Anak Usaha KIJA Harap Pemerintah Bantu Pemulihan KEK Tanjung Lesung
Wednesday, December 26, 2018       14:48 WIB

Ipotnews - Anak Usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk ( KIJA ), PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), menyatakan tidak akan mengubah tata ruang dan peruntukan lahan di kawasan Tanjung Lesung dan sekitarnya yang tersapu gelombang tsunami akhir pekan lalu. Sebagai pengembang kawasan wisata bertaraf internasional, BWJ menilai titik-titik wisata yang rusak akibat tsunami kemarin masih dapat dipulihkan kembali.
"Enggak ya (relokasi / perubahan tata ruang), cuma dievakuasi saja. Nanti kita akan diskusi dengan Geolog soal seberapa sering potensi terjadi tsunami dan lainnya," kata Direktur Utama PT BWJ, Poernomo Siswoprasetijo, di Jakarta, Rabu (26/12).
Poernomo berharap evakuasi dan recovery paska bencana tsunami di kawasan Tanjung Lesung dapat segera selesai agar perekonomian masyarakat di kawasan tersebut bisa kembali pulih. Diakuinya cukup sulit dan butuh waktu yang lama untuk benar-benar pulih total. Sebagai rencana jangka pendek, diharapkan tanggal 1 Januari 2019, perhotelan di kawasan Tanjung Lesung yang dikelolanya sudah dapat beroperasi kembali dengan standar minimal. Pasalnya tingkat pemesanan hotel untuk sementara ini belum banyak berubah.
Sementara itu, terkait dengan upaya mitigasi, Poernomo berharap ke depan pemerintah dapat membantu dengan menyediakan infrastruktur pendukung seperti break water, jalan yang memadahi dan early warning system (EWS) untuk tsunami. Hal itu diperlukan agar apabila terjadi bencana dapat dilakukan langkah penanganan dengan cepat dan tepat.
Peran pemerintah, lanjut Poernomo diperlukan karena Tanjung Lesung telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Presiden Jokowi. Tanpa campur tangan pemerintah, sulit bagi KIJA dan BWJ untuk dapat menggaet lebih banyak investor.
"Kita belum bicarakan sejauh itu, tapi tadi seperti bilang bahwa kita perlu break water. Nah pemerintah perlu perhatikan itu lalu jalanan agar jalur evakuasi lebih mudah, orang dari Jakarta yang mau datang juga akan jauh lebih mudah, kemudian sistem peringatan dini (tsunami)," pungkasnya. (Marjudin)

Sumber : admin