Ipotnews - Kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (

BBNI

) di periode kuartal III 2019 (3Q19) lebih baik dari konsensus para analis, terutama dari sisi kualitas aset.
Laba

BBNI

pada 9M19 Rp12 triliun (+5% YoY dan +22% QoQ). Laba operasi sebelum provisi dinilai tumbuh secara layak sebesar +4% (YoY) namun turun +6% (QoQ). Biaya kredit membaik sebesar 1,4 persen di periode 9M19 dibanding periode sebelumnya sebesar 1,6 persen baik pada 9M18 maupun di periode 1H19 (lebih baik dari perkiraan sebesar 1,8 persen).
Marjin bunga bersih sebesar 4,9 persen (9M19). LDR naik jadi 97 persen pada 3Q19 dibanding periode 2Q19 sebesar 92 persen. Kredit tumbuh 15 persen YoY) (+2% QoQ) pada 3Q19. Sedangkan menurut perkiraan adalah sebesar 14 persen.
Namun hasil kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (

BBRI

) di bawah ekspektasi.
Laba bersih

BBRI

pada 9M19 Rp24,8 triliun (+5% YoY/+8% QoQ) di bawah level konsensus sebesar 70 persen dari perkiraan kinerja tahun 2019.
Laba operasional sebelum provisi ( PPOP ) tumbuh 7 persen YoY (+10% QoQ) tetapi membayangi kenaikan provisi (+13% YOY/+3% QoQ).
Marjin bunga bersih di level 7 persen di periode 9M19, stabil jika dibandingkan dengan periode 1H19 sebesar 7,6 persen. LDR sebesar 94 persen (3Q19) dibanding periode 3Q18 sebesar 93 persen.
Kredit

BBRI

tumbuh 12 persen YoY (+2% QoQ). Deposito tumbuh 10 persen (+2% YoY)
Sedangkan kinerja Bank Mandiri relatif sesuai dengan laba operasi sebelum provisi inti dan pertumbuhan laba masing-masing 6 persen dan 11 persen. Tetapi ini menjadi salah satu penghambat yang masih memiliki ruang untuk mengejar ketertinggalan.
Analis PT Indo Premier Sekuritas, Jovent Muliadi selepas lengser Kartika Wirjoatmodjo dari posisi Dirut Bank Mandiri untuk menjadi Wakil Menteri BUMN juga tidak akan menjadi masalah. Pengganti Kartika kemungkinan besar dari internal.
Kinerja

BBTN

Adapun kinerja Bank Tabungan Negara (

BBTN

) diperkirakan Jovent akan mengecewakan di tengah kebutuhan untuk mengejar provisi.
Penurunan suku bunga BI sebesar 25bps (total turun 100bps) akan paling menguntungkan bagi

BBTN

.
Menurut Jovent kinerja bank secara keseluruhan tampaknya menggembirakan. "Ini dapat memicu peluang aksi beli mengingat akhir-akhir ini terjadi aksi jual," katanya seperti dikutip dari risetnya.
Aksi jual tersebut terutama terkait potensi dilusi sehubungan isu merger dan akuisisi yang mungkin reda dalam beberapa bulan ke depan di tengah perubahan posisi Menteri BUMN .
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Financial Summary	2017A	2018A	2019F	2020F	2021F
Net interest income (Rp bn)	31,938	35,446	36,646	41,630	46,129
Non-interest income (Rp bn)	13,275	13,324	16,385	18,023	20,128
Total revenue (Rp bn)	45,212	48,771	53,031	59,653	66,257
PPOP (Rp bn)	24,349	26,988	29,136	33,927	38,049
Provision charges (Rp bn)	24,349	26,988	29,136	33,927	38,049
Net profit (Rp bn)	13,616	15,015	15,331	17,312	19,252
Net profit growth	20%	10%	2%	13%	11%
FD EPS (Rp)	730	805	822	928	1,032
P/B (x)	1.6	1.4	1.3	1.2	1.0
Dividend yield	2.9%	3.4%	3.8%	3.9%	4.4%
ROAE	14.3%	14.2%	13.3%	13.7%	13.9%
IPS vs. consensus			97%	95%	93%
Sources: BBNI , IndoPremier		Share price closing as of : 23 October 2019

Financial Summary	2017A	2018A	2019F	2020F	2021F
Net interest income (Rp bn)	72,598	77,437	83,036	92,671	104,640
Non-interest income (Rp bn)	19,884	24,600	24,450	26,758	29,540
Total revenue (Rp bn)	92,482	102,037	107,486	119,429	134,180
Provision charges (Rp bn)	54,040	60,044	62,458	70,314	78,239
PPOP (Rp bn)	(17,234)	(18,321)	(17,367)	(19,949)	(22,343)
Net profit (Rp bn)	28,997	32,348	34,993	39,083	43,374
Net profit growth	11%	12%	8%	12%	11%
FD EPS (Rp)	235	262	284	317	352
P/B (x)	3.5	3.0	2.7	2.4	2.1
Dividend yield	2.0%	2.5%	2.4%	2.6%	2.9%
ROAE	18.5%	18.3%	17.8%	17.8%	17.6%
IPS vs. consensus			98%	96%	94%
Sources: BBRI , IndoPremier		Share price closing as of: 24 October 2019

Sumber : admin