BBCA Bersiap Turunkan Bunga Terkait Suku Bunga Acuan Yang Turun
Friday, September 20, 2019       16:56 WIB

Ipotnews - Keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,25% mendapat sambutan positif dari sejumlah bank, salah satunya PT Bank Central Asia Tbk ().
Adapun Bank Indonesia memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%. Ini merupakan kali ketiga setelah sebelumnya bank sentral secara total telah memangkas suku bunga acuan sebanyak 50 bps pada paruh kedua 2019.
Menurut Presiden Direktur , Jahja Setiaatmadja, pemangkasan kembali suku bunga ini merupakan hal yang positif untuk mendorong perekonomian Indonesia
Selain itu juga akan menyesuaikan tingkat suku bunga bank dengan kondisi biaya dana dan permintaan kredit.
"Waktunya bisa segera dan sebagian [tingkat suku bunga dana dan kredit akan disesuaikan] dalam satu atau dua bulan ke depan," katanya seperti dikutip, Bisnis, Kamis (19/9).
Terkait pemangkasan suku bunga oleh BI, selain memangkas suku bunga acuan, Rapat Dewan Gubernur, Kamis (19/9), juga memutuskan untuk merelaksasi LTV maupun financing to value (FTV) kredit properti dan uang muka kendaraan bermotor.
BI mengenakan rasio LTV yang lebih rendah untuk pembiayaan properti dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
BI menurunkan rasio LTV untuk kredit atau pembiayaan properti sebesar 5%. Uang muka untuk kredit kendaraan bermotor pada kisaran 5% hingga 10%.
Kemudian tambahan keringanan rasio LTV dan FTV kredit atau pembiayaan properti dan uang muka kendaraan bermotor ramah lingkungan masing-masing sebesar 5%.
Jahja menyebut pelonggaran loan to value (LTV) dapat menggerakkan kredit properti.
"LTV dapat mendorong kredit properti, yang penting daya beli masyarakatnya ada. LTV akan kami sesuaikan dengan profil kredit nasabah, sudah ada dukungan dari BI, akan disesuaikan dengan risk appetite masing-masing bank," jelasnya.
Sementara, Corporate Secretary Raymon Yonarto menambahkan, dalam mendorong KPR, perseroan akan menyesuaikan dengan perkembangan pasar. Di samping itu, lanjut Raymon, perseroan tetap menyalurkan kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas. (winardi)

Sumber : Admin