BBNI Naikkan Alokasi Dana Buyback Saham Jadi Maksimal Rp1,5 Triliun
Tuesday, February 18, 2025       07:26 WIB

Ipotnews - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk () memutuskan untuk menaikkan nilai alokasi dana untuk pelaksanaan pembelian kembali (buyback) saham menjadi maksimal Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp905 miliar.
Kesiapan dana buyback saham sebesar Rp1,5 triliun tersebut disampaikan manajemen dalam surat resmi perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 17 Februari 2025. "Perkiraan dana yang akan digunakan untuk membeli kembali saham perseroan adalah sebesar-besarnya Rp1,5 triliun," tulis manajemen .
Adapun jumlah nominal seluruh saham yang akan dilakukan buyback, yaitu sebesar-besarnya 10 persen dari total modal yang ditempatkan dalam BNI. Pembelian kembali saham tersebut akan dilakukan selama kurun 12 bulan setelah rencana aksi korporasi ini mendapat persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahun.
Selain perubahan nilai buyback dari sebelumnya sebesar maksimal Rp905 miliar menjadi Rp1,5 triliun, manajemen juga menyampaikan perubahan waktu pelaksanaan RUPST dari sebelumnya 13 Maret 2025 menjadi 26 Maret 2025. Rencananya, pelaksanaan buyback saham akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menunjuk satu Perusahaan Efek.
"Harga penawaran untuk Buyback harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya. Buyback akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar," demikian disampaikan manajemen .
Sepanjang sepuluh bulan pertama di 2024 kinerja saham BNI menunjukkan pertumbuhan positif secara year-on-year, seiring kinerja fundamental perseroan yang terus meningkat. Namun, memasuki akhir 2024, terutama akibat sentimen negatif pasca hasil pemilu di AS pada November 2024, memberikan tekanaan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ).
"Tekanan pada saham perseroan juga mulai terasa sebagai dampak concern investor atas kondisi ketidakstabilan geopolitik dan kondisi makro ekonomi Indonesia seputar kondisi likuiditas dan pelemahan kurs, sehingga saham perseroan ditutup pada harga 4.270 per 7 Februari 2025 atau melemah 25,7% (y-o-y)," tulis manajemen .
Pada penutupan perdagangan kemarin, saham terpantau berada di level 4.570 atau melesat 4,58 persen dibandingkan saat penutupan akhir pekan lalu (14/2) di level 4.370. Sepanjang 2025 harga saham terkoreksi 0,44 persen dari posisi 4.590 di awal tahun, dengan level terendah 4.050 pada perdagangan 11 Februari 2025 meski akhirnya ditutup pada level 4.070.(Budi)

Sumber : admin