BBRM: Industri Kapal Lepas Pantai dan Pengangkut Batubara Hadapi Tantangan Baru di 2025
Friday, June 13, 2025       11:15 WIB

Ipotnews - PT Pelayaran Nasional Bima Buana Raya Tbk () memprediksi pada tahun 2025, industri kapal penunjang lepas pantai dan pengangkut batu bara diprediksi menghadapi sejumlah tantangan baru.
Direktur Utama , Na'im Machzyumi mengatakan tantangan baru yang dimaksud meliputi isu teknologi, keberlanjutan ramah lingkungan, dan regulasi yang semakin ketat. "Ditambah dengan dinamika pasar global," kata Na'im seperti dikutip dari dokumen public expose kepada BEI yang dirilis, Jumat (13/6).
Untuk tetap kompetitif dan memastikan kelangsungan usaha, Manajemen telah mempertimbangkan beberapa upaya strategis.
Pertama, adopsi teknologi canggih. Mengadopsi teknologi otomatisasi untuk mengurangibiaya operasional dan meningkatkan efisiensi. "Penggunaan kecerdasan buatan (AI)untuk prediksi perawatan, optimasi rute pelayaran dan pengelolaan armada secara lebih efektif sehingga dapat membantu Perseroan menekan biaya dan meningkatkan keandalan," ujar Na'im.
Kedua, fokus pada operasi berkelanjutan dengan mengutamakan kelestarian lingkungan dan patuh terhadap peraturan yang mengatur emisi kapal, pengelolaan limbah dankonservasi ekologi.
Berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan seperti hybrid propulsion systems, sistem pembersihan gas buang (exhaust gas cleaning systems) dan sistem pengolahan air balas (ballast water treatment systems) untuk meminimalkan dampak lingkungan dari armada.
"Itu menunjukkan komitmen Perseroan terhadap keberlanjutan untuk mengajak pelanggan agar sadar akan lingkungan dan meningkatkan reputasi perusahaan," ujar Na'im.
Ketiga, memperkuat hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dan membina kemitraan baru dengan memberikan kualitas layanan yang unggul, dapat diandalkan, dan tanggap. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan pelanggan, dan secara proaktif memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang.
"Menerima masukan dari pelanggan untuk mengidentifikasi hal yang perlu ditingkatkan dan mencari peluang untuk berinovasi," ungkap Na'im.
Keempat adalah investasi dalam pelatihan dan pengembangan untuk mengembangkan tenaga kerja terampil dan kompeten yang mampu mengoperasikan dan memelihara armada secara efisien dan aman. Berinvestasi dalam program pelatihan, sertifikasi, danpengembangan profesional berkelanjutan bagi awak kapal dan karyawan.
"Menumbuhkan budaya keselamatan, kerjasama tim, dan inovasi untuk meningkatkan performance operasional dan meningkatkan kepuasan pelanggan," tambah Na'im.
Kelima, diversifikasi pasar. Caranya dengan menjajaki peluang untuk mendiversifikasi kapal sesuai dengankebutuhan pelanggan dan keadaan geografis. Memperluas operasinya ke pasar-pasar baru seperti energi angin lepas pantai, konstruksi kelautan, pekerjaan di instalasi kabel laut dan instalasi ladang angin lepas pantai.
"Dengan menerapkan strategi jangka panjang ini, Perseroan diharapkan dapat bertumbuh secara berkelanjutan, bersaing dan sukses dalam industri maritim," pungkas Na'im.
(Adhitya)

Sumber : admin