BI Klaim Nilai Tukar Rupiah Cenderung Alami Penguatan
Tuesday, April 07, 2020       16:31 WIB

Ipotnews - Bank Indonesia (BI) menegaskan pergerakan nilai tukar rupiah hari ini dan kemarin cenderung stabil bahkan cenderung menguat. Hal ini menandakan kepercayaan investor global terhadap upaya pemerintah untuk menstabilkan ekonomi makro dan nilai tukar efektif di tengah ancaman wabah corona.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan nilai tukar rupiah hari ini (Selasa, 7/4) menguat menjadi Rp16.125 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 1,56 persen dari sesi penutupan perdagangan kemarin, Senin (6/4). Perry masih optimis bahwa kedepan nilai tukar rupiah akan terus terjaga stabilitasnya bahkan cenderung menguat ke arah Rp15.000 an per dolar AS.
"Insyaallah dengan langkah bersama akan terus stabil dan menguat hingga akhir tahun ini bisa mengarah ke Rp15.000 per dolar. Dengan stabilitas nilai tukar maka akan banyak waktu bagi kita, mari kita kuatkan kerjasama ini untuk atasi covid baik dari aspek kesehatan dan lainnya sehingga insyaallah kita bisa pulihkan ekonomi," kata Perry dalam konferensi pers melalui live streaming, Selasa (7/4).
Perry menegaskan hingga akhir Maret 2020 lalu, BI sudah mengeluarkan sedikitnya USD 7 miliar digunakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dijelaskannya pada minggu kedua dan ketiga bulan Maret 2020, terjadi peningkatan kepanikan investor global sehingga mendorong mereka menjual saham, obligasi dan aset lainnya sehingga mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar. Oleh sebab itu demi stabilisasi, BI kemudian mengambil sebagian cadangan devisanya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Di akhir Maret bulan lalu cadangan devisa kita adalah menjadi USD121 miliar. Kami akui turun dari tingkat devisa pada Februari 2020 sebesar USD130,4 miliar. Penurunan itu untuk membayar utang pemerintah yang jatuh tempo sebesar USD2 miliar di bulan lalu dan sebesar USD7 miliar kita gunakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," ulasnya.
Perry menegaskan bahwa BI akan terus berada di pasar dan terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah. Jika kedepannya terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah, BI siap melakukan berbagai intervensi agar rupiah kembali stabil. Dia mengklaim hingga saat ini bit offer terhadap dolar serta mekanisme pasar masih berjalan dengan baik.
"Kita komitmen untuk terus di pasar untuk melakukan stabilsiasi rupiah, kalau diperlukan kita akan melakukan intervensi baik di pasar spot atau DNDF (domestic non delivery forward) dan lainnya," pungkas Perry.
(Marjudin)

Sumber : admin