BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021, Rupiah Diprediksi Melemah
Thursday, November 25, 2021       09:36 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah diprediksi tetap melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Selain karena rilis data ekonomi dan data tenaga kerja AS membaik,Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (25/11) pukul 09.26 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.283 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 18 poin atau 0,13% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin (24/11) di level Rp14.265 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini. "Terutama dengan indikasi inflasi yang masih tinggi dan situasi ketenagakerjaan yang membaik di AS," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11).
Data tenaga kerja AS, klaim tunjangan pengangguran mingguan menunjukkan klaim terendah sejak tahun 1969. Selain itu data indikator inflasi AS, Price Consumption Expenditure (PCE) bulan Oktober, menunjukan kenaikan inflasi yang  persistent . Data PCE bulan Oktober menunjukan kenaikan 5,3%  year on year , sama seperti bulan sebelumnya.
"Data-data ini mendukung percepatan pengetatan moneter di AS yang bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, kemarin Gubernur BI menyampaikan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 dibandingkan proyeksi sebelumnya. "Ini mungkin bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah," tutup Ariston.
BI memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di tahun ini hanya berada dalam kisaran 3,2% - 4%. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan awal bank sentral, yang sebesar 3,5%-4,3% di sepanjang 2021.
Walau demikian Perry optimis untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 akan bisa tumbuh lebih tinggi dari tahun ini. Bahkan, Perry, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun depan bisa lebih tinggi dari perkiraan semula.
"Ekonomi sudah pulih pada tahun 2022, insya Allah pertumbuhan akan lebih tinggi mencapai 4,7% hingga 5,5% di 2022," jelas Perry, dalam Pertemuan Tahunan BI ( PTBI ), Rabu (24/11). Sebelumnya BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 ada di kisaran 4,6%-5,4%.
Potensi pelemahan rupiah hari ini masih ke arah Rp14.300 per dolar AS. Dengan support di kisaran Rp14.220 per dolar AS. (Adhitya)

Sumber : Admin