BI Punya Lapis Pertahanan Kedua untuk Cukupi Kebutuhan Dolar, The Fed Sediakan Fasilitas USD60 Miliar
Tuesday, April 07, 2020       17:17 WIB

Ipotnews - Bank Indonesia (BI) menegaskan memiliki baris pertahanan kedua ( second line of defence ) untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah, meskipu cadangan devisa (cadev) negara mengalami penurunan. Hingga akhir Maret 2020 cadev Indeonesia menyusut menjadi USD121 miliar, lebih rendah dari periode Februari 2020 yang mencapai USD130,4 miliar, meskipun masih memadai untuk membiayai 7 bulan impor dan membayar cicilan utang pemerintah..
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan  second line of defence  yang dimaksud adalah bilateral  swap  dengan beberapa negara untuk memperkuat cadev. Meskipun ada amunisi cadangan tersebut, Perry menegaskan bahwa bilateral  swap  tersebut belum tentu akan digunakan. Fasilitas tersebut lebih untuk berjaga-jaga, namun siap dieksekusi apabila benar-benar diperlukan.
Nilai bilateral  swap  tersebut aantara lain dengan bank sentral China sekitar USD30 miliar, dengan bank sentral Jepang senilai USD22,75 miliar, dengan bank sentral Korea Selatan sebesar USD10 miliar dan dengan bank sentral Singapura senilai USD7 miliar. Diharapkan dengan adanya amunisi cadangan ini tingkat ketahanan devisa bisa tetap kokoh.
Perry juga mengungkapkan, Federal Reserve AS menyepakati penyediaan fasilitas repurchase aggreement line (repo line) senilai USD60 miliar apabila Indonesia membutuhkan likuiditas dolar untuk memenuhi kebutuhan dolar di dalam negeri.
Perry mengatakan, dukungan pemenuhan likuiditas dolar ini memang tidak bisa memperkuat cadangan devisa dalam negeri. Namun bisa digunakan untuk memenuhi permintaan dolar apabila benar-benar dibutuhkan. Dukungan ini tergolong istimewa lantaran tidak semua negara  emerging market  mendapatkan fasilitas tersebut dari The Fed.
"Ini  second line of defence.  Saat ini devisa kita masih cukup, tapi kalau ini diperlukan kita punya  second line  untuk menjaga stabilisasi ekonomi dan nilai tukar rupiah," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/4).
Perry menegaskan dengan cadev senilai USD121 miliar itu masih cukup untuk memenuhi kebutuhan 7 bulan impor, di atas standar kecukupan internasional yang dipatok sekitar 3 bulan impor. Bahkan dengan cadev tersebut, kata Perry, BI masih memiliki ruang yang cukup untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Dengan nilai tukar yang stabil dan cenderung menguat maka kebutuhan intervensi dari BI semakin menurun, tentu saja ini bisa meningkatkan cadangan kita. Dewasa ini cadev kita sedikit meningkat," ujarnya. (Marjudin)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA