Bagaimana Menyusun Anggaran (Budget) Pemasukan-Pengeluaran dalam Rencana Keuangan?
Saturday, November 06, 2021       12:23 WIB

Dalam artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai cara menyusun rencana aksi ( action plan ) dalam perencanaan keuangan. Rencana aksi yang baik harus mencakup setidaknya tiga hal ini: (1) anggaran (budget) pemasukan-pengeluaran, (2) dana darurat ( emergency fund ), dan (3) cara mengelola utang yang telah ada.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana caranya menyusun anggaran (budget) pemasukan-pengeluaran dalam rencana keuangan yang kita susun.
Setiap anggaran (budget) bersifat unik, bergantung pada siapa yang menyusun, dan untuk apa anggaran itu disusun. Walaupun demikian, ada beberapa prinsip yang sama dan dapat diterapkan dalam setiap anggaran.
Untuk menyusun anggaran, pertama-tama, tanyakan dulu pada diri sendiri, bagaimana kita akan menggunakan uang kita? Berapa banyak uang yang akan dipakai untuk membayar biaya-biaya yang memang kita perlukan ( needs ), dan berapa banyak uang yang akan dipakai untuk membayar biaya-biaya membeli sesuatu yang kita inginkan ( wan t)? Lalu, berapa banyak pendapatan bulanan yang dapat kita tabung atau investasikan?
Ada satu cara yang mudah untuk membagi-bagi pengeluaran kita setiap bulan, yaitu dengan menggunakan rumus 50:30:20. Artinya, 50% pendapatan bulanan dianggarkan untuk biaya-biaya rutin ( needs ) dan wajib ada setiap sebulan, seperti biaya makan, biaya transportasi, uang sekolahanak, biaya listrik dan air, dan lain-lain. Kemudian 30% dari pendapatan bulanan dipakai untuk membiayai hal-hal yang bersifat keinginan ( wants ) tapi tidak wajib ada. Terakhir, 20% dari pendapatan bulanan dipakai untuk tujuan menabung atau investasi sesuai dengan rencana keuangan.
Kadang-kadang, dapat muncul biaya-biaya yang tidak terduga yang tidak rutin, tetapi jumlahnya besar. Misalnya, biaya pengobatan rumah sakit anggota keluarga, atau biaya perbaikan mobil yang mengalami kecelakaan tabrakan. Biaya-biaya seperti ini, dapat diambil dai dana cadangan ( emergency fund ) terlebih dahulu. Dana cadangan yang telah terpakai selanjutnya harusdikembalikan dengan cara mencicilnya setiap bulan.
Tentu saja anggaran tiap individu atau keluarga bersifat unik dan berbeda-beda. Pada keluarga yanglebih mapan, barangkali bobot pendapatan yang dianggarkan untuk membiayai  lifestyle  ( wants ) dapat lebih besar, dan pada keluarga yang kurang mapan, barangkali bobot pendapatan yang dianggarkan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin dapat lebih besar.
Yang penting untuk diingat di sini adalah bahwa bagian dari pendapatan bulanan yang dialokasikan untuk ditabung atau diinvestasikan, walau pun ditempatkan paling belakang, tidak berarti hanya menerima berapapun uang yang tersisa setiap bulan.
Sebaliknya, uang tabungan atau investasi itu harus selalu dibayarkan lebih dahulu pada waktu pendapatan (gaji) bulanan diterima, sebelum biaya-biaya lainnya dibayarkan. Kalau hal ini dapat dijadikan kebiasaan yang rutin dilakukan, maka tidak akan pernah lagi orang mengatakan bulan ini tidak menabung dulu karena uangnya terpakai untuk hal lain.
Kedua, dalam menyusun anggaran, haruslah ada cara yang dapat dipakai untuk melacak penggunaan dana setiap bulan. Kita tidak mungkin mengingat semua pengeluaran yang telah kita lakukan dalam sebulan, maka sebaiknya kita mencatat semua biaya-biaya, terutama biaya-biaya yang besar.
Kita tidak perlu menjadi terlalu ketat (pelit) dalam pengeluaran dan mencatat setiap rupiah yang kita belanjakan. Kita hanya perlu melacak kemana dana pendapatan bulanan dibelanjakan. Kita tidak sedang menyusun neraca keuangan perusahaan, dimana setiap rupiah pendapatan dan pengeluaran harus dicatat dengan cermat.
Dengan memiliki catatan pengeluaran bulanan, di samping untuk melacak pengeluaran yang terjadi
setiap bulan, kita juga dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika pengeluaran yang terjadi telah lebih besar daripada yang kita anggarkan. Misalnya, pada suatu waktu, baru berlangsung beberapa minggu, kita menyadari bahwa ternyata uang belanja bulanan sudah berkurang banyak atau berada di bawah anggaran. Maka, langkah-langkah penghematan harus dilakukan. Pada kasus ekstrim barangkali uang belanja yang tersisa harus dipilah-pilah per kebutuhan dan dimasukkan amplop-amplop khusus, untuk menghindari kebiasaan penarikan utang-utang jangka pendek yang merugikan.
Terakhir, dalam menyusun anggaran (budget), pakailah cara yang terbaik yang paling Anda suka. Mungkin Anda adalah orang yang  sophisticated , yang suka menggunakan bermacam  gadget  atau aplikasi komputer atau HP untuk mencatat pengeluaran bulanan Anda. Atau mungkin Anda adalah orang yang hanya mengandalkan rekening tagihan bulanan kartu kredit Anda untuk mengetahui pengeluaran bulanan Anda. Semua cara itu dapat dipakai.
Yang perlu diingat adalah, kalau Anda menggunakan rekening kartu kredit untuk melacak pengeluaran bulanan Anda, usahakan untuk selalu membayar penuh setiap tagihan yang masuk, jangan pernah membayar jumlah minimumnya saja. Kartu kredit adalah utang, dan utang kartu kredit berbunga tinggi, sehingga harus dibayar terlebih dahulu.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS