Beban Biaya Naik Signifikan, MEDC Merugi USD11,08 Juta
Tuesday, December 11, 2018       14:04 WIB

Ipotnews - Kinerja keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk () pada sembilan bulan pertama tahun 2018 ini anjlok, merugi sebesar USD11,08 juta. Angka tersebut jauh menurun dibanding periode yang sama tahun lalu dengan raihan laba bersih USD164,32 juta.
Chief Executive Officer Medco, Roberto Lorato mengatakan, kerugian yang dialami adalah buntut dari kenaikan beban pajak penghasilan yang mencapai 66 persen menjadi USD170,25 juta pada kuartal III 2018. Kenaikan beban yang sangat signifikan ini diperparah dengan kenaikan beban penjualan, umum dan administrasi; beban pendanaan dan kerugian dilusi atas investasi jangka panjang yang mencapai USD19,07 juta.
"Kerugian yang diderita Medco disebabkan kerugian nontunai dari perusahaan afiliasi, PT Amman Mineral Nusa Tenggara," ujar Roberto di Jakarta, Selasa (11/12). Menurutnya, saat ini pendapatan Amman berasal dari hasil pengolahan  stock-pile . Amman Mineral telah menyelesaikan penambangan tahap-6 dari Tambang Batu Hijau di kuartal III 2017.
Di luar Amman, kinerja Medco cukup positif. Pendapatan pada sembilan bulan 2018 mencapai USD927,5 juta, naik 56 persen dibanding periode yang sama 2017 sebesar USD597,81 juta. Kontribusi terbesar pendapatan Medco selama ini, kata Roberto, berasal dari penjualan minyak dan gas sebesar USD757,37 juta.
Mulai tahun ini, Medco juga mendapatkan penerimaan dari penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya sebesar USD168,41 juta, yang pada periode sama tahun lalu belum memberikan kontribusi. Namun kenaikan pendapatan perseroan, lanjut Roberto, juga diikuti oleh kenaikan beban pokok sebesar 42,8 persen menjadi USD429,13 juta pada sembilan bulan 2018.
Dengan kenaikan pendapatan yang lebih besar dibanding beban pokok, Medco membukukan laba kotor US$498,36 juta, naik 67,5 persen dibanding periode sembilan bulan 2017 sebesar USD297,4 juta.
"Kinerja sembilan bulan Medco cukup solid dengan pencapaian EBITDA yang lebih tinggi serta membaiknya margin operasi sebagai hasil kedisplinan dalam efisiensi biaya," Roberto menambahkan. (Marjudin)

Sumber : Admin