Berkah Cuan Saham BBRI & AGRO, Saat IHSG Tertekan
Wednesday, February 10, 2021       09:32 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) memang terkoreksi 0,44% kemarin, akan tetapi di tengah koreksi indeks acuan pasar modal tersebut terdapat 2 saham yang masih sukses menghijau dan menjadi primadona para pelaku pasar.
Adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () dan anak usahanya PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk () yang sukses melesat di tengah koreksi indeks acuan.
Tak tanggung-tanggung yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa berhasil melesat 3,59% Rp 4.620/unit ke level sedangkan anak usahanya tak mau kalah dengan apresiasi lebih tinggi yakni 10,47% Rp 1.055/unit.
Saham juga menjadi incaran investor asing pada perdagangan kemarin dengan beli bersih mencapai Rp 699 miliar di pasar reguler.Nilai transaksi juga tergolong sangat ramai di angka Rp 1,97 triliun dan menjadi saham dengan nilai transaksi kedua terbesar kemarin.
Melesatnya kedua saham meskipun masih dalam grup yang sama, ternyata terjadi karena alasan yang berbeda. Pertama, induk usahanya terbang setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Senin (8/2/2021), Menkeu memaparkan skenario penggabungan ketiga BUMN dengan BRI akan menjadi holding -nya.
Bentuk kongkretnya, pemerintah akan menggabungkan tiga BUMN yaitu Bank BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Pembentukan holding ini akan diawali dengan aksi korporasi penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dari Bank BRI.
Holding dilakukan melalui persetujuan rights issue dari BRI di mana negara akan ambil bagian seluruhnya dengan cara alihkan seluruh sahan Seri B dari PNM dan Pegadaian diserahkan ke BRI," kata Sri Mulyani Indrawati.
Setelah holding terbentuk pemerintah masih akan menguasai 56,75% <= 60%. Sementara itu publik masih akan mengusai 40% <= 43,25% saham .
Aksi korporasi ini dinilai bakal menguntungkan semua pihak baik bagi korporasi, pemerintah hingga masyarakat secara luas, sebagaimana disampaikan Menkeu dalam presentasinya di parlemen Senin kemarin.
Untuk korporasi, pembentukan holding ini akan membawa setidaknya tiga manfaat utama yaitu peningkatan valuasi dan efisiensi bisnis serta penurunan cost of funds. Semangat yang ingin dibangun ialah sinergi antar- BUMN .
Holding ultra-mikro juga membuat struktur BUMN menjadi lebih ramping sehingga diharapkan mampu meningkatkan tata kelola bisnisnya.
Selain itu dengan adanya holding diharapkan mampu meningkatkan rasio penyaluran kredit ke UMKM yang jumlahnya mencapai 98% dari total pelaku usaha.
Sedangkan untuk , harga sahamnya terbang setelah perseroan resmi menyampaikan permohonan izin sebagai bank digital ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Informasi yang beredar di kalangan pelaku pasar ini turut dibenarkan oleh Sekretaris Perusahaan BRI Agro, Hirawan Nur. "Sudah kami ajukan ke OJK," kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/2/2021).
(trp/trp)

Sumber : cnbcindonesia.com