Bos BRI Ungkap Alasan Buyback Saham Rp 1,5 T
Wednesday, February 08, 2023       13:47 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten plat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () atau BRI ungkapkan alasan di balik aksi buyback saham yang dilakukan dua kali dalam awal tahun ini. Antara lain, BRI memiliki aspirasi untuk terus meningkatkan akan sahamnya, sejalan dengan memberikan reward kepada pekerja maupun manajemen dalam bentuk saham. Hal ini guna membentuk engagement kepada pekerja.
"Kita sudah perhitungan kondisi keuangan pasca buyback, kita tetap solid. Bahwa memang untuk tingkatkan engagement karyawan. Tugas kita untuk create value. Ada economic, ada social value. Harus diperhatikan siapa stakeholder dan value apa yang kita hadirkan ke sana," kata Direktur Utama BRI, Sunarso saat Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal IV Tahun 2022, Rabu (8/2/2023).
Ia mengatakan bila stakeholders adalah para pemegang saham, maka BRI harus menghadirkan nilai ekonomi yaitu dengan meningkatkan kekayaan saham. Terutama, pada pertumbuhan laba dan pada akhirnya pertumbuhan dividen dan peningkatan harga saham.
Sementara itu, pemerintah selaku stakeholders sekaligus pemegang saham mayoritas, akan menerima peningkatan nilai ekonomi yang akan dikembalikan lagi ke masyarakat dalam program pemerintah.
Perlu diketahui, pada tanggal 2 Februari, BRI baru melakukan buyback saham senilai Rp 1,5 triliun. Aksi korporasi ini dilaksanakan secara bertahap maupun sekaligus serta diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah tanggal RUPST Tahun 2023.
Sebelumnya pada tanggal 26 Januari, BRI juga telah menyelesaikan proses buyback senilai Rp 3 triliun. Dikutip dalam keterbukaan informasinya, Perseroan telah menyelesaikan buyback sebanyak 647.385.900 lembar saham dengan jumlah nilai sebesar Rp 2.999.999.915.000 (tidak termasuk biaya komisi perantara perdagangan efek dan biaya lainnya).
"Kita lihat skrg beberapa kali buyback yang dimiliki pekerja enggak sampai 1%, total karyawan punya saham buyback tidak mengganggu kinerja dan permodalan," papar Sunarso.
(Zefanya Aprilia/ayh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com