Bos BEI Yakin Shutdown AS Tak Ganggu Kinerja Pasar Modal
Monday, January 22, 2018       11:52 WIB

Ipotnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai secara historis kondisi penghentian layanan pemerintah (shutdown) di Amerika Serikat tidak akan berdampak langsung ke pasar modal domestik, meski harus diwaspadai pelemahan kinerja ekspor Indonesia.
"Kalau shutdown di AS hanya berlangsung satu sampai dua pekan, maka secara historis kondisi tersebut tidak akan berdampak buruk ke pasar modal kita," kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio dalam acara "MNC Sekuritas: Investor Gathering & Corporate Forum 2018" di Jakarta, Senin (22/1).
Tito mengungkapkan, kekuatan pasar modal domestik terhadap sentimen shutdown pemerintah AS tersebut lantaran nilai kapitalisasi pasar di BEI hingga akhir pekan kemarin mencapai Rp7.210,08 triliun. "Kami rasa shutdown AS paling lama 18 hari, tetapi market cap kita masih kuat hampir Rp7.250 triliun," ucapnya.
Bahkan, jelas Tito, nilai kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp7.210 triliun itu belum termasuk dana yang ada pada instrumen obligasi mencapai Rp2.000 triliun. "Kekuatan pasar saham kita juga tercermin dari rata-rata transaksi harian yang sudah mencapai Rp8,9 triliun (per akhir pekan kemarin)," ujar Tito.
Dia menambahkan, para investor domestik tidak perlu mengkhawatirkan besaran net sell asing di 2017 yang mencapai Rp40 triliun, karena pelarian dana tersebut hanya sebagian kecil nilai keuntungan yang diambil dari pasar modal. "Yang menariknya, net sell asing itu justru yang diambil oleh investor domestik, sehingga IHSG di akhir 2017 menguat 20 persen," imbuhnya.
Namun demikian, jelas dia, kondisi shutdown pemerintah AS dalam jangka waktu lama akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia, lantaran dollar AS berpotensi untuk melanjutkan tren depresiasi terhadap rupiah. "Ekspor kita memang sekarang sedang menguat, tetapi rupiah kita juga terus menguat," jelas Tito.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017 porsi ekspor Indonesia ke AS mencapai 11,2 persen dari total ekspor atau mencapai US$17,1 miliar. Sebagaimana diketahui, nilai neraca perdagangan Januari-Desember 2017 yang mencatatkan surplus US$11,84 miliar.
(Budi)

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA