Bursa Pagi: Asia Bergerak Naik, Dukung Potensi Laju IHSG
Friday, December 06, 2019       08:46 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, (Jumat, 6/12), bursa saham Asia dibuka sedikit menguat, berusaha melanjutkan kenaikan tipis indeks acuan di bursa Wall Street menunggu rilis data tenaga kerja AS, setelah melemah di bursa saham utama Eropa. Pasar terus mencermati perkembangan perundingan perdagangan di tengah ketidakpastian menjelang penerapan tarif tambahan impor barang China oleh AS pada 15 Desember nanti. Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,19%.
Mengawali perdagangan saham hari ini, indeks ASX 200, Australia dibuka menguat 0,1%, dan berlanjut naik 0,30% (20,20 poin) ke posisi 6.703,20 pada pukul 8:30 WIB.
Pada saat yang sama indeks Nikkei 225, Jepang meningkat 0,38% (87,82 poin) ke level 23.387,91, setelah dibuka bertambah 0,19%, dan Topix menguat. Indeks Kospi, Korea Selatan juga bertambah 0,1%, dan berlanjut melompat 0,87% ke level 2.078,76.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka meningkat 0,40% (104,98 poin) ke level 26.322,02 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China menguat tipis 0,06% di posisi 2.901,32.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang sedikit menguat, setelah berhasil berbalik arah pada sesi perdagangan kemarin dan ditutup naik 0,64% menjadi 6.152. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 1,09% menjadi USD24,93.
Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan proses kenaikan berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih tinggi. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya potensi  bullish continuation  mendekati area jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, optimisme investor terkait positifnya perundingan dagang AS-China diprediksi akan menjadi sentimen positif. Sementara itu menguatnya nilai tukar rupiah serta naiknya sebagian besar harga komoditas seperti CPO, nikel, timah dan emas juga diprediksi akan menjadi tambahan katalis positif di pasar.
IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan  support  di level 6.120 dan  resistance  di level 6.185. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp3.000, Resist: Rp3.250), (Buy, Support: Rp7.775, Resist: Rp7.950), (Buy, Support: Rp12.800, Resist: Rp13.300), (Buy, Support: Rp1.370, Resist: Rp1.420).
  • ETF: (Buy, Support: Rp1.108, Resist: Rp1.126), (Buy, Support: Rp486, Resist: Rp498), XPLC (Buy, Support: Rp486, Resist: Rp497).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan sedikit menguat, setelah rilis data ketenagakerjaan yang kuat. Investor memantau berita terbaru negosiasi perdagangan AS-China. China dan AS memiliki waktu 10 hari untuk mencapai kesepakatan perdagangan sebelum penerapan tarif tambahan 15% senilai USD156 miliar terhadap impor barang China oleh AS. Trump mengatakan bahwa sesuatu dapat terjadi mengenai tarif tersebut, tetapi kedua pihak belum membahas hal itu. Juru bicara Kementerian Perdagangan China, mengatakan, kedua pihak tetap berkomunikasi erat terkait perdagangan.
Klaim pengangguran mingguan AS pekan lalu turun 203.000, di bawah perkiraan sebesar 215.000, terendah dalam tujuh bulan. Laporan itu meredam kekhawatiran karena angka penggajian swasta yang mengecewakan. Defisit perdagangan AS turun menjadi 7,6% menjadi USD47,2 miliar pada Oktober, terendah dalam satu setengah tahun karena impor menyusut USD4,3 miliar. Saham Nike melonjak 2,2% setelah analis Goldman Sachs meng- upgrade  sahamnya. Apple naik lebih dari 1%. Sektor jasa komunikasi dan teknologi masing-masing naik 0,4%.
  • Dow Jones Industrial Average menguat 0,1% (28,01 poin) menjadi 27.677,79.
  • S&P 500 bertambah 0,15% (4,67 poin) ke posisi 3.117,43.
  • Nasdaq Composite naik tipis 0,05% (4,03 poin) di level 8.570,70.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup cenderung melemah. Pelaku pasar mencermati perkembangan perdagangan AS-China, rilis sejumlah data, dan pertemuan OPEC . Indeks STOXX600 melemah 0,13% menjadi 402,66, saham ritel dan konstruksi termasuk di antara sektor yang mencatat kinerja terbaik. Rilis data pesanan industri Jerman pada Oktober lalu turun 0,4%, sedangkan zona euro tumbuh 0,2% pada kuartal ketiga tahun ini, tidak berubah dari kuartal sebelumnya.
Pemilihan umum Inggris pekan depan diperkirakan akan memberikan kemenangan bagi Partai Konservatif yang pro-Brexit. Poundsterling menyentuh level tertinggi tujuh bulan terhadap dolar. Anggota OPEC memulai pertemuan hari pertama di Wina. Pelaku pasar memperkirakan pengurangan pasokan minyak lebih dalam akhir pekan ini. Pernyataan bersama para pemimpin menyebutkan bahwa aliansi translantik itu akan bekerja sama melawan ancaman dari Rusia dan China.
  • CAC 40 Prancis menguat tipis 0,03% (1,87 poin) menjadi 5.801,55.
  • FTSE 100 Inggris melorot 0,70% (-50,65 poin) ke level 7.137,85.
  • DAX 30 Jerman turun 0,65% (-85,77 poin) ke posisi 13.054,80.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah memasuki sesi kelima berturut-turut, tertekan oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan kinerja euro dan poundsterling yang menguat. Rilis data klaim pengangguran mingguan dan defisit perdagangan yang lebih baik dari perkiraan tidak banyak menggerakkan dolar. Beberapa analis menyebutkan The Fed dapat mempertimbangkan kembali sikapnya untuk mempertahankan suku bunga jika data ekonomi AS terus memburuk.
Sebagian besar mata uang diperdagangkan dalam kisaran ketat setelah berita yang saling bertentangan mengenai apakah perjanjian perdagangan AS-China dapat dicapai sebelum tarif tambahan Amerika mulai berlaku untuk barang-barang China pada 15 Desember nanti. Kenaikan harga minyak mendongkrak mata uang negara-negara eksportir. Indeks dolar, ukuran kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju turun 0,24% menjadi 97,41.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1105

0.0001

+0.01%

6:33 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3159

0.0002

+0.02%

6:34 PM

Yen (USD-JPY)

108.74

-0.02

-0.02%

6:34 PM

Yuan (USD-CNY)

7.0448

-0.0051

-0.07%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,068.00

-37.00

-0.26%

3:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 5/12/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak  mixed.  Para  trader  menunggu keputusan OPEC + tentang kebijakan produksinya, dalam pertemuan Kamis dan Jumat ini di Wina. Arab Saudi berharap bisa melihat harga minyak yang lebih tinggi untuk mendukung anggarannya dan penawaran umum perdana (IPO) Saudi Aramco.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa OPEC + sedang membahas pengurangan produksi 500.000 barel per hari yang lebih besar dari perkiraan untuk kuartal pertama 2020. Namun ia juga menyebutkan pengurangan yang lebih dalam hanya akan diterapkan jika setiap anggota mematuhi kuota produksi saat ini. Tahun depan, peningkatan produksi di negara-negara non- OPEC lainnya, seperti Brasil dan Norwegia, dapat menambah surplus global.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI tak berubah di posisi USD58,43 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 44 sen menjadi USD63,45 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup menguat di tengah ketidakpastian informasi tentang negosiasi perdagangan AS-China mengimbangi tekanan dari data ekonomi AS yang positif. Pedagang mengtakan selama tidak ada pernyataan yang jelas tentang apa yang diinginkan Trump, pasar akan tetap kebingungan. Trump mengatakan perundingan perdagangan berjalan "sangat baik," namun Kementerian Perdagangan China menegaskan, Washington harus memeotong tarif impor ingin mencapai kesepakatan perdagangan sementara. Pelemahan dolar ikut mendongkrak harga emas.
Rilis data klaim awal tunjangan pengangguran AS pekan lalu, yang turun ke level terendah sejak pertengahan April, membatasi penguatan harga emas. Harga logam lainnya, seperti palladium menembus level tertinggi sepanjang masa USD1.876,54 per ounce, naik 0,1% menjadi USD1.871,93. Harga platinum naik 0,4% menjadi USD897,88 per ounce, dan perak menguat 0,8% menjadi USD16,95.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.477,12 per ounce.
  • Harga emas berjangka ditutup naik 0,2% menjadi USD1.483,10 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru