Bursa Pagi: Asia Dibuka di Zona Hijau, IHSG Berpeluang Menguat
Monday, May 23, 2022       08:24 WIB

Ipotnews - Membuka pekan keempat Mei, Senin (23/5), bursa saham Asia bergerak naik, meskipun kekhawatiran resesi karena inflasi dan suku bunga tinggi masih menghantui pasar global.
Perdagangan saham hari ini diawali dengan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,32%. Indeks berlanjut naik 0,34% (24,1 poin) menjadi 7.169,7 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,44% dan Kosdaq bertambah 0,34%. Indeks Kospi berlanjut sedikit menguat 0,17% di posisi 2.643,87.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melaju 0,95% (254,58 poin) ke level 26.993,61, setelah dibuka melompat 0,94%, dan Topix meningkat 0,85%.
Namun indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melemah, turun 0,64% (-132,37 poin) ke level 20.584,87 pada pukul 8:45 WIB. Indeks Shanghai Composite, China sedikit melemah 0,05% di posisi 3.145,02.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham Asia yang cenderung menguat setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melonjak 1,39% ke level 6.918. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,51% ke menjadi USD23,54.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan berbalik melemah, namun masih berpotensi melanjutkan kenaikan menembus level 7.000. Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan posisi indeks dalam kondisi netral, berisiko melemah jika turun ke bawah 6.800, dan tidak mampu mencapai 7.000.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan naiknya beberapa harga komoditas terutama batu bara, serta mulai meredanya aksi jual investor asing diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan  support  6,870 di level dan  resist  di level 6,970. Beberapa ekuitas yang dicermati, antara lain;
  • Saham: (Buy). Support: Rp7,025, Resist: Rp7,225, (Buy). Support: Rp3,990, Resist: Rp4,110, (Buy on Weakness). Support: Rp4,150, Resist: Rp4,230, (Buy on Weakness). Support: Rp29,600, Resist: Rp30,500
  • ETF: XPES (Buy). Support: Rp433, Resist: Rp441, (Buy). Support: Rp641, Resist: Rp661, XPLC (Buy). Support: Rp510, Resist: Rp522.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan bergerak  mixed  cenderung mendatar. Saham Tesla melorot dan saham berbasis pertumbuhan melemah. Kekhawatiran tentang lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga menghantui pasar. Sinyal bahaya dari Walmart, Target dan emiten ritel lainnya minggu ini menambah kekhawatiran resesi. Secara mingguan indeks S&P 500 dan Dow Jones melorot 3,0%, dan 2,9%, dan Nasdaq merosot3,8%.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun tujuh minggu beruntun, terpanjang sejak tahun 2001. Dow Jones susut delapan pekan berturut-turut, terpanjang sejak 1932. Saham Tesla jatuh 6,4% setelah muncul laporan pelecehan seksual Elon Musk terhadap pramugari pada 2016. Apple, Google Alphabet turun 1,3%, Nvidia anjlok 2,5%. Saham produsen alat berat Deere & Co turun rontok 14%. Peritel pakaian diskon, Ross Stores longsor 22,5%. Pfizer dan Vans VF Corp naik 3,6% dan 6,1%.
  • Dow Jones Industrial Average sedikt menguat 0,03% (8,77 poin) di level 31.261,9.
  • S&P 500 naik tipis 0,01% (0,57 poin) di posisi 3.901,36.
  • Nasdaq Composite turun 0,30% (-33,88 poin) menjadi 11.354,62.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu ditutup menguat didorong sektor-sektor defensif dan harapan pemulihan ekonomi China. Bank sentral China memangkas suku bunga kredit lima tahun 15 basis poin, mengangkat sentimen pasar. Rilis data penjualan ritel Inggris di April melonjak tak terduga sebesar 1,4%, tapi prospek belanja konsumen tetap suram. Selama sepekan saham peritel Eropa dan makanan dan minuman merosot 2,2% dan sekitar 5%, namun saham emiten tambang melejit 4,4%.
Indeks STOXX 600 naik 0,71% menjadi 431,1, secara mingguan melemah 0,5%. Saham perjalanan dan pariwisata, jasa keuangan, perawatan kesehatan dan utilitas memimpin kenaikan, naik antara 1,5% dan 2,0%. Saham produsen barang mewah terpukul karena Richemont rontok 13,1%. Pemilik merk Louis Vuitton LVMH , Christian Dior dan Hugo Boss merosot 1,3% hingga 2,2%. Rockwool International melesat 8%.
  • DAX 30 Jerman meningkat 0,72% (99,61 poin) ke posisi 13.981,91.
  • FTSE 100 Inggris melaju 1,19% (87,24 poin) ke level 7.389,98.
  • CAC 40 Prancis menguat 0,20% (12,53 poin) menjadi 6.285,24.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan menguat. Pelaku pasar memburu aset  safe-haven  di tengah kekhawatiran dampak lonjakan inflasi. Namun penguatan dolar AS tidak cukup untuk menghapus penurunan tajam sejak awal pekan ini. Mata uang  safe-haven  lainnya, franc Swiss dan yen Jepang, mengalami reli pekan ini di tengah tekanan pasar ekuitas global. Yield US Treasury 10 tahun turun menjadi 2,772%.
Dolar menguat terhadap euro. Kekhawatiran tentang potensi kejatuhan ekonomi dari upaya The Fed untuk menekan inflasi, memperburuk sentimen risiko di Wall Street. Poundsterling mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak Desember 2020 terhadap dolar AS karena data ekonomi terbaru mengindikasikan pasar tidak perlu mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Inggris lebih jauh. Indeks dolar (Indeks DXY) naik 0,41 persen menjadi 103,149.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.0564

-0.0024

-0.23%

Poundsterling (GBP-USD)

1.2480

0.0013

+0.10%

Yen (USD-JPY)

127.8800

0.0900

+0.07%

Yuan (USD-CNY)

6.6930

-0.0195

-0.29%

Rupiah (USD-IDR)

14,642.00

-77.000

-0.52%

Sumber : Bloomberg.com, 20/5/2022 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges akhir pekan lalu ditutup menguat. Rencana larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan pelonggaran penguncian Covid-19 di China melawan kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi akan merugikan permintaan.
Premi Brent bulan depan di atas kontrak WTI, berarti perusahaan energi akan cenderung mengambil barel AS untuk ekspor. Secara mingguan WTI berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut, sementara Brent naik sekitar 1% setelah jatuh sekitar 1% minggu lalu.
  • Harga Brent untuk pengiriman Juli naik 0,46% menjadi USD112,55 per barel.
  • Harga WTI untuk pengiriman Juni naik 0,9% ke level USD113,23 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menutup pekan lalu dengan menguat tipis. Namun secara mingguan harga emas telah naik sekitar 1,9% minggu ini, kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan April karena dolar AS mundur dari level tertinggi. Dolar AS surut dari posisi tertinggi dua dekade di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi AS menghidupkan kembali permintaan emas sebagai  safe-haven. 
Mencerminkan kenaikan permintaan emas, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik 0,66% menjadi 1.056,18 ton pada Kamis lalu. Harga logam berharga lainnya; perak spot tergelincir 0,66% menjadi USD21,75 per ounce, platinum turun 1% menjadi USD952,75, dan paladium turun 2,43% menjadi USD1.958,2.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,17% menjadi USD1.844,82 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,12% menjadi USD1.843,5 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)