Bursa Sore: Prospek Ekonomi Global Goyah Digoyang PMI China, Saham Asia Jatuh, Koreksi IHSG Tertahan
Wednesday, May 31, 2023       16:33 WIB

Ipotnews - Pelemahan IHSG tertahan. Mengakhiri perdagangan pada hari Rabu (31/5), IHSG hanya melemah tipis 4 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.633. Sementara pada rehat sesi I, indeks sempat melemah 0,74 persen.
Sektor energi di posisi terlemah turun sebesar 2,09 persen. Sedangkan sektor teknologi menjadi yang terkuat, naik 8,84 persen. Total nilai transaksi sebesar Rp29,53 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 755,98 juta lot saham. USD-IDR +0,06% ke level Rp14.994.
Indeks LQ45 +0,70% ke 949
Indeks IDX30 +0,83% ke 494
Indeks IDX80 +0,72% ke 130
Indeks JII -1,32% ke 530.
Indeks Kompas100 +0,61% ke 1.148
Indeks Sri Kehati -0,96% ke 434
Indeks SMinfra18 -0,83% ke 303.
Top Gainer LQ45: , , , , , ,
Top Loser LQ45: , , , , , ,
Saham Teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Pasar saham Asia merosot pada Rabu (31/5) sore menjelang pemungutan suara oleh Kongres mengenai kesepakatan untuk mencegah gagal bayar utang pemerintah. Sementara penurunan aktivitas pabrik China semakin dalam, menambah tanda-tanda melemahnya aktivitas ekonomi global.
"Hambatan apa pun yang akan datang untuk kelancaran kesepakatan masih bisa memicu beberapa pengurangan risiko," kata Yeap Jun Rong dari IG dalam sebuah laporan.
Ketidakpastian tentang utang pemerintah AS menambah kecemasan pasar atas tanda-tanda aktivitas ekonomi global yang melambat menyusul kenaikan suku bunga.
Biden dan McCarthy mencoba membujuk legislator untuk mendukung kesepakatan itu dalam pemungutan suara oleh DPR penuh pada hari Rabu. Beberapa legislator menolak pemotongan pengeluaran dalam rencana. Sementara yang lain menginginkan pengurangan yang lebih besar.
Sebuah laporan Selasa pagi menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen Amerika turun dan tetap jauh di bawah sebelum pandemi. Rumah tangga menjadi salah satu pilar utama yang memaksa investor untuk mendorong prediksi resesi yang akan datang tiga hingga enam bulan lagi.
Pelaku pasar di Asia mencermati banyak data ekonomi regional yang dirilis pada hari Rabu, di antaranya data aktivitas manufaktur China bulan Mei. Indeks manajer pembelian manufaktur China turun untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 48,8, kontraksi yang lebih curam dari 49,2 di bulan Maret. Juga meleset dari perkiraan 49,4 menurut jajak pendapat Reuters.
Penjualan ritel di Jepang tumbuh 5% tahun ke tahun di bulan April, data pemerintah menunjukkan pada hari Rabu. Pembacaan terbaru juga merupakan penurunan tajam dari pertumbuhan 7,2% yang terlihat pada bulan Maret dan meleset tajam dari perkiraan 7% dalam jajak pendapat ekonom Reuters.
Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) -1,2%
Indeks Nikkei 225 (Tokyo) -1.41% ke 30.887.
Indeks Topix (Tokyo) -1.32% ke 2.130
Indeks Shanghai Composite (China) -0.61% ke 3.204
Indeks Shenzhen Component (China) -0.70% ke 10.793
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -1.94% ke 18.234
Indeks Kospi (Korsel) -0.32% ke 2.577
Indeks Taiex (Taiwan) -0.26% ke 16.578.
Indeks S&P/ASX200 (Australia) -1.64% ke 7.091
Currency
Mayoritas mata uang emerging market jatuh pada perdagangan hari Rabu seiring data manufaktur China meningkatkan ketakutan berdampak terhadap Asia. Di sisi lain, para investor di Asia memantau perkembangan kesepakatan plafon utang AS di Kongres.
Yuan terkoreksi turun terhadap USD ke posisi terendah dalam 6 bulan terakhir. Yuan menjadi yang terlemah di Asia hari ini. Dolar Singapura serta Ringgit membuntuti pelemahan tersebut. Ringgit drop 0,4 persen.
Baht Thailand melemah 0,4 persen. Peso menguat 0,2 persen setelah Bank sentral Filipina memperkirakan inflasi turun seiring penurunan harga BBM, unggas dan tarif listrik. Indeks dolar AS menguat ke posisi tertinggi 10 pekan terakhir setelah terjadi kesepakatan negosiasi pagu utang AS antara Presiden Joe Biden dengan Ketua DPR.
USD-YEN +0,00% ke level 139,79
USD-SGD +0,32% ke level 1,3548
AUD-USD -0,58% ke level 0,6479
USD-CNY +0,46% ke level 7,1128
USD-MYR +0,42% ke level 4,6217
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa dibuka lebih rendah pada Rabu (31/5) karena masih adanya kegelisahan atas RUU plafon utang AS menjelang batas waktu 5 Juni.
Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 turun 0,65% pada awal perdagangan. Sektor saham otomotif turun 1,3% dan industri turun 1,2%. Utilitas terus mendapatkan keuntungan dari pergerakan ke arah defensif sebagai satu-satunya sektor di zona hijau, naik 0,1%.
Indeks DAX Jerman -1,09% ke 15.743
Indeks FTSE Inggris -0,54% ke 7.481
Indeks CAC Prancis -0,86% ke 7.148
Minyak
Harga minyak memperpanjang koreksi turun pada perdagangan hari Rabu (31/5) sore karena muncul kecemasan terhadap perlambatan demand dari China. Data ekonomi China yang lebih lemah dari ekspektasi mengalahkan sentimen positif kemajuan dalam negosiasi plafon utang AS. Gerak harga minyak Brent down 15 sen ke harga USD73,56 per barel. Adapun minyak WTI melemah 14 sen ke level USD69,32 per barel.
(idx/cnbc/reuters/bloomberg/AP)

Sumber : admin