Bursa Asia Ditutup Variatif, Jepang dan Hongkong Berakhir di Zona Merah
Wednesday, October 28, 2020       15:13 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia mengakhiri sesi perdagangan hari ini, Rabu (28/10) dengan bervariasi, di tengah kehati-hatian pasar menyikapi kenaikan kasus infeksi virus koronan di A,eriak Serikat dan Eropa, yang ikut menyeret kejatuhan harga minyak. Bursa saham Jepang dan Hongkong berakhir di zona merah. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,07%.
Bursa saham di daratan Cina bergerak lebih tinggi. Indeks Shanghai Composite naik 0,46% menjadi sekitar 3.269,24, sedangkan komponen Shenzhen meningkat 0,893% ke posisi 13.388,10.
Namun indeks Hang Seng, Hongkong menyusut 0,28%menjelang akhir sesi perdagangan menjadi 24.716,73.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga turun 0,29%, ditutup pada 23.418.51, sedangkan indeks Topix menyelesaikan perdagangan hari ini dengan lebih rendah 0,31% lebih rendah di level 1.612,55.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup melaju 0,62% ke level 2,345,26. Bursa saham Australia mengkhiri perdagangan dengan membukukan penguatan indeks ASX 200 sebesar 0,11% menjadi 6.057,70.
Harga minyak di pasar Asia sore hari ini ditutup dengan membukukan penurunan yang semakin tajam. Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional turun 2,26% menjadi USD40,27 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS juga turun 2,88% menjadi USD38,43 per barel.
Penguatan indeks ASX 200, antara lain didukung oleh rilis indeks harga konsumen Biro Statistik Australia (ABS) yang melaju 1,6% pada kuartal III-2020, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kenaikan tersebut membalik "rekor penurunan" sebesar 1,9% yang terjadi pada kuartal II-2020. Dolar Australia diperdagangkan pada USD0,7139, dari posisi sebelumnya USD0,7111 per dolar AS.
Sentimen investor pada hari Rabu kemungkinan besar dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di AS.
"Pasar tetap dalam suasana hati-hati karena kenaikan tingkat rawat inap mungkin memerlukan pembatasan yang lebih ketat untuk menahan penyebaran COVID-19 dan memastikan rumah sakit tidak kewalahan," tulis Tapas Strickland, direktur ekonomi di National Australia Bank, dalam sebuah catatan.
Yen Jepang diperdagangkan pada 104,18 per dolar AS, dari level sekitar 105 terhadap  greenback  pada awal pekan ini.
Indeks dolar AS (indeks DXY) , yang melacak nilai tukar  greenback  terhadap sekeranjang mata uang enam negara maju betengger di 93,119 setelah berada level di sekitar 92,8 pada awal pekan. ( CNBC )

Sumber : Admin