Bursa Pagi: Asia Bergerak Melemah, IHSG Berfluktuasi di Rentang Konsolidasi
Monday, February 11, 2019       08:29 WIB

Ipotnews - Mengawali pekan ini, Senin (11/2) bursa saham Asia bergerak berfluktuasi cenderung melemah pada awal sesi perdagangan, jelang putaran baru perundingan dagang AS-China pekan ini yang masih diwarnai ketidakjelasan tentang kemajuan perundingan tersebut. Bursa saham Jepang hari ini libur.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,17% didukung lonjakan harga saham sektor pertambangan sebesar 1,3%. Namun kejatuhan harga saham sektor keuangan membebani pergerakan indeks, sehingga melorot 0,36% (-22,0 poin) ke level 6.049,50 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Kospi, Korea Selatan bergerak turun 0,16% menjadi 2.173,67 terbebani kejatuhan harga saham Samsung Electronic sebesar 0,67%, setelah dibuka menguat 0,10% pada awal sesi.
Melanjutkan tren penurunan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melemah 0,02% (-6,37 poin) di posisi 27.939,95 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China berkurang 0,06% menjadi 2.616,56.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pelemahan indeks di bursa global dan regional, setelah gagal berlabuh di zona hijau pada sesi perdagangan pekan lalu dan ditutup turun 0,23% menjadi 6.521. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih akan berada di dalam rentang konsolidasi, bergerak berfluktuasi dengan potensi menguat terbatas. Beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi penguatan di area positif-netral.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kekhawatiran investor terkait meningkatnya ketidakpastian hubungan dagang AS-Cina diprediksi akan memberikan sentimen negatif bagi indeks. Di sisi lain naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, timah, emas diprediksi akan menjadi katalis positif bagi indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang  support  di level 6.495 dan  resistance  di 6.545.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham : (Buy, Support: Rp1.630, Resist: Rp1.725), (Buy, Support: Rp3.710, Resist: Rp3.790), (Buy, Support: Rp3.260, Resist: Rp3.410), (Buy, Support: Rp2.400, Resist :Rp2.550),
  • ETF : (Buy, Support: Rp169, Resist: Rp173), (Buy, Support: Rp523, Resist: Rp527), (Buy, Support: Rp400, Resist: Rp404).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup bervariasi berusaha keluar dari zona merah jelang akhir perdagangan, tertahan oleh kekhawatiran ketidakpastian perdagangan dan perlambatan ekonomi global. Para pelaku pasar mewaspadai kemungkinan tersendatnya kesepakatan dagang AS-China, karena kedua pihak belum memformulasikan  draft  poin-poin kesepakatan menjelang tenggat 1 Maret. Investor juga mencemaskan prospek laba perusahaan. Data FactSet mengindikasikan laba kuartal I-2019 mengalami kontraksi lebih dari 1%.
Saham UnitedHealth Group memimpin penurunan, anjlok 2,6%. S&P 500 dan Nasdaq berhasil keluar dari zone merah pada menit terakhir perdagangan Jumat. Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 menguat ditopang kenaikan harga saham di sektor konsumer dan utilitas unggul, sementara sektor energi dan keuangan menyusut. Saham Amazon turun 1,62%, sementara Facebook, Apple dan Netflix ditutup menguat.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,25% (-63,20 poin) menjadi 25.106,33.
  • S&P 500 naik tipis 0,07% (1,83 poin) di posisi 2.707,88.
  • Nasdaq Composite menguat 0,14% (9,85 poin) di level 7.298,20.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 1,10% menjadi USD26,90.
Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu berakhir di zona merah, terbebani oleh tekanan proyeksi pelemahan pertumbuhan ekonomi Eropa dan kehawatiran memburuknya kelanjutan perundingan dagang AS-China. Presiden AS, Donald Trump dikabarkan akan memerintahkan pelarangan penggunaan peralatan telekomunikasi China untuk semua jaringan nirkabal AS. Indeks STOXX 600 turun 0,56% menjadi 358,07, dipimpin kejatuhan harga saham sektor otomotif sebesar 2,19%.
Perusahaan asal Belgia, Umicore terperosok 4,8% setelah manajemen perusahaan tersebut memperkirakan penurunan pertumbuhan 2019 seiring pelemahan permintaan sektor otomotif, alat elektronik rumah tangga dan biaya riset. Saham Wirecard terpenggal 12,31% pasca penggerebekan oleh polisi Singapura, terkait dugaan skandal akuntansi perusahaan pembayaran asal Jerman itu. Sebaliknya, saham, L'Oreal, Perancis dan produsen kosmetik Eropa lainnya menguat, setelah menyatakan permintaan China tidak seburuk yang ditakutkan, jauh lebih baik dibanding apa yang terjadi pada Luis Vitton.
  • DAX 30 Frankfurt anjlok 1,05% (-115,24 poin) ke level 10.906,78.
  • FTSE 100 London turun 0,32% (-22,40 poin) menjadi 7.071,18.
  • CAC 40 Paris merosot 0,48% (-23,92 poin) ke posisi 4.961,64.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York mengakhiri pekan lalu dengan menguat, membukukan pekan terkuat dalam enam bulan. Investor menumpuk  greenback  sebagai   safe-haven   di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi global. Euro mencatatkan penurunan mingguan 1,1% terhadap dolar AS, penurunan mingguan tertajam dalam lebih dari empat bulan.
Indeks Dolar AS yang melacak kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju naik 0,13% menjadi 96,634. Sepanjang pekan lalu indeks dolar ICE naik 1,1%, kenaikan mingguan terbesar sejak kenaikan 1,28% pada Agustuas lalu.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1323

-0.0018

-0.16%

2/8/2019

Poundsterling (GBP-USD)

1.2945

-0.0007

-.05%

2/8/2019

Yen (USD-JPY)

109.73

-0.09

-0.08%

2/8/2019

Yuan (USD-CNY)

6.7451

0.0029

+0.04%

2/6/2019

Rupiah (USD-IDR)

13,955.00

-17.50

-0.13%

2/8/2019

Sumber : Bloomberg.com
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges mengakhiri pekan lalu dengan membukukan kenaikan. Pasar menyambut berita bahwa Arab Saudi menurunkan produksi di periode Januari sebesar 400.000 barel per hari menjadi 10,24 juta bph.
Namun dibanding akhir pekan sebelumnya, harga minyak melemah secara mingguan, terseret kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan konflik dagang AS-China yang masih jauh dari selesai. Harga minyak WTI pekan lalu anjlok 4%, terburuk sepanjang tahun ini, dan dan Brent lebih dari 1%. Penguatan dolar, ikut menekan harga minyak.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 8 sen menjadi USD52,72 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 51 sen menjadi USD62,14 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup menguat, namun secara mingguan melemahsebesar 0,6%, tertekan oleh apresiasi dolar AS. Namun secara keseluruhan, harga emas batangan sudah naik 13% dari level terendah dalam 1,5 tahun terakhir pada Agustus tahun lalu. Kepemilikan ETF emas terbesar dunia, SPDR Gold Trust, sepanjang pekan lalu turun lebih dari 1%, penurunan mingguan pertama sejak awal Oktober lalu.
  • Harga emas di pasar spot stabil di kisaran di USD1.314,17 per ounce.
  • Harga emas di pasar berjangka, naik USD4,30 ke level USD1.318,50 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)