Bursa Pagi: Asia Dibuka Melaju Kencang, IHSG Berpotensi Bullish
Monday, January 07, 2019       08:25 WIB

Ipotnews - Awali pekan ini, Senin (7/1) bursa saham Asia dibuka ceria dengan mencatatkan kenaikan tajam, didorong sentimen positif jelang kelanjutan perundingan perdagangan AS-China di Beijing awal pekan ini. Pergerakan indeks juga terpengaruh oleh keputusan bank sentral China akhir pekan lalu yang memangkas rasio kecukupan modal sebesar 1%, serta pernyataan pimpinan Federal Reserve AS yang menjanjikan akan bersabar dalam menormalisasi suku bunga.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan lonjakan indeks ASX 200, Australia sebesar 1,5%, didukung kenaikan harga saham hampir di semua sektor, dipimpin kenaikan di sektor pertambangan sebesar 2,2%. Indeks berlanjut melaju 1,54% (86,50 poin) ke level 5.705,90 padapukul 8:10 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang berlanjut lebih tinggi 3,16% (618,01 poin) ke level 20.179,97, setelah dibuka melambung 3%, dipimpin lonjakan harga saham sektor otomotif sebesar 2,8%. Indeks Kospi, Korea Selatan jugadibuka melompat mendekati 1,5% dan berlanjut naik 1,78% ke posisi 2.046,05.
Melanjutkan tren kenaikan global, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 1,43% (365,55 poin) menjadi 25.991,58 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China naik 0,54% menjadi 2.528,51.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkaan pada tren kenaikan tajam indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah berhasil keluar dari tekanan pelemahan pada sesi perdagangaan akhir pekan lalu dan ditutup naik 0,86% ke level 6.274.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan menguat ditopang sentimen positif global dan proyeksi kenaikan cadangan devisa Desember 2018 dan sejumlah hasil survei Bank Indonesia pada pekan ini. Secara teknikal beberapa indikator pergeraakan indeks memperlihatkan adanya potensi  bullish continuation  menuju area jenuh beli.
Tim riset Indo Premier berpendapat, menguatnya indeks bursa global dan regional, seiring dengan keyakinan investor bahwa kenaikan suku bunga di Amerika akan berjalan lamban dan mulai adanya tanda-tanda positif terkait perundingan dagang antara Amerika dan China, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Trenpenguatan rupiah juga akan menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan rentang  support  di level 6.220 dan  resistance  di 6.330.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham : (Buy, Support: Rp1.535, Resist: Rp1.610), (Buy, Support: Rp4.250, Resist: Rp4.450), (Buy, Support: Rp1.415, Resist: Rp1.445), (Buy, Support: Rp7.250, Resist: Rp7.650)
  • ETF : (Buy, Support: Rp330, Resist: Rp338), (Buy, Support: Rp494, Resist: Rp506), XPES (Buy, Support: Rp463, Resist: Rp474)

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu berhasil  rebound  ke posisi tertinggu dalam 2 pekan, merespon rilis laporan kenaikan lapangan kerja AS periode Desember sebesar 312.000, jauh di atas perkiraan sebesar 176.000. Pimpinan Federal Reserve AS, Jerome Powell menjanjikan akan lebih sabar dan fleksibel dalam menetapkan suku bunga acuan dengan memperhatikan perkembangan ekonomi AS.
Saham-saham sektor teknologi melaju hingga 4%. Netflix dan Intel Corp, naik tinggi 9,7% dan 6,1%. Saham Facebook, Amazon, Apple dan Google naik 4%, dan Apple Inc. naik 4,3%. Saham Boeing melesat 5,2%.
  • Dow Jones Industrial Average melesat 3,3% (746,94 poin) ke level 23.433,16.
  • S&P 500 melompat 3,4% (84,05 poin) ke posisi 2.531,94.
  • Nasdaq Composite melambung 4,26% menjadi 6.738,86.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 4,09% menjadi USD25,96.
Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu juga ditutup menguat signifikan, di level tertinggi sejak Juni 2016, merespon rilis data penggajian non pertanian AS periode Desember yang naik dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya, dan harapan negosiasi dagang AS-China akan berlanjut dengan menghasilkan kesepekatan yang lebih baik. Indeks Stoxx 600 naik tajam 2,83% menjadi 343,38, dipimpin lompatan harga saham sektor pertambangan sebesar 5,4% seiring menguatnya harga saham tembaga di tegah sentimen positif perundingan dagang AS-China. Sektor otomotif melonjak 4,5%.
Saham-saham terkait tambang minyak juga mencetak rally ditopang oleh kenaikan harga minyak serta survei yang menunjukkan indeks sektor jasa di China menguat selama periode Desember. Indeks PMI IHS Markit untuk zona euro periode Desember turun menjadi 51,1, dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 52,7. Laju inflasi turun menjadi 1,6% dari 1,9% pada November.
  • DAX 30 Frankfurt melesat 3,37% (351,03 poin) ke level 10.767.
  • FTSE 100 London melaju 2,16% (144,76 poin) menjadi 6.837.
  • CAC 40 Paris melonjak 2,72% (125,63 poin) ke posisi 4.737.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup melemah, terpukul oleh komentar Jerome Powell bahwa The Fed akan lebih cermat memperhatikan perkembangan perekonomian sebelum menetapkan suku bunga acuan. Pelemahan dolar juga terpengaruh oleh rilis data ketenagakerjaan AS periode Desember yang berlawanan dengan sinyal pelemahan, seperti diperkirakan sebelumnya. Dolar melemah terhadap euro dan poundsterlina namun menguat terhadap yen. Sebagian besar mata uang  emerging market  mengalami  rebound.  Indeks Dolar AS turun 0,13% menjadi 96,179.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.1395

0.0001

+0.01%

Poundsterling (GBP-USD)

1.2723

0.0095

+0.75%

Yen (USD-JPY)

108.51

0.83

+0.77%

Yuan (USD-CNY)

6.8692

-0.0029

-0.04%

Rupiah (USD-IDR)

14,270.00

-146.50

-1.02%

Sumber : Bloomberg.com, 4/1/2018 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges mengakhiri pekan pertama 2019 dengan membukukan kenaikan didukung pemberitaan bahwa China dan AS akan menggelar negosiasi perang dagang pada pekan ini, sehingga mengurangi kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global. Harga minyak Brent melambung 9% dibanding akhir pekan sebelumnya., sementara WTI melonjak 6% secara mingguan.
Namun penguatan harga minyak dibatasi oleh kenaikan tajam persediaan di kilang minyak AS. Data Departemen Energi AS (EIA) memperlihatkan lonjakan tajam persediaan di kilang hingga mencapai kapasitas utilisasi sebesar 97,2 persen, tertinggi selama tahun ini. Persediaan bensin AS naik 6,9 juta barel, sedangkan stok hasil penyulingan bertambah 9,5 juta barel. Baker Hughes menyebutkan, jumlah rig AS yang beroperasi hingga akhir pekan lalu berkurang 8 unit menjadi 877 rig.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik USD1,1 (2,0%) menjadi USD57,06 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 87 sen (1,9%) menjadi USD47,96 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange mengakhiri pekan lalu dengan penurunan dari posisi tertinggi dalam 6 bulan, tertekan oleh rilis data ketenagakerjaaan AS yang menguat melebihi perkiraan. Harga emas di pasar spot sempat turun hingga 1,3% menjadi USD1.276,40 per ounce, di tengah reli harga saham Wall Street meskipun indeks dolar melemah.
  • Harga emas pasar spot turun 0,78% menjadi USD1.283,56 per ounce.
  • Harga emas berjangka turun USD9,00 menjadi USD1.285,80 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)