Bursa Pagi: Asia Dibuka Melaju, IHSG Bullish Dibayangi Jenuh Beli
Monday, July 01, 2019       08:27 WIB

Ipotnews - Mengawali pekan pertama bulan ini, Senin (1/7), bursa saham Asia dibuka dengan membukukan kenaikan, menyambut kesepakatan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Disela-sela pertemuan G-20 di Osaka, Jepang akhir pekan kemarin, kedua pihak bersepakat untuk melanjutkan perundingan dagang dan menghentikan sementara penerapan tambahan tarif impor.
Rilis indeks PMI China periode Juni mengindikasikan adanya kontraksi di posisi 49,4. Harga minyak mentah dunia pada pembukaan pasar Asia melambung, merespon kesepakatan Arab Saudi-Rusia untuk memperpanjang pembatasan produksi minyak.
Membuka perdagangan saham hari ini, indeks ASX 200, dibuka naik 0,55%, diwarnai kenaikan harga minyak mentah dunia dan sejumlah komoditas logam. Indeks berlanjut naik 0,41% (26,90 poin) menjadi 6.645,70 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melaju 1,37% (292,38 poin) ke level 21.568,30, setelah dibuka melompat 1,62%, dan Topix melonjak 1,5% di tengah kenaikan harga saham Fanuc sebesar 2,08%. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melaju 0,57%, saham SK Hynix naik 1,73%, dan berlanjut menguat tipis 0,01% di posisi 2.130,79.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,28% (-78,80 poin) menjadi 28.542,62. Indeks Shanghai Composite, China melesat 1,54% ke level 3.024,62.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kenaikan indeks di bursa saham regional, menyambut kesepakatan AS-China untuk melanjutkan perundingan. IHSG mengakhiri pekan lalu dengan menguat 0,09% di level 6.358, investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp9,21 triliun.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan kembali berusaha melanjutkan tren  bullish , ditopang sentimen positif penetapan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU, dan rilis data inflasi Juni yang relatif stabil. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan iindeks memperlihatkan adanya potensi koreksi, mendekati jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, optimisme investor seiring dengan meredanya tensi perang dagang antara Amerika dan Chinam setelah kedua belah pihak menghasilkan kesepakatan yang positif pada KTT G20-Osaka Jepang pekan lalu, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu investor juga akan mencermati data inflasi pada bulan Juni yang menurut konsensus akan berada di level 3,18%. IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan  support  di level 6.325 dan  resistance  di level 6.390.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: 9.000, Resist: Rp9.425), (Buy, Support: Rp7.350, Resist: Rp7.500), (Buy, Support: Rp1.445, Resist: Rp1.475), (Buy, Support: Rp6.950, Resist : Rp7.175).
  • ETF: (Buy, Support: Rp177, Resist: Rp179), (Buy, Support: Rp471, Resist: Rp477), (Buy, Support: Rp1.175, Resist: Rp1.191).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup di zona hijau didukung kenaikan harga saham sektor perbankan. Wall Street membukukan semester pertama 2019 di posisi tertinggi dalam 2 dekade terakhir. Selema Juni ini S&P 500 naik 6,9% terbaik sejak 1955, dan sepanjang semester I-2019 melambung 17%, lonjakan tertinggi sejak 1997. Saham JP Morgan melonjak 2,7% , sementara saham Citigroup, Bank of America, Goldman Sachs, Wells Fargo masing-masing naik 2%. Morgan Stanley menguat 0,7% setelah lolos  stress test  tahunan The Fed dan mendapat persetujuan untuk membagikan dividen dan melaksanakan program  buyback  saham.
Namun penguatan bursa Wall Street tetapi terbatasi karena para trader  wait and see  agenda pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Osaka, Jepang. Baik China maupun AS mempertahankan sikap masing-masing dalam konflik dagang tersebut.
  • Dow Jones Industrial Average bertambah 0,28% (73,38 poin) menjadi 26.599,96.
  • S&P 500 melaju 0,58% (16,84 poin) ke level 2.941,76.
  • Nasdaq Composite naik 0,48% (38,49 poin) ke posisi 8.006,24.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 0,15% menjadi USD25,99 .
Bursa saham utama Eropa juga mengakhiri pekan lalu dengan kenaikan, membukukan kinerja terbaik semester I-2019 dalam dua dekade terkhir, didorong oleh kenaikan di bursa saham Jerman. Para investor  wait and see  negosiasi konflik dagang AS vs China. Indeks STOXX 600 naik 0,7% menjadi 384,87, menyentuh level terbaik semester I sejak 1998 dengan kenaikan 14,5%.
Kenaikan itu seiring ekspektasi sebagian besar bank sentral akan menjadi lebih akomodatif untuk mengatasi dampak konflik perang dagang. Sektor-sektor yang terpapar konflik dagang, seperti sektor teknologi dan otomotif naik 0,8% dan 1,5%. Harga saham sektor perbankan naik sebesar 3,3%, setelah sejumlah bank besar Eropa menjalani uji  stress test  The Fed. Operasi Credit Suisse di AS menjadi subjek pemeriksaaan setelah bank sentral menemukan kelemahan dalam proses perencanaan modalnya.
  • DAX 30 Frankfurt melonjak 1,04% (127,77 poin) ke level 12398,80.
  • FTSE 100 London naik 0,31% (23,30 poin) menjadi 7.425,63.
  • CAC 40 Paris melaju 0,83% (5,36 poin) ke posisi 5.538,97.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup cenderung stagnan, terbebas dari tekanan ringan data perekonomian AS yang tidak bermakna apapun terhadap spekulasi penurunan suku bunga the Fed di bulan Juli. Indeks harga konsumsi personal di AS periode Mei naik 0,2% sesuai dengan perkiraan, memperkuat ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sedikitnya 25 bps pada rapat berikutnya. Indeks dolar turun tipis 0,07% menjadi 96,13.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.1373

0.0004

+0.04%

Poundsterling (GBP-USD)

1.2696

0.0022

+0.17%

Yen (USD-JPY)

107.8500

0.06

+0.06%

Yuan (USD-CNY)

6.8668

-0.0103

-0.15%

Rupiah (USD-IDR)

14,126.3000

-13.70

-0.10%

Sumber : Bloomberg.com, 28/6/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges menutup pekan lalu dengan membukukan penurunan. Harga minyak merosot, setelah sebagian negara Eropa yang tergabung dalam perjanjian nuklir dengan Iran berusaha menyelamatkan perjanjian itu, serta berupaya menjaga Iran agar tidak melanggar perjanjian itu. Output minyak mentah AS pada April lalu naik ke level rekor bulanan baru, melebihi 12 juta barel per hari.
Minyak bergerak stagnan di sepanjang sesi menjelang pembicaraan sengketa dagang AS-China. Pasar juga menunggu rencna perteuaan OPEC + pada 1-2 Juli di Wina. Polling Reuters memperkirakan OPEC + akan sepakat memotong produksi. Survei terhadap 42 analis memproyeksikan, harga minyak Brent akan rata-rata di level USD 67,59 per barel di sepanjang 2019, atau turun dibanding survei di bulan Mei sebesar USD 68,84 per barel.Harga minyak mentah berjangka WTI turun 96 sen menjadi USD 58,47 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup menguat di tengah keraguan AS dan China akan mampu melonggarkan ketegangan konflik dagang. Harga emas sudah naik 8,3% sepanjang bulan ini, kenaikan tertinggi bulanan terhitung sejak Juni 2016. Sedangkan secara mingguan naik 1,2%, naik keenam pekannya secara beruntun. Harga emas naik USD 80 dalam 2 pekan terakhir, di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed 0,25 persen pada Juli nanti. Sementara itu harga logam lainnya seperti perak turun 0,1% menjadi USD15,24 per ounce, palladium turun 0,9% menjadi USD1.537, platinum naik 0,3% menjadi USD815,32.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 1.413,67 per ounce.
  • Harga emas berjangka naik 0,3% menjadi USD 1.415,80 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA