Bursa Pagi: Asia Dibuka Menguat, IHSG Berusaha Keluar dari Area Jenuh Jual
Monday, July 04, 2022       08:27 WIB

Ipotnews - Mengawali sesi perdagangan pekan pertama Juli, Senin (4/7), bursa saham Asia dibuka cenderung menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham Wall Street jelang libur panjang akhir pekan, 4 Juli.
Indeks MSCI Asia-Pasifik naik 0,41%. Bank sentral Australia dan Malaysia dijadwalkan akan mengumumkan hasil rapat kebijakannya, hari ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan lonjakan indeks ASX 200, Australia sebesar 1,78%. Indeks berlanjut melaju 1,49% (97,3 poin) ke level 6.637,2 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka menguat 0,28%, dan Kosdaq naik 0,36%. Namun Kospi berlanjut melemah 0,1% di posisi 2.303,06.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang naik 0,6% (154,32 poin) menjadi 26.089,94, setelah dibuka meningkat 1,09% dan Topix melaju 1,38%.
IndeksHang Seng, Hongkong dibuka anjlok, mencapai 1,67% (-364,29 poin) ke level 21.495,5 pada pukul 8:45 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,65% menjadi 3.365,57.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada kenaikanindeks acuan pada sesi pembukaan bursa saham Asia, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan menurun tajam 1,7% ke level 6.794. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange mersoto 1,3% ke posisi USD22,09.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang mengalami  rebound , setelah mengakhiri pekan lalu dengan menurun tajam dibanding akhir pekan sebelumnya.. Sejumlah indikator pergerakan indeks mengindikasikan keberadaan indeksdi fase  downward  dalam kondisi  bearish  di area jenuh jual, namun berpeluang berbalik kembali menuju 6.900.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, CPO dan batu bara diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk IHSG . IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan  support  di level 6.735 dan  resistance  di level 6.855.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat dalam sesi perdagangan yang ringan jelang libur panjang akhir pekan 14 Juli. Semua sektor S&P 500 berakhir di zona hijau, dipimpin kenaikan sektor utilitas. Namun, ketiga indeks utama membukukan kerugian untuk minggu ini. Pelaku pasar mulai memfokuskan pada laporan emiten kuartal II, laporan ketenagakerjaan Juni, dan rapat kebijakan The Fed periode Juli.
Para analis memperkirakan agregat pertumbuhan laba S&P 500 kuartal II sebesar 5,6% turun dari proyeksi 6,8% pada awal kuartal. Sektor microchip turun tajam setelah Micron Technology memperingatkan penurunan permintaan. Saham Micron anjlok 2,9 persen, menyeret kejatuhan indeks Philadelphia SE Semiconductor 3,8%. Saham jaringan toserba Kohl's Corp rontok 19,6% setelah menghentikan kemungkinan penjualan ke Franchise Group.
  • Dow Jones Industrial Average meningkat 1,05% (321,83 poin) ke posisi 31.097,26.
  • S&P 500 melaju 1,06% (39,95 poin) ke level 3.825,33.
  • Nasdaq Composite bertambah 0,90% (99,11 poin) menjadi 11.127,85.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan bervariasi, menutup kuartal terburuk sejak dimulainya pandemi Covid-19. Inflasi dan kenaikan suku bunga terus membebani sentimen. Sentimen pasar global tetap suram karena perang di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dan tekanan inflasi terus meningkat. Inflasi zona euro, di Juni, melonjak ke rekor tertinggi 8,6% (yoy).
Indeks STOXX 600 sedikit melemah 0,02% di posisi 407,13, dipimpin kejatuhan harga saham sektor teknologi sebesar 2%, sementara sektor utilitas melejit 3%. STOXX 600 menutup kuartal II-2022 dengan terjungkal 9% - kuartal terburuk sejak tahap awal pandemi 2020 - rontok 16,6% sejauh tahun ini. Emiten pembuat chip Belanda anjlok 9% memimpin penurunan. Sebaliknya perusahaan real estat Swedia SBB, menjadi  top gainer  melesat lebih dari 9%.
  • DAX 30 Jerman naik 0,23% (29,26 poin) kelevel 12.813,03.
  • FTSE 100 Inggris turun tipis 0,01% (-0,63 poin) di posisi 7.168,65.
  • CAC 40 Prancis menguat 0,14% (8,2 poin) menjadi 5.931,06.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup menguat, bahkan ketika imbal hasil US Treasury 10-tahun jatuh ke posisi terendah satu bulan. Rilis data aktivitas manufaktur AS, di Juni, lebih lambat dari ekspektasi, data pesanan baru berkontraksi untuk pertama kalinya dalam dua tahun, sinyal bahwa ekonomi sedang mendingin, mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga agresif The Fed.
Pesimisme terhadap prospek ekonomi global mendorong permintaan dolar AS sebagai mata uang  safe-haven  dolar AS. Euro melemah, inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi pada Juni lalu, sementara produksi manufaktur turun untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Poundsterling juga turun setelah data menunjukkan rekor defisit transaksi berjalan Inggris pada awal 2022. Indeks dolar (Indeks DXY) naik 0,36 menjadi 105,12.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0414

-0.0070

-0.67%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2095

-0.0083

-0.68%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

135.2100

-0.5100

-0.38%

4:59 PM

Yuan (USD-CNY)

6.7015

0.0022

+0.03%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,942.5000

39.5000

+0.26%

3:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 1/7/2022 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea akhir pekan lalu ditutup melonjak lebih dari dua persen. Pemadaman pasokan di Libya dan ekspektasi penutupan rig di Norwegia melebihi ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi dapat mengurangi permintaan. Secara mingguan, harga Brent dan WTI sudah melorot 1,3% dan 0,8%. Volume perdagangan WTI dan Brent hanya sekitar 70%-80% dari sesi sebelumnya jelang libur 4 Juli di AS.
Harga minyak naik meskipun rilis data industri menunjukkan aktivitas manufaktur AS di Juni lebih lambat lebih ekspektasi, menambah bukti bahwa ekonomi AS mulai mendingin karena kebijakan ketat The Fed. Namun pasokan minyak mentah dan bahan bakar yang rendah mendukung pasar minyak, bahkan ketika ekuitas merosot dan dolar AS menguat. Hasil survei Reuters mengindikasikan bahwa OPEC memompa 28,52 juta bph pada Juni, turun 100.000 bph dari total revisi Mei.
  • Harga Brent pengiriman September naik USD2,60 (2,4%) ke USD111,63 per barel.
  • Harga WTI pengiriman Agustus naik USD2,67 (2,5%) jadi USD108,43 per barel .

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup dengan memperpanjang penurunan lima hari berturut-turut. Apresiasi dolar AS membuat emas menjadi kurang menarik. Rilis PMI Manufaktur AS dari S&P Global turun menjadi 52,7 pada Juni dari 57,0 pada Mei, sedikit di atas perkiraan awal 52,4. Indeks ISM, barometer aktivitas pabrik AS, di Juni, turun ke level terendah dua tahun di 53 dari 56,1 di Mei.
Sepanjang pekan lalu emas berada di zona merah, secara kumulatif merosot sekitar USD30 atau 1,6% pada pekan lalu, penurunan minggu ketiga berturut-turut. Kenaikan pajak impor emas India menjadi 12,5% dari 7,15% juga menekan prospek permintaan emas fisik. Sepanjang Juni harga emas sudah anjlok 2,0%. Harga logam berharga lainnya, perak turun 31.96% menjadi USD19,85 per ounce, platinum turun 0,6% menjadi USD888,59, dan paladium naik 1,16% ke USD1.959,6.
  • Harga emas spot mendatar di USD1.806,5 per ounce.
  • Harga emas pengiriman Agustus turun USD5,8 (-0,32%) ke USD1.801,50 per ounce

(AFP, CNBC , Reuters)