Bursa Pagi: Asia Dibuka Mixed, IHSG Bearish Berpeluang Menguat Terbatas
Friday, October 12, 2018       08:30 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (12/10), bursa saham Asia dibuka bervariasi, berusaha melawan tekanan penurunan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang diwarnai pelemahan dolar dan kejatuhan harga minyak.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,29% pada sesi awal perdagangan, dengan menempatkan sebagaian sektor di zona merah. Harga saham sektor energi anjlok 1,86%, dan sektor keuangan melorot 0,77%. Pelemahan indeks berlanjut 0,13% (-7,80 poin) di posisi 5.876,00 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang tergelincir 0,52% (-116,93 poin) ke level 22.473,93, setelah dibuka turun 0,3%, dengan mencatatkan pelemahan pada sebagaian besar sektor. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,33% dan berlanjut melaju 0,86% menjadi 2.148,04.
Berusaha membalik tekanan penurunan, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melaju 0,53% (135,04 poin) ke level 25.401,41 pada pukul 8:35 WIB. Namun indeks Shanghai Composite, China melorot 0,36% ke posisi 2.574,04.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini masih dihadapkan pada tren pelemahan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah terpelanting 2,02% ke level 5.702,82 pada sesi perdagangan kemarin. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih akan diwarnai adanya tekanan koreksi, namun masih bertahan dalam pola  uptrend  jangka panjang. Secara teknikal, beberapa indikator memperlihatkan adanya potensi  bearish continuation  mempersempit gap yang ada sehingga berpeluang menguat terbatas.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, berlanjutnya koreksi indeks bursa global seiring dengan kekhawatiran investor terhadap naiknya tingkat suku bunga dan adanya kemungkinan perlambatan ekonomi global, diprediksi masih akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu melemahnya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, CPO, batu bara akan menambah sentimen negatif bagi indeks. IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan rentang  support  di level 5.665 dan resistance  di 5.750.
Beberapa ekuitas yang perlu dicermati, antara lain;
  • Saham : (Buy on Weakness, Support: Rp3.500, Resist: Rp3.640), (Buy on Weakness, Support: Rp4.360, Resist: Rp4.550), (Buy on Weakness, Support: Rp4.830, Resist: Rp5.000), (BUY, Support: Rp2.570, Resist: Rp2.420).
  • ETF : ( SELL , Support: Rp930, Resist: Rp955), ( SELL , Support: Rp630, Resist: Rp660), ( SELL , Support: Rp945, Resist: Rp975).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi kembali berakhir di zona merah, di tengah kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi dan perang perdagangan. Indeks Dow Jones rontok lebih dari 5% sepanjang pekan ini. Kecaman Presiden AS Donald Trump terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve, memicu kekhawatiran tentang independensi bank sentral AS. Saham JPMorgan Chase, Exxon Mobil, McDonald's, Pfizer, dan Procter & Gamble, semua terpuruk setidaknya 3%. Saham beberapa raksasa teknologi juga gagal pulih dari kejatuhan di sesi sebelumnya. Netflix melorot lebih dari 1%, Apple turun 0,9 persen, Amazon tergelincir 2%. Musim laba kuartal ketiga yang dimulai Jumat ini, diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan Wall Street, atau justru menunjukkankonsekuensi dari perang dagang yang dilancarkan Trump.
  • Dow Jones Industrial Average terperosok 2,13% (-545,91 poin) ke posisi 25.052,83.
  • Standard&Poor's 500 anjlok 2,06% (-57,31 poin) ke level 2.728,26.
  • Nasdaq Composite menciut 1,25% (-92,99 poin) menjadi 7.329,06.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 0,24% menjadu USD21,10.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir dengan membukukan penurunan tajam terpengaruh oleh kejatuhan di bursa saham Asia dan Wall Street. Indeks Stoxx 600 terperosok 1,98% menjadi 359,65, setelah sempat jatuh ke level terendah 21 bulan, dipimpin kejatuhan harga saham saham keuangan dan migas. Pelaku pasar juga mencermati pernyataan Trump yang menyebut Federal Reserve sebagai bank sentral "gila" karena menginginkan kenaikan suku bunga. Perundingan Brexit menunjukkan optimisme untuk mencapai kesepakatan, secepatnya pekan depan. Saham peruahaan Inggris WH Smith dan Hays masing-masing longsor 11,16% dan 10,4%. Sebaliknya saham Dialog Semiconductor, Jerman melambung 16,58% setelah mengumumkan kesepakatan baru senilai USD600 juta dengan Apple.
  • FTSE 100 London terjungkal 1,94% (-138,81 poin) ke level 7.006,93.
  • DAX 30 Frankfurt merosot 1,48% (-173,15 poin) menjadi 11.539,35.
  • CAC 40 Prancis terpangkas 1,92% (-99,85 poin) ke posisi 5.106,37.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah, jatuh ke level terendah dua pekan, karena para  trader  memangkas kepemilikan  greenback  seiring penurunan imbal hasil US Treasury dan kejatuhan saham Wall Street. Kenaikan indeks harga konsumen (CPI) AS propde September sebesar 0,1%, lebih lemah dari perkiraan 0,2%, mengurangi ekpsketasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve. Euro melesat ke level tertinggi satu pekan setelah rilis risalah pertemuan Bank Sentral Eropa bulan lalu yang menunjukkan belum adanya rencana untuk mengakhiri program pembelian obligasi 2,6 triliun euro ECB pada tahun ini. Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun menjadi 3,1423% dari 3,261 pada Selasa lalu. Indeks dolar yang mengukur kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju turun 0,51% menjadi 95,017.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1591

-0.0002

-0.02%

7:25 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3233

0.0003

+0.02%

7:25 PM

Yen (USD-JPY)

112.12

-0.04

-0.04%

7:25 PM

Yuan (USD-CNY)

6.8899

-0.0343

-0.50%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

15,235.00

35.00

+0.23%

4:57 AM

Sumber : Bloomberg.com, 11/10/2018 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak turun, merosot lebih dari 3% ke posisi terendah lebih dari dua pekan. Harga minyak Brent sempat mencapai USD79,80 per barel, terpengaruh kejatuhan pasar saham global. Sentimen investor menjadi lebih  bearish   karena  proyeksi stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Badan Informasi Energi menyebutkan, persediaan minyak mentah AS naik 6 juta barel, pekan lalu, lebih dari dua kali lipat ekspektasi analis sebesar 2,6 juta barel. Pengoperasian pengilangan minyak mentah turun 352.000 bph, dengan tingkat pemanfaatan menyusut 1,6%. OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global tahun depan untuk bulan ketiga berturut-turut. Sekitar 30 perusahaan minyak di Teluk Meksiko, AS produsen memangkas produksi hingga 40 persen, sekitar 680.107 bph, karena Badai Michael.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun USD2,83 (-3,41%) menjadi USD80,26 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun USD2,20 (-3,01%) menjadi USD70,97 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi melonjak lebih dari 2,5% ke level tertinggi sejak akhir Juli lalu, merespon kejatuhan pasar saham global. Analis mengatakan, banyak orang berlari ke emas sebagai  safe haven , dengan  long position,   setelah  Trump, untuk kedua kalinya mengkritik Federal Reserve, dengan menyebut kenaikan suku bunganya sebagai kebijakan "konyol". Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melambung 1,2% menjadi 738,99 ton, kenaikan pertama sejak Juli dan arus masuk terbesar sejak Maret.
  • Harga emas di pasar spot melambung 2,6% menjadi USD1.225,26 per ounce.
  • Harga emas berjangka melesat USD34,20 (2,87%) menjadi USD1.227,60 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)