Bursa Pagi: Asia Menguat, IHSG Melaju di Rentang Konsolidasi
Tuesday, February 13, 2018       08:16 WIB

Ipotnews - Perdagangan saham Asia pagi ini, (Selasa,13/2) dibuka menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street, pasca kejatuhan pekan lalu, jelang rilis data inflasi AS pada pertengahan pekan ini.
Indeks Nikkei 225, Jepang dibuka kembali setelah libur panjang akhir pekan dengan membukukan kenaikan tajam 0,96%, didukung kenaikan harga saham sektor otomotif, keuangan dan beberapa saham  blue chips . Kenaikan indeks berlanjut 0,95% (202,68 poin) ke level 21.585,30 pada pukul 8:00 WIB.
Pada jam yang sama indeks ASX 200, Australia bergerak naik 0,31% (18,30 poin) menjadi 5.839,00, setelah mengawali perdagangan saham global hari ini dengan menguat 0,13% diwarnai kenaikan harga saham pertambangan, dan sedikit kenaikan di sektor energi dan keuangan. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melaju 0,68% ditopang kenaikan harga saham teknologi dan otomotif, dan berlanjut menguat 0,57% ke posisi 2.398,89.
Melanjutkan tren kenaikan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melesat 1,33% ke level 29.850,15 padap pukul 8:30 WIB, indeks Shanghai Composite, China dibuka melaju 0,70% ke posisi 3.176,11.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dihadapkan pada tren kenaikan indeks saham acuan di bursa global dan regional, setelah kemarin berhasil keluar dari tekanan jual pada awal sesi perdagangan dan ditutup menguat 0,27% di level 6.523,454. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpotensi kembali menguat kendati masih dalam rentang konsolidasi. Beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi penguatan lanjutan namun cenderung tertahan di area konsolidasi.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kembali naiknya indeks bursa global dan regional serta mayoritas harga komoditas sperti minyak mentah, CPO, dan batubara diprediksi akan menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan rentang  support  di level 6.490 dan  resistance  di 6.555.
Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: (Spec Buy, Support: Rp3.220, Resist: Rp3.410), (Spec Buy, Support: Rp3.700, Resist: Rp3.900), (Spec Buy, Support: Rp1.295, Resist: Rp1.380). (Spec Buy, Support: Rp5.775, Resist: Rp6.025).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan mencatatkan  rebound  indeks saham acuan dari kinerja mingguan terburuk sejak Januari 2016, jelang rilis data inflasi AS pada pertengahan pekan ini. Harga saham sektor teknologi informasi dan pertambangan membukukan kinerja terbaik. DowDuPont dan Apple memimpin penguatan dengan melambung 3,4 % dan 4%. Ssedangkan saham Amazon, Bank of America dan Apple - yang turun tajam pekan lalu - melonjak lebih dari 2,5%. Imbal hasil US Treasury 10 tahun naik ke level tertinggi empat tahun, sebelum diperdagangkan di posisi 2,858 persen, menyusul berita bahwa Gedung Putih akan merilis anggaran pengeluaran infrastruktur federal selama 10 tahun hingga USD200 miliar.
Dow Jones Industrial Average melesat 1,70% (410,37 poin) ke level 24.601,27.
Standard&Poor's 500 melaju 1,4% (36,45 poin) menjadi 2.656.
Nasdaq Composite melejit 1,6% (107,47 poin) ke posisi 6.981,96.
Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 1,09% menjadi USD28,88.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks saham Asia, setelah membukukan pekan terburuk akhir pekan lalu. Indeks European STOXX 600 melonjak 1,17% menjadi 372,93, didukung lonjakan harga saham di sektor energi dan pertambangan seiring kenaikan harga komoditas. Saham operator Denmark, TDC, tercatat sebagai  top performer  STOXX 600, dengan melambung 13,4%, setelah sebuah konsorsium memutuskan untuk melakukan penawaran pengambilalihan. Kanselir Jerman, Angela Merkel memastikan bahwa kekuasaannya tidak akan berkurang kendati harus menerima konsesi "yang menyakitkan" dari koalisi partai di kabinet.
FTSE 100 London Inggris melaju 1,19% (84,63 poin) ke posisi 7.177,06.
CAC 40 Paris melonjak 1,2% (60,85 poin) menjadi 5.149,06.
DAX 30 Frankfurt melesat 1,45% (175,29 poin) ke level 12.282,77.
Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah, setelah mencatatkan pekan terbaik tehadap euro dalam hampir 15 bulan terakhir, di tengah kebangkitan kembali bursa saham Wall Street. Namun para analis sepakat, dolar AS masih memiliki ruang untuk melanjutkan reli dan pelemahan dolar kali ini tidak mengubah keseluruhan tren mata uang tersebut. Pelemahan dolar tertahan karena investor lebih banyak memilih membeli aset AS sehingga relatif aman terhadap dolar. Indeks Dolar AS, yang mengukur kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju turun 0,33% menjadi 90,143.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.2290

-0.0002

-0.02%

5:37 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3837

-0.0001

-0.01%

5:37 PM

Yen (USD-JPY)

108.68

0.02

+0.02%

5:37 PM

Yuan (USD-CNY)

6.3275

0.0243

+0.39%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

13,639.00

11.00

+0.08%

3:57 AM

Sumber : Bloomberg.com, 13/2/2018 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi berakhir dengan berlawanan arah, namun bergerak cenderung stabil berusaha menutup kerugian dari kejatuhan satu minggu terbesar dalam dua tahun. Sejumlah trader yang melepaskan  long position  pekan lalu, mendapatkan kembali pijakan dengan memanfaatkan rendahnya harga minyak. Harga minyak WTI sempat menguat ke atas USD60 per barel, didukung oleh pelemahan dolar AS. Laporan terbaru Badan Informasi Energi memperkirakan produksi minyak mentah AS akan meningkat pada periode Maret sebesar 111.000 barel per hari, dari bulan sebelumnya, menjadi 6,76 juta bph. Namun analis mengatakan, pertumbuhan permintaan sangat kuat, dan, dengan penurunan ( output ) di sejumlah negara seperti Venezuela.
Harga minyak berjangka WTI naik 9 sen menjadi USD59,29 per barel.
Harga minyak berjangka Brent turun 20 sen menjadi USD62,59 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi juga ditutup menguat, terangkat oleh depresiasi dolar AS. Namun kenaikan harga emas relatif terbatas menjelang rilis data inflasi AS, pada pertengaahan pekan ini, yang berpotensi mendorong suku bunga naik lebih cepat dari perkiraan. Harga emas jatuh lebih dari 3% sejak menyentuh level tertinggi 17 bulan di posisi USD1.366,07 pada bulan lalu.
Harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD1.324,16 per ounce.
Hara emas berjangka ditutup naik 0,81% menjadi USD1.326,30 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)