Bursa Pagi: Asia Variatif di Perdagangan Terbatas, IHSG Cenderung Menguat
Wednesday, December 26, 2018       08:44 WIB

Ipotnews - Masih dalam suasana libur Natal pagi ini, Rabu (26/12), pasar Asia dibuka terbatas, dengan bursa Hong Kong dan Australia masih libur.
Di Tokyo, indeks acuan Nikkei 225 menguat 1,71% di awal perdagangan, demikian juga indeks Topix yang naik 1,73%. Kenaikan ini menyusul penurunan tajam pada perdagangan Selasa, di mana Topix melorot 4,8%.
Menyeberang ke Semenanjung Korea, indeks acuan Kospi di Bursa Seoul anjlok 0,9%.
Sejumlah analis, dalam email yang diterima  Ipotnews , berkesimpulan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini akan melanjutkan penguatan, setelah pada perdagangan terakhir sebelum libur Natal, Jumat (21/12), ditutup menguat 0,26 persen (15 poin) ke level 6.163.
Sementara itu, Tim Analis Indo Premier Sekuritas memprediksi IHSG akan akan bergerak variatif cenderung menguat dengan rentang  support  di level 6.130 dan  resistance  di 6.195.
Menurut Tim Analis, ketidaksukaan Presiden Donald Trump terhadap Jerome Powell, yang menimbulkan adanya spekulasi untuk menurunkan Powell dari kursi Chairman The Fed akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu aksi window dressing di sisa tiga hari terakhir perdagangan tahun ini dan bervariasinya indeks bursa Asia diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan.
Berikut rekomendasi saham dari Indo Premier:
1. (Buy, Support: Rp8.575, Resist: Rp8.750)
2. (Buy, Support: Rp25.300, Resist: Rp26.450)
3. ( SELL , Support: Rp6.475, Resist: Rp6.825)
4. (Buy, Support: Rp3.450, Resist: Rp3.850)
Amerika Serikat dan Eropa
Saham Wall Street jatuh untuk sesi keempat berturut-turut, Senin (24/12) atau Selasa (25/12 dinihari WIB, di tengah meningkatnya keraguan atas perekonomian Amerika Serikat setelah upaya Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk meyakinkan investor gagal membuahkan hasil positif.
Dow Jones Industrial Average merosot 653,17 poin, atau sekitar 2,91 persen. Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menyusut 2,71 persen atau 65,52 poin menjadi 2.351,10, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 140,08 poin atau 2,21 persen menjadi 6.192,92.
Kejatuhan tersebut membawa S&P 500 ke ambang "bear market", menunjukkan penurunan 20 persen dari puncaknya. Semua sebelas sektor S&P 500 saat ini berada di negatif untuk Desember, kuartal keempat dan setahun penuh.
Menurut   CNBC  , penurunan itu adalah yang terburuk yang pernah terjadi di Wall Street pada Malam Natal, sesi perdagangan yang singkat menjelang Selasa, ketika pasar akan ditutup.
Penurunan itu juga memperpanjang terkanan terhadap pasar ekuitas pada bulan ini, yang pekan lalu menyebabkan kerugian mingguan terbesar untuk Dow dan Nasdaq sejak krisis keuangan 2008.
Pasar juga terkejut oleh laporan berita akhir pekan lalu, Presiden Donald Trump mempertimbangkan apakah akan memecat Kepala Federal Reserve Jerome Powell, dan dikatakan Mnuchin bahwa Trump membantahnya.
"Jika Trump mencoba untuk memberhentikan Powell, itu bisa membuat pasar keuangan berada dalam kekacauan besar yang membuat gejolak pasar saat ini terlihat jinak," kata Oxford Economics.
Trump sendiri terus mengkritik The Fed di Twitter, meskipun ia tidak menyebut nama Powell secara langsung.
Sementara itu, harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 1,81% menjadi USD23,91.
Sebelumnya, pada Senin malam WIB, bursa ekuitas Eropa ditutup melorot, setelah sesi aksi jual besar-besaran di Wall Street akhir pekan lalu.
Pan-Eropa Stoxx 600 menyusut 0,42 persen atau 1,43 poin menjadi 335,24, dengan beberapa bursa utama tidak beraktivitas untuk libur Natal
Di Inggris, Indeks FTSE 100 ditutup turun 0,52 persen (35,18 poin) menjadi 6.685,99 dalam sesi yang singkat sebelum liburan Natal, sementara CAC 40 Prancis anjlok 67,99 poin atau sekitar 1,45 persen menjadi 4.626,39. Bursa Jerman dan Italia tidak dibuka pada perdagangan Senin.
Nilai Tukar Dolar AS
Dolar AS tergelincir, Senin, karena kekhawatiran tentang penutupan aktivitas pemerintah ( government shutdown ) Amerika Serikat yang berkepanjangan dan kejatuhan pasar ekuitas menurunkan permintaan untuk  greenback .
Direktur Anggaran dan Kepala Staf Presiden Donald Trump, Michael Mulvaney, Minggu, mengatakan penutupan sebagian aktivitas pemerintah dapat berlanjut hingga Januari, ketika Kongres baru bersidang dan Demokrat mengambil alih DPR, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua, di New York, Senin (24/12) atau Selasa (25/12) dini hari WIB.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara itu, Minggu, mengatakan dia telah mengadakan serangkaian percakapan telepon dengan enam petinggi bank terbesar Amerika dalam upaya nyata untuk menenangkan investor yang ketar-ketir dengan kejatuhan pasar saham.
"Para CEO itu mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki likuiditas yang cukup untuk menyalurkan pinjaman," kata Departemen Keuangan.
Mnuchin "juga menegaskan bahwa mereka belum mengalami masalah kliring atau margin dan pasar terus berfungsi dengan baik."
Namun percakapan telepon itu tidak mampu meyakinkan investor ekuitas, yang meninggalkan saham untuk mencari aman, dan beralih ke US Treasuries serta emas.
Dow Jones Industrial Average mengakhiri perdagangan jelang-libur Natal dengan penurunan hampir tiga persen dan S&P 500 anjlok 2,7 persen.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya turun 0,46 persen menjadi 96,511. Indeks rersebut jatuh dari level tertinggi satu setengah tahun di posisi 97,711 pada 14 Desember.
Dolar melemah sejak Federal Reserve, Rabu, mengadopsi pandangan yang kurang  dovish ketimbang perkiraan banyak orang terkait kenaikan suku bunga lebih lanjut, meningkatkan kekhawatiran bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga di masa mendatang.
Volume perdagangan relatif tipis pada sesi Senin dengan pasar Jepang ditutup dan pasar global utama bersiap untuk untuk liburan Natal.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi USD1,1398 dari USD1,1371 dan poundsterling menguat jadi USD1,2704 dari USD1,2634 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke posisi USD0,7041 dari USD0,7046.
Sementara itu, dolar AS dibeli 110,41 yen, lebih rendah dari 111,29 yen pada sesi sebelumnya. Kurs  greenback  melemah jadi 0,9875 franc Swiss dari 0,9948 franc Swiss, dan naik ke level 1,3611 dolar Kanada dari 1,3589 dolar Kanada.
 Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot 

Currency

Value

Change

%Change

Time(ET)

Euro (EUR-USD)

1,1410

0,0018

+0,16%

7:19 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1,2692

0,0017

+0,13%

7:18 PM

Yen (USD-JPY)

110,44

0,1300

+0,13%

7:18 PM

Yuan (USD-CNY)

6,8871

-0,0120

-0,17%

10:00 AM

Rupiah (USD-IDR)

14.552,80

80,30

+0,55%

12/21/2018

 Sumber : Bloomberg.com, 26/12/2018 (ET) 
Komoditas
Harga minyak jatuh lebih dari enam persen ke level terendah dalam lebih dari satu tahun, Senin, merosot lebih tajam di akhir sesi karena kekhawatiran perlambatan ekonomi mengguncang pasar.
Minyak mentah berjangka WTI dan Brent mencapai posisi terendah sejak 2017 selama sesi tersebut, menempatkan kedua tolok ukur tersebut di jalur untuk kerugian sekitar 40 persen pada kuartal keempat, demikian laporan  Reuters , di New York, Senin (24/12) atau Selasa (25/12) dini hari WIB.
Minyak mentah berjangka Amerika, West Texas Intermediate, mencapai level terendah sejak 22 Juni 2017, karena ketakutan tentang dampak meningkatnya sengketa perdagangan AS-China terhadap pertumbuhan global dan permintaan minyak mentah. Minyak mentah Brent berada di level terendah sejak 17 Agustus 2017.
Harga berjangka WTI ditutup pada posisi USD42,53 per barel, anjlok USD3,06, atau sekitar 6,7 persen. Sementara, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menyusut USD3,35, atau 6,2 persen, menjadi USD50,47 per barel. Pasar ditutup lebih awal menjelang liburan Natal. Harga melanjutkan pelemahan dalam perdagangan pasca-settlement.
Brent jatuh 11 persen minggu lalu dan mencapai level terendah sejak September 2017, sementara WTI meluncur ke level terendah sejak Juli 2017, sehingga penurunan dalam dua kontrak tersebut menjadi lebih dari 35 persen untuk kuartal ini.
Sementara, harga emas melonjak satu persen, Senin, menembus level tertinggi enam bulan, karena pasar saham merosot dan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global melemahkan sentimen risiko, mendorong investor untuk mencari aman di logam mulia.
Harga emas di pasar spot berada di posisi USD1.268,49 per ounce pada pukul 01.57 WIB dalam perdagangan yang tipis menjelang libur Natal Selasa, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (24/12) atau Selasa (25/12) dini hari WIB.
Logam mulia itu mencapai level tertinggi sejak akhir Juni, yakni USD1.269,49 per ounce pada awal sesi. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 1,1 persen menjadi USD1.271,80 per ounce.
Harga logam lainnya, palladium melejit 1,2 persen menjadi USD1.246,20 per ounce. Perak naik hampir satu persen menjadi USD14,73 per ounce, sedangkan platinum turun 0,6 persen, menjadi USD782,50 per ounce.
( CNBC ,AFP,Reuters)