Bursa Pagi: Global Menguat, Asia Tertekan, Redam Laju IHSG
Friday, May 31, 2019       08:38 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, di pengujung Mei (Jumat,31/5), bursa saham Asia dibuka turun, gagal melanjutkan tren kenaikan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street, di tengah memanasnya kembali sengketa dagang AS-China. Investor menunggu rilis indeks PMI manufaktur China, pagi ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,05%, diwarnai penurunan harga minyak pada pembukaan pasar Asia. Indeks berlanjut turun 0,30% (109,10 poin) menjadi 6.373,00 pada pukul 8:25 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang meluncur deras 1,08% (-225,23 poin) ke level 20.717,30, setelah dibuka anjlok 0,82%, indeks Topix juga merosot 0,76%. Harga saham otomotif berguguran; Nissan turun 3,8%, dan Toyota melorot 2,47%. Indeks Kospi, Korea Selatan juga dibuka tergelincir 0,78%, Kia Motor terjungkal 5,7%, dan berlanjut menyusut 0,33% ke posisi 2.032,06.
Melawan tren penurunan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menguat 0,12% (33,44 poin) menjadi 27.148,32 pada pukul 8:45 WIB. Indeks Shanghai Composite, China naik 0,26% ke posisi 2.913,25.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks acuan di bursa saham Asia, setelah mengakhiri perdagangan Rabu lalu dengan kenaikan signifikan. IHSG ditutup melaju 1,18% ke level 6.104. Investor asing membukukan pembelian bersih Rp331,83 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan bergerak terkonsolidasi, aksi  profit taking  diperkirakan akan kembali menjelang libur panjang Lebaran. Namun aksi beli akan menahan IHSG tetp di atas level 6.000. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks menunjukkan sinyal konsolidasi mengindikasikan adanya potensi pelemahan.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya nilai tukar rupiah serta naiknya beberapa harga komoditas seperti nikel, timah, emas diprediksi akan memberikan sentimen positif. Sementara itu kekhawatiran investor akan melemahnya pertumbuhan ekonomi global terkait sengketa dagang AS-China yang berlarut-larut diprediksi masih akan menjadi sentimen negatif. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang  support  di level 6.055 dan  resistance  di level 6.155.
Beberapa ejuitas yang direkomendasikan, antaralain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp42.700, Resist: Rp44.250), (Buy, Support: Rp7.075, Resist: Rp7.350), (Buy, Support: Rp840, Resist: Rp920), (Buy, Support: Rp3.890, Resist : Rp3.990).
  • ETF: (Buy, Support: Rp536, Resist: Rp553), (Buy, Support: Rp482, Resist: Rp494), XPLC (Buy, Support: Rp489, Resist: Rp503.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir berbalik menguat setelah dua sesi penurunan berturut-turut. Namun saham terkait minyak anjlok seiring kejatuhan harga komoditas itu. Analis mengatakan pasar sudah jenuh jual , karena meningkatnya ketegangan perdagangan dan penurunan imbal hasil US Treasury. Sengketa dagang AS-China kembali menghangat, diplomat senior China mengatakan, negaranya telah menghentikan pembelian kedelai dari AS. Revisi PDB AS kuartal I menunjukkan pertumbuhan 3,1% (yoy), melebihi estimasi 3%.
Saham perusahaan perangkat lunak Keysight Technologies melonjak 11,3% karena pendapatan yang lebih kuat dari estimasi. Saham perbankan berguguran, mengikuti penurunan imbal hasil US Treasury; SPDR KS&P Bank ETF (KBE) turun 1,5%, Bank of America dan J.P. Morgan Chase melorot 2,1% dan 1,1%. Saham terkait minyak mengalami tekanan setelah laporan persediaan minyak mentah AS yang  bearish . Chevron turun 1,2%, Halliburton anjlok 3,7%, dan ConocoPhillips tergerus 2,0%.
  • Dow Jones Industrial Average menguat 0,17% (43,47 poin) menjadi 25.169,88.
  • S&P 500 bertambah 0,21% (5,84 poin) ke level 2.788,86.
  • Nasdaq Composite naik 0,27% (20,41 poin) ke posisi 7.567,72.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange menguat 0,16% menjadi USD24,43.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup menguat, namun tetap berada di jalur penurunan bulanan terbesar tahun ini, di tengah eskalasi perang dagang AS-China. Indeks STOXX 600 naik 0,42% menjadi 372,07, dipimpin kenaikan saham media sebesar 1,8%. Namun sektor otomotif rata-rata melemah. Wakil Menteri Luar Negeri China, Zhang Hanhui, menyebut provokasi perdagangan AS sebagai " naked economic terrorism. " China akan membatasi peredaran logam  rare earth , yang sangat penting bagi produksi sejumlah produk teknologi, termasuk iPhone dan kendaraan listrik.
Penerbit Jerman, Axel Springer, melambung 22% setelah mengungkapkan pembicaraan perusahaan keuangan KKR tentang potensi investasi strategis. Saham Elekta,melesat hampir 19% didukung laporan keuangan kuartal IV yang kuat. Pabrikan peralatan medis Denmark, Ambu, terpangkas 6,2% setelah CEO-nya mengundurkan diri. Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond, membuka opsi untuk mendukung mosi tidak percaya terhadap perdana menteri pengganti Theresa May.
  • FTSE 100 London naik 0,46% (32,86 poin) menjadi 7.218,16.
  • DAX 30 Frankfurt mekaju 0,54% (64,27 poin) ke level 11.902,08.
  • CAC 40 Paris meningkat 0,51% (26,79 poin) ke posisi 5.248,91.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tdai ditutup cenderung mendatar, di jalur kenaikan empat bulan beruntun.Perang dagangAS-China mendorong  trader  untuk menempatkan dana pada mata uang  safe haven  termasuk  greenback . Namun, keinginan untuk memburu dolar teredam oleh menguatnya bursa Wall Street setelah kejatuhan tajam karena kekhawatiran perdagangan dan penurunan imbal hasil US Treasury.
Posisi euro dan poundsterling yang bertahan di atas level support masing-masing, juga menahan momentum  greenback. Yen relatif tetap lemah karena permintaan domestik untuk dolar.   Indeks dolar, yang mengukur kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju, turun kurang dari 0,01% di posisi 98,142.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1133

0.0004

+0.04%

7:25 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2612

0.0004

+0.03%

7:25 PM

Yen (USD-JPY)

109.58

-0.04

-0.04%

7:25 PM

Yuan (USD-CNY)

6.9019

-0.0126

-0.18%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,410.00

35.00

+0.24%

5/29/2019

Sumber : Bloomberg.com, 30/5/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi bergerak turun. Harga minyak anjlok hampir 4% ke level, terendah dalam lebih dari dua bulan. Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan stok minyak mentah AS turun hampir 300.000 barel pekan lalu, jauh di bawah proyeksi 900.000 barrel. Stok sebesar 476,5 juta barel itu, masih sekitar lima persen di atas rata-rata lima tahun.
Brent berada di jalur untuk penurunan bulanan sekitar 8%, dan WTI 11%. Bernstein Energy mengatakan dalam "skenario perang dagang penuh," permintaan minyak global akan tumbuh hanya 0,7%, setengah dari perkiraan saat ini. OPEC + diperkirakan akan melanjutkan pengurangan pasokan minyaknya hingga akhir 2019 untuk mencegah penurunan harga. Harga minyak Brent sudah naik 30% sejak pembatasan produksi OPEC + mulai Januari lalu.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun USD2,88 (-3,9%) menjadi USD66,54 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun USD2,22 (-3,8%) menjadi USD56,59 per barel

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi berakhir menguat mengabaikan tekanan penguatan dolar ke level tertinggi hampir dua pekan. Data menunjukkan bahwa tekanan inflasi di AS telah mereda, meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut. Meski data menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal pertama yang kuat, tapi laju inflasi kuartal terakhir hanya tumbuh 1,0%, lebih rendah dari laporan sebelumnya 1,3%. Aktivitas sektor manufaktur, penjualan ritel, perumahan dan ekspor juga melemah pada periode April.
Sementara itu kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik 0,5 persen menjadi 740,86 ton pada sesi Rabu. Harga perak naik 0,7% menjadi USD14,52 per ounce, platinum naik 0,6% menjadi USD796,25 per ounce, palladium melonjak 1,3% menjadi USD1.366,51 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD1.287,80 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik USD6,10 menjadi USD1.292,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:39 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of MFIN
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:38 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham RBMS, Beli
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:38 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham INET, Beli dan Jual
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of MINA
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:33 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of LMPI
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:30 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of SDMU
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:29 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan DCII
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:26 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of SMDR
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:14 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BMBL, Jual
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:12 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham DOOH, Jual