Bursa Pagi: Global-Regional Memerah, IHSG Berpeluang Menguat Terbatas
Friday, December 21, 2018       08:48 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (21/12) bursa saham Asia dibuka di zona merah, melanjutkan tren kejatuhan indeks di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang terpengaruh oleh menyuramnya proyeksi ekonomi global, dan memburuknya situasi dalam negeri AS. Harga minyak rontok sekitar 5%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan tipis indeks ASX 200, Australia yang bergerak di kisaran level 5,475. Indeks bergerak turun 0,54% (-29,80 poin) ke level 5.476 pada pukul 8:35 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melorot 0,63% (-127,49 poin) ke posisi 20.265,09, setelah dibuka turun 0,58% di tengah penguatan yen terhadap dolar AS, melanjutkan kejatuhan indeks pada sesi perdagangan kemarin sebesar 2,5%. Indeks Kospi Korea Selatan dibuka melemah 0,17% dan berlanjut turun tipis 0,02% menjadi 2.059,73.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,43% (-111,23 poin) ke level 25.512,30 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China juga melorot 0,38% menjadi 2.526,55.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kejatuhan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah gagal bertahan di zona hijau pada sesi perdagangan kemarin, ditutup turun 0,46% ke level 6.147. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpeluang berbalik menguat jelang jelang libur panjang Natal, dengan didukung  capital inflow . Secara teknikal, beberapa indikator memperihatkan adanya peluang penguatan terbatas di rentang konsolidasi.
Tim Riset Indo Preier berpendapat, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6% dan naiknya harga batu bara diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu dari global disepakatinya anggaran belanja Amerika oleh  House of Representatives  sehingga pemerintahan akan tetap berjalan diprediksi menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang  support  di level 6.115 dan  resistance  di 6.175.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham : (Buy, Support: Rp1.490, Resist: Rp1.565), (Buy, Support: Rp4.210, Resist: Rp4.320), ( SELL , Support: Rp372, Resist: Rp392), (Buy on Weakness, Support: Rp5.650, Resist: Rp5.925).
  • ETF : (Buy on Weakness, Support: Rp527, Resist: Rp537), (Buy on Weakness, Support: Rp553, Resist: Rp559), (Buy on Weakness, Support: Rp539, Resist: Rp543).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan melanjutkan pelemahan karena kekhawatiran terhadap penutupan aktivitas pemerintah AS. Pasar juga kecewa terhadap kebijakan suku bunga The Fed yang dinilai tidak mempedulikan kondisi pasar. Presiden AS Donald Trump menolak menandatangani RUU belanja sementara karena tidak menyertakan anggaran untuk membangun dinding perbatasan. SebaliknyaPartai Demokrat menolak anggaran pendanaan pembangunan dinding perbatasan AS-Meksiko. Pemerintah Federal AS hanya memiliki dana untuk beroperasi sampai 21 Desember.
Pada Desember ini, indeks Dow dan S&P 500 bergerak menuju kinerja terburuknya sejak Depresi Besar 1931, dengan turun lebih dari 10%. Sepanjang tahun ini, S&P 500 sudah rontok 7,7%, dan Nasdaq longsor 20% dari puncaknya tahun ini, di ambang "bear market". Dakwaan Amerika terhadap dua peretas China yang terkait dengan dinas keamanan Beijing mengingatkan para investor tentang hubungan perdagangan AS-China yang belum terselesaikan.
  • Dow Jones Industrial Average terperosok 1,99% (-464,06 poin) ke level 22.859,60.
  • S&P 500 anjlok 1,58% (-39,54 poin) ke posisi 2.467,42.
  • Nasdaq Composite merosot 1,36% (-108,42 poin) menjadi 6.528,41.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 1,10% menjadi USD24,76.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup merah menyala, jatuh ke level terendah sejak Desember 2016. Bank of England (BOE) mempertahankan suku bunga, dengan prospek ekonomi Inggris yang sangat tidak pasti kurang dari 100 hari sebelum negara itu meninggalkan Uni Eropa. Indeks saham gabungan Stoxx 600 anjlok 1,45% menjadi 336,58, dipimpin kejatuhan harga saham sektor sumber daya alam sebesar 2,74%, setelah Departemen Keuangan AS menyatakan akan mencabut sanksi pada raksasa aluminium Rusal.
Saham Antofagasta, Boliden dan ArcelorMittal longsor lebih dari 3,5 persen. Sektor otomotif, perbankan, teknologi, dan perjalanan tergerus sekitar 2%, dan sektor ritel jatuh ke level terendah sejak Oktober 2014. Saham Inditex, Next dan Dufry AG terpenggal 3% atau lebih. Airbus sempat ambruk 9% karena laporan penyelidikan Departemen Kehakiman AS untuk "praktik yang tidak pantas", dan ditutup menciut 4,44%. Saham Carnival, menukik 10,83% setelah melaporkan  update  pendapatan
  • FTSE 100 London menyusut 0,80% (-54,01 poin) menjadi 6.711,93.
  • DAX 30 Frankfurt merosot 1,44% (-155,11 poin) ke posisi 10.611,10.
  • CAC 40 Paris terpangkas 1,78% (-84,99 poin) ke level 4.692,46.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup turun, membukukan persentase penurunan harian terbesar dalam enam pekan. Dolar bergerak ke level terendah lebih dari tiga bulan terhadap yen, setelah The Fed mengisyaratkan sedikit kenaikan suku bunga selama dua tahun ke depan dan berhati-hati menyikapi prospek ekonomi AS. Selain menurunkan perkiraan suku bunga, The Fed juga mengurangi pertumbuhan dan ekspektasi inflasi tahun depan. Penurunan ekspektasi kenaikan suku bunga AS mengurangi daya tarik aset berdenominasi dolar.
Penurunan aliran masuk dana repatriasi, setelah mencapai puncaknya sebesar USD300 miliar pada kuartal pertama 2018 dan anjlok menjadi USD93 miliar pada September lalu, memperburuk kinerja dolar. Permasalahan sengketa dagang yang belum terselesaikan, diperburuk dengan iklim politik AS yang semakin suram. Indeks dolar, ukuran kurs  greenback  terhadap enam mata uang neegara maju, turun 0,78% menjadi USD96,2276, di level terendah satu bulan.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1455

0.0009

+0.08%

6:21 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2667

0.0011

+0.09%

6:21 PM

Yen (USD-JPY)

111.1800

-0.1000

-0.09%

6:21 PM

Yuan (USD-CNY)

6.885

-0.0061

-0.09%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,472.50

33.70

+0.23%

3:47 AM

Sumber : Bloomberg.com, 20/12/2018 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi melorot tajam, rontok sekitar 5% mencapai level terendah dalam lebih dari satu tahun karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan prospek penurunan permintaan energi. Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih memperkirakan stok minyak global akan jatuh pada akhir kuartal pertama, tetapi pasar tetap rentan terhadap faktor politik dan ekonomi, serta spekulasi. Persediaan minyak mentah WTI di Cushing, Oklahoma, menurut Genscape, naik 1,85 juta barel hingga 18 Desember lalu.
Pasar saham Wall Street melanjutkan penurunan pada sesi Kamis,   menyeret harga minyak lebih rendah. Brent sempat mencapai USD54,28 per barel, terendah sejak pertengahan September 2017, sementara WTI merosot ke posisi USD45,67, terendah sejak akhir Agustus 2017. Harga kontrak minyak berjangka kedua jenis minyak itu jatuh lebih dari 35 persen dari level tertinggi multi-tahun yang dicapai pada awal Oktober.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent, turun USD2,89 (-5,5%) menjadi USD54,35 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI, turun USD2,29 (-4,75%) menjadi USD45,88 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi berakhir melonjak lebih dari 1%, dipicu depresiasi dolar dan kejatuhan bursa saham. Pasar menilai sikap The Fed dalam penentuan kebijakan moneter, menambah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Pasar menduga ekonomi AS mulai kehabisan tenaga. Ancaman penutupan pemerintahan federal AS, menambah kegelisahan pasar. Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melompat ke level tertinggi dalam empat bulan pada pekan ini.
  • Harga emas di pasar spot naik 1,3% menjadi USD1.258,76 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik sekitar USD11,50 (0,9%) menjadi USD1.267,90 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)