Bursa Pagi: Global-Regional Menguat, Laju IHSG Masuk Area Jenuh Beli
Wednesday, September 11, 2019       08:36 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (11/9), dibuka lebih tinggi, berusaha memperkuat tren kenaikan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang masih diwarnai penurunan beberapa indeks saham acuan. Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,12%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,22%, diwarnai kenaikan harga minyak pada pembukaan pasar Asia. Indeks beralnjut naik 0,37% (24,30 poin) ke posisi 6.638,40 pada pukul 8:25 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak meningkat 0,48% (101,81poin) ke level 21.493,91, setelah dibuka menguat 0,27%, dan Topix meningkat 0,44%, di tengah lonjakan harga saham Sharp sebesar 3,67%. Indeks Kospi, Korea Selatan, melaju 0,7%, saham LG Display melompat 1,05%, dan berlanjut naik 0,62% menjadi 2.044,58.
Memperkuat kenaikan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,4)% (106,96 poin) ke level 26.790,64 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China bertambah 0,29% menjadi 3.029,93.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penguatan indeks acuan di bursa saham global dan regional setelah berhasil melanjutkan reli kenaikan sebesar 0,17% menjadi 6.336 pada sesi perdagangan kemarin. Investor asing membukukan penjuaanl bersih Rp438,86 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan berusaha menggesar rentang konsolidasi setelah berhasil menahan tekanan jual dalam beberapa hari terakhir. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks masih memperlihatkan adanya indikasi tekanan jual yang cukup besar di area jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, optimisme investor terkait kesepakatan AS-China mengenai mekanisme penegakan hukum atas pencurian hak kekayaan intelektual, diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi indeks.
Sementara itu naiknya mayoritas harga komoditas seperti CPO, nikel, timah dan batu bara diprediksi akan menjadi tambahan katalis positif di pasar. IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan  support  di level 6.305 dan  resistance  di level 6.365.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp1.590, Resist: Rp1.880), (Buy, Support: Rp11.850, Resist: Rp12.175), (Buy, Support: Rp1.055, Resist: Rp1.125), (Buy, Support: Rp1.160, Resist : Rp1.210).
  • ETF: (Buy, Support: Rp1.092, Resist: Rp1.098), XMTS (Buy, Support: Rp512, Resist: Rp516), (Buy, Support: Rp500, Resist: Rp502).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir cednerung menguat, setelah sempat terbenam di wilayah negatif karena fokus investor terbagi antara sentimen positif perundingan perdagangan dan prospek ekonomi yang lebih rendah. China menawarkan lebih banyak pembelian produk pertanian AS, dengan permintaan penundaan kenaikan tarif impor. Investor menunggu laporan indeks harga konsumen dan penjualan ritel AS untuk Agustus, dan langkah-langkah stimulus Bank Sentral Eropa, Kamis depan.
Saham Apple naik 1,2% setelah meluncurkan iPhone terbaru dengan harga lebih murah, serta mengumumkan tanggal peluncuran untuk layanan  streaming   Apple TV+ dan game berlangganan . Saham Netflix anjlok 2,2%. SahamFacebook and Amazon merosot 1.4% dan 0.6%. Sektor teknologi S&P 500 turun 0,7%. Saham Ford merosot 1,4%, setelah Moody's men- downgrade  rating kreditnya karena prospek keuangan yang lemah. Saham JPMorgan Chase melonjak 1,2% setelah memangkas proyeksi  net interest income  karena penurunan suku bunga Federal Reserve.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,28% (73,92 poin) menjadi 26.909,43.
  • S&P 500 naik tipis 0,03% (0,96 poin) di posisi 2.979,39.
  • Nasdaq Composite melemah 0,04% (-3,28 poin) di level 8.084,16.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 0,31% menjadi USD25,67.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup sedikit menguat, investor menungu sinyal rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang diprediksi mengumumkan paket stimulus moneter pekan ini. Indeks STOXX 600 naik 0,10% menjadi 386,44, saham sektor perbankan serta minyak dan gas melonjak lebih dari 2%, namun saham teknologi tergelincir 1,1%. Brexit memicu ketidakpastian pasar setelah PM Inggris, Boris Johnson bersumpah tidak akan meminta perpanjangan Brexit, meskipun UU baru menuntutnya untuk menunda Brexit hingga Januari 2020. Parlemen menolak tawaran Johnson untuk mengadakan pemilu dini.
Operasional British Airways di Inggris terhenti akibat pemogokan pilot, sehingga terpaksa membatalkan 1.700 penerbangan ke dan dari bandara Heathrow dan Gatwick London. Aksi mogok melambungkan tarif pesawat saingannya, saham IAG melonjak 3,9%. Saham EasyJet diperdagangkan 5,4% lebih tinggi. JD Sports Inggris melesat 9,3%setelah laporan keuangan semester pertama yang kuat. Perusahaan utilitas EDF, Prancis terjerembab 7,6% setelah ditemukan penyimpangan standar teknis di bisnis reaktor nuklirnya, Framatome.
  • FTSE 100 London naik 0,44% (32,14 poin) ke level 7.267,95.
  • DAX 30 Frankfurt meningkat 0,35% (42,61 poin) menjadi 12.268,71.
  • CAC 40 Paris naik tipis 0,08% (4,26 poin) di posisi 5.593,21.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup relatif mendatar, bertahan dalam kisaran ketat, menunggu rilis data indeks harga konsumen dan data penjualan ritel, jelang akhir pekan ini. Pasar juga menunggu rapat ECB yang diredikis akan memangkas suku bunga dan mungkin memulai kembali program pembelian aset, Kamis besok. Yen melorot setelah  Reuters  melaporkan bahwa Bank of Japan lebih terbuka untuk membahas kemungkinan memperluas stimulus pada rapat kebijakan pekan depan. Euro sedikit menguat setelah Kanselir Jerman Angela Merkel, mengatakan akan tetap menerapkan kebijakan anggaran berimbang.
Sebelumnya Reuters mengabarkan bahwa Jerman mempertimbangkan penciptaan "anggaran bayangan" yang akan memungkinkan Berlin untuk meningkatkan investasi publik di luar batasan aturan utang. Jerman dapat mengatasi kemungkinan krisis ekonomi dengan menyuntikkan "banyak, banyak miliaran euro" ke dalam perekonomian, kata Menteri Keuangan Olaf Scholz. Indeks dolar, yang mengukur kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju, naik tipis 0,05%menjadi 98,326.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1049

0.0006

+0.05%

7:31 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2358

0.0008

+0.06%

7:31 PM

Yen (USD-JPY)

107.56

0.02

+0.02%

7:31 PM

Yuan (USD-CNY)

7.1127

-0.0092

-0.13%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,052.50

18.00

+0.13%

4:57 AM

Sumber : Bloomberg.com, 10/9/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak melemah. Presiden AS Donald Trump memecat penasihat keamanan nasional, John Bolton, pendorong utama sikap keras AS terhadap Teheran, sehingga meningkatkan spekulasi kembalinya ekspor minyak mentah Iran ke pasar. Penurunan harga tertahan oleh jaminan Menteri Energi Arab Saudi yang baru untuk pengurangan produksi berkelanjutan oleh OPEC +.
Pasar juga tertekan oleh penurunan perkiraan harga spot minyak mentah WTI dan Brent oleh Badan Informasi Energi (EIA) AS, menjadi rata-rata USD56,31 per barel untuk WTI dan USD63,39 per barel untuk Brent pada tahun 2019. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan Agustus lalu sebesar USD57,87 dan USD65,15. Goldman Sachs juga memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak 2019 menjadi 1 juta barel per hari, turun 100.000 bph, tetapi mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan tahun depan, yakni 1,4 juta bph. Jajak pendapat  Reuters   mengindikasikan s tok minyak mentah AS diperkirakan turun untuk pekan keempat berturut-turut, sebesar 2,7 juta barel pada pekan lalu.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun 21 sen menjadi USD62,38 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun 45 sen (-0,8%) menjadi USD57,40 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi jatuh ke level terendah dalam hampir sebulan, di level USD1.486 karena meningkatnya imbal hasil obligasi dan apresiasi dolar. Imbal hasil US Treasury melejit ke level tertinggi multi-pekan, mengikuti obligasi Jerman, karena harapan meredanya ketegangan perdagangan AS-China dan ekspektasi langkah stimulus fiskal oleh bank sentral global. Harga emas anjlok lebih dari 4%, atau sekitar USD60, dalam waktu kurang dari seminggu, terutama dipengaruhi oleh kenaikan yang luas di pasar ekuitas.
Namun para analis meyakini lintasan positif emas secara keseluruhan masih utuh, didukung oleh risiko pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian perundingan dagang AS-China. Investor menunggu rapat ECB yang diperkirakan akan menurunakn suku bunga. Federal Reserve juga diperkirakan memangkas suku bunga, pekan depan. Harga platinum juga melorot 1,3% menjadi USD934,45 per ounce, perak naik 0,9% menjadi USD18,12, dan palladium menguat 0,9% menjadi USD1.557,92 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,58% menjadi USD1.489,97 per ounce.
  • Harga emas berjangka turun 0,9% menjadi USD1.497,60 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)