Bursa Pagi: Global-Regional Mixed, Laju IHSG Berpotensi Terkoreksi
Friday, July 12, 2019       08:27 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (12/7), bursa saham Asia dibuka cenderung melemah, melanjutkan tekanan penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa, gagal melanjutkan tren positif pencatatan rekor baru di bursa Wall Street. Indeks MSCI Asia ex-Jepang turun 0,12%. Investor menunggu rilis data perdagangan China periode Juni dan produksi industri Jepang periode Mei.
Mengawali perdagangan hari ini, indeks ASX 200, Australia dibuka turun 0,30% dengan menempatkan sebagian besar sektor di teritori negatif, di tengah tren penurunan harga komoditas logam. Indeks berlanjut melemah 0,14% (-9,30 poin) ke posisi 6.706,80 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang juga bergerak melemah 0,05% (-9,99 poin) di level 21.633,54, setelah dibuka cenderung mendatar. Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka sedikit melemah di level 2.080, dan berlanjut menguat 0,24% menjadi 2.085,60.
Melanjutkan tren penurunan indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,11% (-29,93 poin) ke posisi 28.401,87 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China juga turun 0,15% ke level 2.913,46.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pergerakan indeks di bursa saham global dan regional yang bervariasi, setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan hanya menguat tipis 0,1% di poisi 6.417. Investor asing membukukan pembelian bersih Rp866,51 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mengalami tekanan jual, diwarnai pelemahan harga komoditas yang membayangi laju harga saham emiten berbasis komoditas. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya potensi koreksi terbatas memasuki area jenuh beli, meski masih berada di jalur tren  bullish. 
Tim Riset Indo Premier berpendapat, meningkatnya probabilitaspenurunan suku bunga acuan The Fed pada akhir bulan ini, serta menguatnya beberapa harga komoditas seperti CPO, nikel dan timahdiprediksi akan menjadi sentimen positif untuk indek. IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan  support di level 6.385 dan  resistance  di level 6.450.
Beberapa ekuitaas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp1.480, Resist: Rp1.515), (Buy, Support: Rp240, Resist: Rp264), (Buy on Weakness, Support: Rp4.230, Resist: Rp4.300), (Buy, Support: Rp2.970, Resist : Rp3.130).
  • ETF: (Buy, Support: Rp1.082, Resist: Rp1.093), XMTS (Buy, Support: Rp539, Resist: Rp544), (Buy, Support: Rp1.187, Resist: Rp1.198).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup dengan mencatatkan rekor baru rekor baru indeks Dow Jones yang melonjak menembus level 27.000 untuk pertama kalinya. Rekor Dow Jones didukung pernyataan Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, dalam kesaksian hari kedua di hadapan Kongres, yang menekankan risiko ekonomi yang secara luas ditafsirkan sebagai sinyal kemungkinan penurunan suku bunga. Namun pencapaian level tertinggi indeks saham itu terjadi di tengah sinyal baru perselisihan kebijakan perdagangan AS-China. Melalui Twitter, Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar janjinya untuk membeli lebih banyak ekspor pertanian AS.
Saham asuransi kesehatan UnitedHealth Group melonjak 5,5% dan CVS Health melejit 4,7% setelah Gedung Putih menolak proposal rabat obat-obatan yang ditawarkan perusahaan farmasi kepada para perantara. Tapi raksasa farmasi, Merck dan Pfizer merosot 4,5% dan 2,5% karena rentan terhadap penurunan harga obat. Delta Air Lines melesat 1,2% setelah melaporkan lonjakan laba kuartal kedua, didorong permintaan yang cukup kuat dan tidak memiliki pesawat Boeing 737 MAX.
  • Dow Jones Industrial Average melaju 0,85% (227,88 poin) ke level 27.088,08.
  • S&P 500 naik 0,23% (6,84 poin) menjadi 2.999,91.
  • Nasdaq Composite melemah 0,08% (-6,49 poin) di posisi 8.196,04.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,53% menjadi USD26,31.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup melemah, terpengaruh oleh pernyataan IMF bahwa ekonomi zona euro menghadapi peningkatan risiko akibat permasalahan ketegangan perdagangan, Brexit dan Italia. IMF juga menyerukan agar Bank Sentral Eropa (ECB) segera meluncurkan stimulus baru. Indeks STOXX 600 turun 0,12% menjadi 386,70, produsen kemasan Jerman Gerresheimer memimpin kenaikan dengan mealmbung 13,7%. Di ujung lain, saham supermarket  online  Inggris Ocado rontok 6%. Saham Deutsche Bank naik 0,9%, di tengah upaya manajemen untuk mendapat dukungan program restrukturisasi besar-besaran dari pemegang saham. Swiss Re menangguhkan IPO divisi asuransi Inggris karena kondisi pasar.
Laporan Bank of England menyebutkan, perbankan Inggris memiliki cukup modal untuk menghadapi risiko simultan Brexit tanpa kesepakatan dan perang dagang, namun penurunan investasi luar negeri akan menimbulkan risiko ekonomi yang lebih luas. Senat Perancis menyetujui penarikan pajak pendapatan terhadap raksasa teknologi seperti Google, Amazon dan Facebook, mengabaikan peringatan Washington. Sebelumnya, Trump telah memerintahkan penyelidikan apakah rencana penerapan pajak "layanan digital" merupakan praktik perdagangan tidak adil yang menargetkan perusahaan AS.
  • FTSE 100 London menyusut 0,28% (-20,87 poin) menjadi 7.509,82.
  • DAX 30 Frankfurt turun 0,33% (-41,29 poin) ke level 12.332,12.
  • CAC 40 Paris berkurang 0,28% (-15,64 poin) ke posisi 5.551,95.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah, dalam perdagangan musim panas yang tipis, karena komentar negatif Chairman The Fed tentang ekonomi AS yang mendukung ekspektasi penurunan suku bunga di akhir Juli ini. Namun dolar mampu memangkas kerugian terhadap yen dan euro setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS tumbuh 0,3% pada periode Juni, dengan kenaikan biaya berbagai barang dan jasa. Klaim awal pengangguran mingguan hingga akhir pekan lalu, turun ke posisi 209.000, terendah sejak April.
Poundsterling bangkit dari posisi terendah enam bulan menjadi USD1,2523, tetapi melemah sepanjang pekan ini di tengah suramnya ekonomi Inggris dan tenggat waktu Brexit yang semakin dekat. Fokus beralih ke rilis risalah pertemuan Juni ECB dan apakah bank sentral itu telah memulai diskusi tentang program pembelian aset. Indeks dolar, ukuran kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju, turun tipis 0,06% menjadi 97,05.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1252

-0.0002

-0.02%

7:54 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2524

0.0003

+0.02%

7:54 PM

Yen (USD-JPY)

108.56

0.06

+0.06%

7:54 PM

Yuan (USD-CNY)

6.8702

-0.0027

-0.04%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,067.00

-64.50

-0.46%

4:55 AM

Sumber : Bloomberg.com, 11/7/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi bergerak melemah. OPEC memperkirakan permintaan tahun depan akan lebih lambat. Harga minyak berjangka merosot dari level tertinggi dalam lebih dari sebulan, setelah produsen AS memangkas sekitar setengah dari  output  mereka di Teluk Meksiko sebelum terjadinya badai. Perusahaan minyak AS menghentikan produksi lebih dari 1 juta barel per hari, atau 53 persen dari  output  Teluk Meksiko, ketika Badai Tropis Barry.
Proyeksi pertama 2020, laporan bulanan OPEC , menyatakan dunia akan membutuhkan minyak mentah sebanyak 29,27 juta bph dari 14 anggota OPEC tahun depan, turun 1,34 juta bph dari proyeksi 2019. Indikasi surplus minyak itu tetap muncul meski ada pakta OPEC + untuk menahan pasokan. Investor mencermati ketegangan di Timur Tengah, setelah Teheran memperingatkan Inggris akan menghadapi "konsekuensi" atas penyitaan kapal tanker minyak Iran. Inggris menuding, tiga kapal Iran berusaha memblokir perjalanan tanker milik BP, Inggris di Selat Hormuz.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun 49 sen menjadi USD66,52 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun 23 sen menjadi USD60,20 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup turun, menghapus keuntungan yang dicatat pada awal sesi yang menyentuh level tertinggi satu pekan, USD1.426 per ounce. Rilis data inflasi konsumen AS periode Juni yang lebih kuat dari yang perkiraan, kenaikan terbesar dalam hampir satu setengah tahun, menimbulkan keraguan apakah The Fed akan memangkas suku bunga seagresif yang diprediksi. Bulan lalu The Fed menurunkan proyeksi inflasi AS untuk 2019 menjadi 1,5% dari perkiraan sebelumnya 1,8%.
Harga emas sepanjang Juni lalu melesat ke level tertinggi enam tahun, yakni USD1.438,63 per ounce. Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik 0,8 persen pada Rabu lalu. Harga logam mulia lainnya, seperti palladium anjlok 1,7% menjadi USD1.561,86 per ounce, harga perak merosot 0,9% menjadi USD15,10, dan platinum melorot 0,8% menjadi USD818.
  • Harga emas di pasar spot turun 1% menjadi USD1.404,40 per ounce.
  • Harga emas berjangka turun 0,4% menjadi USD1.406,70 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)