Bursa Pagi: Global-Regional Rontok, Ganggu Potensi Laju IHSG
Friday, May 24, 2019       08:29 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (24/5), perdagangan saham di bursa Asia dibuka melorot, melanjutkan tren kejatuhan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Pasar mengkhawatirkan dampak perang dagang AS-China terhadap pelemahan pertumbuhan ekonomi global, seiring rilis beberapa data ekonomi AS dan Eropa yang melemah.
Mengawali perdagangan saham hari ini, indeks ASX 200, Asutralia dibuka turun 0,53%, terseret kejatuhan harga saham perbankan sebesar 0,88%. Indeks meluncur turun 0,75% (48,60 poin) ke level 6.443,20 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang juga merosot 0,75% (-158,70 poin) ke posisi 20.992,44, setelah dibuka anjlok 1,06%. Indeks Topix dibuka terperosok 1,02%, di tengah penguatan yen terhadap dolar AS. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melemah 0,36% dan berlanjut turun 0,49% menjadi 2.049,41.
Melawan tekanan penurunan global, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,37% (101,55 poin) ke level 27.368,68 pada pukul 8:40 WIB. Namun indeks Shanghai Composite, China melemah 0,16% di posisi 2.847,84.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pelemahan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah berhasil keluar dari tekanan pelemahan global dan kembali ke atas level 6.000, pada sesi perdagangan kemarin. IHSG ditutup melesat 1,57% ke level 6.032, namun investor asing membukukan penjualan bersih Rp546,26 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan, memasuki fase tren pemulihan, sebelum libur panjang Lebaran. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutandi area netral.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, melemahnya indeks bursa global, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global akibat memanasnya perang dagang AS-China, diprediksi akan menjadi sentimen negatif bagi indeks. Sementara itu keputusan Prabowo untuk mengajukan gugatan ke MK, dan menguatnya nilai tukar rupiah, serta naiknya beberapa harga komoditas seperti timah dan emas diprediksi akan menjadi sentimen positif. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang support  di level 5.960 dan  resistance  di 6.100.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp5.325, Resist: Rp5.675), (Buy, Support: Rp42.050, Resist: Rp44.125), (Buy, Support: Rp3.540, Resist: Rp3.780), (Buy, Support: Rp2.050, Resist : Rp2.170).
  • ETF: (Buy, Support: Rp324, Resist: Rp343), (Buy, Support: Rp650, Resist: Rp678), (Buy, Support: Rp497, Resist: Rp523).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street tadi malam dittutup dengan membukukan penurunan tajam, karena pelaku pasar mengkhawatirkan perundingan perang dagang AS-China yang tidak menunjukkan kemajuan. Indeks Dow Jones sempat terpenggal lebih dari 400 poin, tetapi sedikit menguat menjelang akhir sesi perdagangan karena saham Intel melonjak 1,2%. Indeks S&P 500 dan Dow Jones rontok lebih dari 4% sepanjang Mei. Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
IHS Markit mengatakan indeks aktivitas manufaktur AS periode Mei di posisi 50,6, tumbuh dengan laju paling lambat sejak September 2009. Saham perbankan termasuk J.P. Morgan Chase dan Bank of America terpukul. Citigroup merosot 1,2%, Bank of America tergerus 2,6%, dan JPMorgan Chase menyusut 2%. Saham Apple melorot 1,7%, Qualcomm terpangkas 1,5%, Micron Technology dan Lam Research masing-masing anjlok 2,6% dan 0,9%.
  • Dow Jones Industrial Average anjlok 1,11% (-286,14 poin) ke level 25.490,47.
  • S&P 500 terperosok 1,19% (-34,03 poin) ke posisi 2.822,24.
  • Nasdaq Composite terjungkal 1,58% (-122,56 poin) menjadi 7.628,28.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange naik 2,70% menjadi USD23,58.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup dengan membukukan penurunan tajam, terbebani oleh kekhawatiran perang dagang AS-China. Indeks STOXX 600 terpangkas 1,42% menjadi 373,79, dipimpin kejatuhan harga saham sektor otomotif, turun hampir 3%. Saham pabrikan otomotif Jerman, Daimler, rontok hampir 7%. Saham Deutsche Bank menyusut lebih dari 2%, menjelang RUPS tahunan. Saham Royal Mail longsor hampir 11%, dihantam kekhawatiran bahwa perusahaan pos yang diprivatisasi itu dapat dinasionalisasi ulang, di tengah kekacauan pemerintahan Perdana Menteri Theresa May.
Washington mengatakan akan memberlakukan pembatasan perdagangan pada raksasa telekomunikasi China Huawei dari 19 Agustus. Dari USD70 miliar yang dihabiskan Huawei membeli komponen pada 2018, sekitar USD11 miliar di antaranya jatuh ke perusahaan-perusahaan AS termasuk Qualcomm, Intel dan Micron Technology.
  • FTSE 100 London merosot 1,41% (-103,15 poin) menjadi 7.231,04.
  • DAX 30 Frankfurt terjerembab 1,78% (-216,33 poin) ke level 11.952,41.
  • CAC 40 Paris terpuruk 1,82% (-97,61 poin) ke posisi 5.281,37.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir turun, tergelincir dari level tertinggi dalam dua tahun. Data makro AS ang lebih lemah dan ancaman kejatuhan ekonomi akibat perang dagang dengan China, meningkatkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga tahun ini. Penjualan rumah  single-family  AS periode April turun dari dekat level tertinggi sebelas setengah tahun karena kenaikan harga. Aktivitas manufaktur mencapai level terendah dalam hampir satu dekade pada bulan ini.
Menurut para ekonom, pelemahan momentum tersebut merupakan dampak dari meningkatnya perang dagang AS-China, yang merusak kepercayaan bisnis, serta pertumbuhan yang lambat di luar negeri. Di Eropa, dampak dari perang dagang, ketidakjelasan Brexit, dan pemilihan anggota parlemen Eropa secara luas membatasi  risk appetite,   sehingga  investor lebih memilih aset  safe haven . Indeks dolar, yang mengukur kurs  greenback    terhadap enam mata uang negara mjau turun 0,19% menjadi 97,856.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1184

0.0003

+0.03%

7:40 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2663

0.0006

+0.05%

7:40 PM

Yen (USD-JPY)

109.50

-0.11

-0.10%

7:39 PM

Yuan (USD-CNY)

6.9105

0.0042

+0.06%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,480.00

-45.00

-0.31%

4:50 AM

Sumber : Bloomberg.com, /2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak turun, rontok sekitar 5% karena ketegangan perdagangan mengurangi prospek permintaan. Pasar global mengkhawatirkan, konflik perdagangan China-AS akan berubah menjadi perang dingin teknologi antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
Indikator kesehatan ekonomi untuk Amerika Serikat, Eropa dan Jepang yang menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi, serta lonjakan stok minyak mentah AS semakin menekan harga minyak. IHS Markit mengatakan PMI manufaktur AS turun ke posisi 50,6 pada awal Mei, terendah sejak September 2009, dari 52,6 di bulan sebelumnya. Pertumbuhan bisnis zona euro berakselerasi di bawah ekspektasi pada bulan ini.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun USD3,35 (-4,7%) menjadi USD67,64 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun USD3,51 (-5,7%) menjadi USD57,91 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup dengan membukukan kenaikan sekitar 1%, karena dolar meninggalkan level tertinggi dua tahun, dan ekuitas global, serta imbal hasil US Treasury melemah karena meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China. Indeks dolar, berubah negatif setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur AS periode Mei mencapai tingkat terendah dalam hampir satu dekade.
Penjualan rumah keluarga tunggal yang baru di AS juga turun. Imbal hasil US Treasury 10-tahun jatuh ke level terendah sejak Desember 2017. Perlambatan pertumbuhan akan mendukung keputusan bank sentral AS untuk menunda kenaikan suku bunga, sehingga mengangkat harga emas. Harga perak melompat 1,2% menjadi USD14,62 per ounce, palladium melemah 0,2% menjadi USD1.316,80, dan platinum naik 0,2% menjadi USD800,52.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi USD1.284,78 per ounce.
  • Harga emas untuk pengirimaan Juni naik 1% menjadi USD1.285,63 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)