Bursa Pagi: Global-Regional Terpangkas, Halangi Potensi Laju IHSG
Thursday, May 23, 2019       08:37 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (23/5) dibuka melemah, melanjutkan tekanan penurunan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang tertekan oleh memanasnya perang dagang AS-China. Upaya Washington memasukkan produsen teknologi China ke dalam daftar hitam, mendorong Beijing untuk memikirkan kembali seluruh hubungan ekonominya dengan AS.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,19% di tengah penurunan harga minyak dan sejumlah komoditas logam dasar. Penurunan indeks berlanjut 0,25% (-16,50 poin) menjadi 6.494,20..
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang anjlok 0,76% (-161,19 poin) ke level 21.122,18, setelah dibuka melorot 0,54% di tengah kejatuhan harga saham konglomerat Softbank Group lebih dari 3,5%. Departemen Kehakiman AS dikabarkan merekomendasikan pelarangan kesepakatan T-Mobile dengan rivalnya Sprint. Indeks Kospi dibuka turun 0,31%, dan berlanjut terperosok 0,69% ke posisi 2.050,51.
Melanjutkan tren penurunan global, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menukik 0,72% (-200,41 poin) ke level 27.505,53 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,38% menjadi 2.880,84.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dhadapkan pada tren penurunan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah gagal mempertahankan tren kenaikan pada sesi perdagangan kemarin. IHSG ditutup turun 0,20% ke posisi 5.939, investor asing membukukan pembellian bersih Rp702,92 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpeluang kembali ke zona hijau dengan mempertimbangkan akan meredanya situasi politik di dalam negeri, dan mengalirnya kembali  capital inflow . Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi penguatan di area netral dan koreksi teknikal sudah mereda.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, melemahnya indeks bursa global tertekan kekhawatiran investor karena kemungkinan tidak akan tercapainya kesepakatan dagang AS-China dalam waktu dekat, diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu tertekannya nilai tukar rupiah serta turunnya sebagian besar harga komoditas seperti minyak mentah, CPO, nikel, timah, emas diprediksi akan menjadi tambahan katalis negatif bagi indeks. IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan rentang  support  di level 5.900 dan  resistance  di 5.980.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp770, Resist: Rp825), (Buy, Support: Rp1.630, Resist: Rp1.700), (Buy, Support: Rp2.550, Resist: Rp2.590), (Buy, Support: Rp312, Resist : Rp324).
  • ETF: ( SELL , Support: Rp1.063, Resist: Rp1.075), ( SELL , Support: Rp628, Resist: Rp635), XPES ( SELL , Support: Rp401, Resist: Rp407).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi kembali berakhir di zona merah, penurunan ketiga dari empat sesi terakhir. Pelaku pasar merespon laporan kemungkinan gesekan perdagangan terbaru Amerika Serikat-China. Presiden AS Donald Trump diberitakan tengah mempertimbangkan untuk memasukkan perusahaan  video surveillance  China, Hikvision ke daftar hitam, mirip dengan larangan penjualan kepada Huawei, mengacaukan ekspektasi pasar. Harga saham teknologi berguguran, setelah setelah hakim federal menemukan bahwa Saham raksasa  chip  AS, Qualcomm melanggar undang-undang  anti-trust   AS. Harga sahamnya  rontok lebih dari 10%.
Harga saham sedikit terangkat oleh rilis risalah Federal Reserve AS yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan percaya bank sentral harus membiarkan suku bunga tidak tersentuh untuk jangka pendek meski risiko terhadap ekonomi telah surut. Saham jaringan ritel Target melambung 7,8% karena membukukan laba lebih baik dari perkiraan. Namun Menteri Keuangan AS mengatakan kepada anggota parlemen, bahwa beberapa harga barang kemungkinan akan naik sebagai akibat dari penerapan tarif impor bafang China.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,39% (-100,72 poin) menjadi 25.776,61.
  • S&P 500 menyusut 0,28% (-8,09 poin) ke posisi 2.856,27.
  • Nasdaq Composite melorot 0,45% (-34,88 poin) ke level 7.750,84.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange anjlok 1,03% menjadi USD22,96.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup lebih rendah, pelaku pasar mencermati peningkatan keterlibatan raksasa teknologi dalam perang dagang AS-China. Indeks STOXX 600 turun 0,08% menjadi 379,19, dipimpin penurunan harga saham perbankan sebesar 1,45%. Sementara itu, saham teknologi memimpin kenaikan dengan melonjak 1,24%. Kabar rencana Washington memasukkan perusahaan video pengawasan China ke dalam daftar hitam, meningkatkan kekhawatiran bahwa sektor teknologi akan menjadi pusat perang dagang AS-China. China diperkirakan akan memikirkan kembali seluruh hubungan ekonominya dengan AS.
Harga saham ritel Inggris Marks & Spencer terperosok 9,4% karena meelakukan  right issue  meski laba melonjak. Saham Royal Mail melesat 5,4% setelah merespons janji investasi 1,8 miliar pound dengan memotong dividen. Saham IG Group meroket 13,1% setelah meluncurkan rencana untuk mendorong pertumbuhan, meski memperkirakan penurunan tajam dalam pendapatan dan laba operasi. Saham Intermediate Capital Group, Inggris melesat 6,1% karena melaporkan kenaikan pengelolaan aset sebesar 29%. Perusahaan IT Denmark, Simcorp, melonjak 11,1% setelah melaporkan kenaikan laba kuartal I.
  • FTSE 100 Lonodn menguat 0,07% (5,27 poin) ke posisi 7.334,19.
  • DAX 30 Frankfurt bertambah 0,21% (25,27 poin) menjadi 12.168,74.
  • CAC 40 Paris menyusut 0,12% (6,48 poin) ke level 5.378,98.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup bertahan di dekat level tertinggi satu bulan, setelah risalah rapat kebijakan The Fed awal Mei lalu menunjukkan bahwa para pejabat sepakat untuk bersabar dengan mempertahankan kebijakan moneter "untuk beberapa waktu." Risalah menunjukkan, kenaikan suku bunga pada 2019 tidak mungkin dilakukan, bahkan ketika ekonomi AS terus tumbuh dan inflasi teredam.
Pertemuan terakhir The Fed terjadi sebelum pemerintahan Presiden Donald Trump menaikkan tarif barang-barang China. Oleh karena itu, potensi risiko ekonomi dari perang dagang bukanlah topik utama diskusi dalamrapat tersebut. Indeks dolar, turun tipis 0,02% menjadi 98,041.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1156

0.0006

+0.05%

7:33 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2665

0.00

0.00%

7:32 PM

Yen (USD-JPY)

110.24

-0.12

-0.11%

7:33 PM

Yuan (USD-CNY)

6.9063

0.0043

+0.06%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,525.00

45.00

+0.31%

4:45 AM

Sumber : Bloomberg.com, 22/5/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi meluncur turun, anjlok sekitar 2%. Lonjakan stok minyak mentah AS menambah kekhawatiran investor bahwa sengketa perdagangan AS-China akan mengurangi permintaan dalam jangka panjang. Badan Informasi Energi menyebutkan persediaan minyak mentah AS pekan lalu, membengkak 4,7 juta barel ke level tertinggi sejak Juli 2017, mencapai 476,8 juta barel, jauh dari ekspektasi penurunan 599.000 barel. Stok bensin juga mencatat meningkat 3,7 juta barel, berlawanan dengan ekspektasi penurunan 816.000 barel.
Prospek perang tarif AS-China semakin meningkat. Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Washington akan memberlakukan putaran tarif impor China berikutnya setidaknya satu bulan lagi setelah mempelajari dampaknya terhadap konsumen. Konflik tersebut membebani proyeksi pertumbuhan ekonomi dan prediksi permintaan minyak. OECD merevisi turun perkiraan pertumbuhan global untuk tahun ini. Morgan Stanley, memperkirakan harga Brent akan diperdagangkan dalam kisaran USD75-80 per barel pada semester kedua tahun ini, didorong oleh ketatnya fundamental pasokan dan permintaan.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun USD1,19 (-1,7%) menjadi USD70,99 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun USD1,71 (-2,7%) menjadi USD61,42 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup sedikit menguat, setelah rilis risalah rapat kebijakan terakhir The Fed. Emas diperdagangkan di atas level terendah dua pekan karena pasar saham merosot di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China. Gedung Putih sedang mempertimbangkan sanksi untuk perusahaan  video surveillance  China, Hikvision, setelah menangguhkan hukuman pembatasan perdagangan terhadap Huawei Technologies Co Ltd.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, pejabat AS tidak dijadwalkan untuk pergi ke Beijing guna menghadiri putaran perundingan perdagangan berikutnya. Sehari sebelumnya, Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan bahwa Beijing masih terbuka untuk pembicaraan. Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik 0,4% menjadi 739,69 ton pada Selasa lalu, namun anjlok hampir 7% sepanjang tahun ini. Harga perak stabil di posisi USD14,44 per ounce, palladium melemah 0,2% menjadi USD1.317,52, platinum tergelincir 1,7%menjadi USD799,39 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot stabil di posisi USD1.273,68 per ounce.
  • Harga emas berjangka naik 0,1% menjadi USD1.274,20 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)