Bursa Pagi: Wall Street dan Asia Melorot, Persempit Peluang Penguatan IHSG
Tuesday, March 05, 2019       08:22 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (5/3), dibuka melorot, melanjutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham Wall Street yang gagal melanjutkan tren positif di bursa saham utama Eropa. Kongres Rakyat Nasional, China memulai rapat tahunan hari ini yang antara lain akan membahas kebijakan fiskal negara itu.
Mengawali perdagangan saham hari ini, bursa saham Australia dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200 sebesar 0,57% dengan menempatkan sebagian besar sektor di teritori negatif. Penurunan indeks berlanjut 0,58% (-36,00 poin) ke level 6.181,40 pada pukul 8:10 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak turun 0,33% (-72,69 poin) menjadi 21.749,35, setelah dibuka merosot 0,42%, saham Softbank Group turun 0,3%. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melorot 0,6%, terseret kejatuhan saham SK Hynix 1,85%, dan berlanjut turun 0,40% ke posisi 2.181,93.
Lanjutkan tren penurunan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka anjlok 0,62% (178,24 poin) ke level 28.781,35 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,19% di posisi 3.021,75.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks di bursa saham Wall Street dan Asia, setelah kemarin gagal mempertahankan manuvernya di zona hijau dan ditutup melemah 0,18% ke posisi 6.488.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi terkoreksi, menunggu dorongan  capital inflow  serta sentimen positif dari laporan keuangan emiten dan data perekonomian. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi koreksi lanjutan, terkonsolidasi mendekati area jenuh jual.
Tim Riset Indo Premier berpendapat,terkoreksinya indeks bursa global dan regional diprediksi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan. Di sisi lain, menguatnya beberapa komoditas seperti minyak mentah, nikel dan batu bara bara serta laporan keuangan emiten diprediksi akan menjadi katalis positif di pasar. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang  support  di level 6.450 dan  resistance  di 6.520.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
Saham : (Buy, Support: Rp2.490, Resist: Rp2.590), (Buy, Support: Rp1.700, Resist: Rp1.770), (Buy, Support: Rp1.910, Resist: Rp1.960), (Buy, Support: Rp2.030, Resist :Rp2.230).
ETF : (Buy on Weakness, Support: Rp454, Resist: Rp458), (Buy on Weakness, Support: Rp502, Resist: Rp510), (Buy, Support: Rp716, Resist: Rp722).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street berakhir turun, terbebani lemahnya data konstruksi AS, di tengah penantian investor tentang kelanjutan kesepakatan perdagangan AS-China. Data belanja konstruksi AS turun 0,6% pada Desember, lebih besar dari ekspektasi 0,2%. Wall Street menghadapi lebih banyak tekanan setelah berita bahwa kubu Demokrat di Kongres memperluas penyelidikan mereka terhadap Presiden AS Donald Trump dan rekan-rekannya.
Saham UnitedHealth Group anjlok 4,2%, Walgreens Boots Alliance merosot 2,8%, McDonald's melorot 2,4%. Raksasa teknologi sebagian besar mencatatkan kenaikan, Facebook melonjak 3,1%, Amazon melompat 1,5%. Newmont Mining naik 1,9% setelah menolak tawaran pengambilalihan Barrick Gold, Kanada, dan membuka opsi merger Goldcorp. Saham Barrick naik 2,0% dan Goldcorp melonjak 3,6%.
  • Dow Jones Industrial Average anjlok 0,79% (-206,67 poin) ke level 25.819,65.
  • S&P 500 turun 0,39% (-10,88 poin) menjadi 2.792,81.
  • Nasdaq Composite kehilangan 0,23% (-17,79 poin) ke posisi 7.577,57.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,04% menjadi USD25,86.
Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir menguat, didukung berita terbaru seputar perundingan perdagangan AS-China yang dikabarkan sudah mendekati tahap akhir. Indeks STOXX 600 naik 0,23% menjadi 375,09, dipimpin kenaikan harga saham sektor sumber daya dasar. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan anggaran 1,6 miliar poundsterling untuk meningkatkan kota-kota di Inggris yang kurang mampu setelah Brexit.
Saham Daily Mail and General Trust melesat lebih dari 4,4% karena diberitakan akan membagikan dividen USD1,19 miliar. Saham Rightmove, operator situs web properti melambung lebih dari 5% setelah J.P. Morgan mengatakan perusahaan tersebut cukup tangguh meski mencatat pertumbuhan paling lambat dalam 9 tahun. Rotork, Inggris, turun lebih dari 3% karena penjualannya jatuh di bawah ekspektasi. Nordea Bank juga turun sekitar 3% karena tuduhan pencucian uang .
  • FTSE 100 London naik 0,39% (27,66 poin) menjadi 7.134,39.
  • CAC 40 Paris bertambah 0,41% (21,38 poin) ke level 5.286,57.
  • DAX 30 Frankfurt turun tipis 0,08% (-9,02 poin) di posisi 11.592,66.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat, para  trader     bertaruh  bahwa China dan AS lebih dekat menuju kesepakatan perdagangan. Penguatan dolar juga didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun yang mencapai level tertinggi satu bulan. Beberapa analis memperingatkan kesepakatan perdagangan AS-China mungkin tidak cukup untuk membendung perlambatan kegiatan bisnis di Eropa dan  emerging market .
Putaran terbaru pendanaan perbankan pada pertemuan Bank Sentral Eropa, pekan ini, diperkirakan akan mendongkrak dolar. Namun penguatan dolar agak tertahan setelah komentar Trump, yang kembali mengecam kebijakan moneter bank sentral saat ini untuk meningkatkan dolar, sehingga merugikan ekspor AS. Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap enam mata uang negara maju naik 0,16% menjadi 96,682.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1338

-0.0002

-0.02%

6:12 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3179

-0.0001

-0.01%

6:12 PM

Yen (USD-JPY)

111.75

0.00

0.00%

6:12 PM

Yuan (USD-CNY)

6.7073

0.0009

+0.01%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,130.00

10.00

+0.07%

3:55 AM

Sumber : Bloomberg.com, 4/3/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak naik, didorong oleh laporan perundingan dagang AS-China yang dikabarkan akan segera mencapai kesepakatan formal. Harga minyak mentah berjangka WTI dan Brent sempat melemah dari posisi tertinggi USD57 dan USD66,34 per barel, merespons data belanja konstruksi AS yang lebih rendah dari ekspekasi. Sepanjang pekan lalu Brent melorot lebih dari 3% , dan WTI merosot 2,5%.
OPEC dan mitranya, atau OPEC +, dikabarkan kemungkinan akan memutuskan kebijakan  output  yang baru, Juni mendatang, dan akan memperpanjang kesepakatan pengurangan pasokan pada pertemuan tersebut. Survei Reuters mengindikasikan pasokan minyak mentah dari OPEC pada Februari lalu turun ke level terendah empat tahun. Perusahaan energi AS pekan lalu memangkas jumlah  rig  minyak yang mencari cadangan baru, ke level terendah dalam hampir 9 bulan karena beberapa produsen berencana untuk memangkas pengeluaran.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 79 sen (1,4%) menjadi USD56,59 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 60 sen menjadi USD65,57 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi merosot ke level terendah, hingga USD1.282,50, terendah sejak 25 Januari. Harga emas tertekan oleh penguatan dolar dan harga saham yang didorong optimisme kemungkinan kesepakatan perdagangan AS-China. Analis mengatakan, dari sudut pandang teknikal, kejatuhan di bawah USD1.300 menciptakan ruang untuk penurunan lebih lanjut. Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, pada akhir pekan lalu anjlok 1,5% penurunan harian terbesar sejak Desember 2016.
Platinum merosot 2,5% menjadi USD835,35 per ounce, digempur aksi  profit taking , tetap naik lebih dari 5% sepanjang tahun ini. Palladium turun 1,2% menjadi USD1.527,01. Harga perak turun 0,8 persen menjadi USD15,08 per ounce
  • Harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi USD1.286,94 per ounce.
  • Harga emas berjangka turun sekitar 0,9% menjadi USD1.287,5 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)