Bursa Siang: IHSG Bangkit, Market Regional Tertekan Saham Teknologi
Tuesday, February 18, 2020       12:38 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ke zona hijau di sesi pagi pada perdagangan hari Selasa (18/2). IHSG ke level 5.896 setelah menguat 0,49 persen (+28 poin).
Indeks LQ45 +0,76% ke 961.
Indeks IDX30 +0,67% ke 524.
Indeks IDX80 +0,93% ke 134.
Jakarta Islamic Indes (JII) +1,17% ke 626.
Indeks Kompas100 +0,68% ke 1.201.
Indeks Sri Kehati +0,36% ke 382.
Indeks SM Infra18 +1,14% ke 294.
Saham Teraktif: , , , , , , .
Saham Top Gainer LQ45: , , , , , , .
Saham Top Loser LQ45: , , , , , , .
Nilai traksaksi Rp2,12 triliun. Volume perdagangan sebanyak 50,06 juta lot saham. Investor asing net buy Rp114,88 miliar
Nilai tukar rupiah drop -0,22 persen ke level Rp13.680 terhadap USD (12.00 PM).
Bursa Asia
Pasar saham Asia ke arah zona merah pada sesi pagi pada perdagangan hari Selasa (18/2) seiring sentimen negatif yang terjadi pada saham Apple Inc. Manajemen Apple menyatakan kepada publik bahwa pihaknya tidak akan dapat memenuhi target pendapatan di kuartal pertama tahun ini karena faktor wabah virus corona menurunkan produksi dan terjadi penurunan demand di China.
Tekanan terjadi di bursa saham Hong Kong seiring kelesuan Indeks Hang Seng. Sementara pasar saham Tiongkok variatif saat sesi siang. Indeks Shenzhen Composite naik 0,33 persen. Indeks Shenzhen Component mengarah flat.
Pelemahan terjadi di pasar saham Jepang setelah Indeks Nikkei 225 melaju negatif di tengah sesi siang yang masih berlangsung. Indeks Topix turun 1 persen. Saham unggulan Softbank turun 3,47 persen menjadi katalis negatif bagi bursa saham Jepang.
Sementara di bursa Korea Selatan, Indeks Kospi melemah. Adapun Indeks S&P/ASX200 di bursa saham Australia juga ke level negatif. Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk bursa saham Jepang) terkoreksi 0,74 persen.
Harga saham emiten-emiten teknologi di Asia yang merupakan supplier bagi Apple Inc melemah tajam. Apple Inc memperingatkan kemungkinan gagal mencapai proyeksi pendapatan kuartalannya. Hal ini karena supply iPhone secara global turun dan permintaan produk tersebut di China lesu akibat wabah virus corona.
Apple merancang sebagian besar produksi iPhone-nya di China. Wabah corona menyebabkan Apple meredam produksi dan menutup toko ritel di China. Beberapa toko ritel buka kembali di China dengan memangkas jadwal pada pekan lalu.
Saham Alps Alpine (supplier Apple dari Jepang) turun 3,36 persen, Murata Manufacturing turun 3,74 persen. Taiyo Yuden turun 5 persen. Sedangkan supplier Apple di Hong Kong, Sunny Optical turun 3,43 persen. Aac Tech turun 2,89 persen. SK Hynix (Korsel) turun 0,95 persen. Samsung Electronics turun 1,46 persen.Hon Hai Precision Industry (supplier Apple terbesar dari Taiwan) turun 0,48 persen.
Banyak pabrik belum beroperasi kembali, mengganggu rantai pasokan di China dan sekitarnya seperti yang disorot Apple.
"Menghapus larangan perjalanan terlalu lama dari perkiraan. Semula lockdown akan berakhir pada Februari dan produksi pabrik akan normal di bulan Maret. Tetapi hal itu adalah terlihat makin sulit," kata Ei Kaku, Analis pada Nomura Securities seperti dikutip Reuters.
Indeks dolar AS menguat ke level 99,209.
Kurs yen ke level 109,76 terhadap USD.
Dolar Australia melemah di level $0,6692 dibanding level sebelumnya sebesar $0,67.
Indeks Bursa Asia

Oil
Harga minyak melemah pada perdagangan hari Selasa (18/2) di sesi pagi di tengah kekhawatiran yang berlarut-larut dampak wabah virus corona di China terhadap ekonomi dan efeknya bagi demand terhadap minyak.
Minyak Brent drop 37 sen ke harga USD57,30 per barel (01.26 GMT). Sedangkan minyak WTI melemah 15 sen ke level USD51,90 per barel.
(cnbc/reuters/awj/idx)

Sumber : admin