Bursa Siang: Market Asia Hijau Merespon Prospek Moneter Ketat, IHSG Melesat
Thursday, October 14, 2021       13:17 WIB

Ipotnews - IHSG berlari kencang saat sesi I berakhir pada perdagangan hari Kamis (14/10). IHSG melaju naik 1,04 persen atau 68 poin ke level 6.605.
Indeks LQ45 +0,96% ke 969.
Indeks IDX30 +0,87% ke 515.
Indeks IDX80 +1,03% ke 137.
Jakarta Islamic Indeks (JII) +1,52% ke 582.
Indeks Kompas100 +1,14% ke 1.220.
Indeks Sri Kehati +0,87% ke 380.
Indeks SMInfra18 +0,76% ke 322.
Saham Paling Aktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp9,59 triliun. Volume perdagangan sebanyak 134,98 juta lot saham. Investor asing net buy Rp1,18 triliun. Rupiah menguat 0,34 persen terhadap USD ke kevel Rp14.169 (12.00 PM).
Bursa Asia
Market saham Asia menghijau setelah bergerak naik saat sesi siang pada perdagangan hari Kamis (14/10), Penguatan terjadi karena para trader mempertimbangkan pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi serta prospek kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengatasi tekanan inflasi.
Risalah meeting the Fed bulan September menunjukkan bank sentral USA tersebut akan memulai pengurangan stimulus mulai November secara bertahap.
Pasar saham China daratan ke zona hijau saat sesi siang. Indeks Shanghai Composite naik 0,15 persen dan Indeks Shenzhen Component menguat 0,1 persen. Data yang dirilis hari ini, menunjukkan inflasi di tingkat produsen di China naik di periode September. Inflasi produsen ke level 10,7 persen, sedikit di atas perkiraan sebesar 10,5 persen.
Sedangkan tingkat inflasi naik 0,7 persen di bulan September (YoY). Angka inflasi ini sedikit lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,9 persen.
"Tekanan inflasi khususnya di tingkat produsen agak persisten dan akan menjadi masalah juga di tahun depan," kata Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management. Dampak kenaikan harga energi akan diterjemahkan ke dalam kenaikan harga konsumen tahun depan juga, kata Zhang. Dia memperingatkan inflasi yang terus menerus juga membatasi ruang lingkup pelonggaran kebijakan moneter bank sentral China.
Indeks Straits Times (Singapura) naik 0,35 persen setelah bank sentral Singapura secara tak terduga memperketat kebijakan moneter. Pertumbuhan ekonomi Singapura kuartal ketiga sebesar 6,5 persen, sedikit di bawah perkiraan sebesar 6,6 persen.
Di bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 1,28 persen dan Indeks Topix menguat 0,45 persen. Adapun Indeks Kospi di bursa Korsel naik 0,93 persen.
Indeks S&P/ASX200 di pasar saham Australia bergerak naik 0,93 persen. MSCI Asia Pacific Indeks (tidak termasuk Jepang) bergerak mendaki naik 0,52 persen. Pasar saham Hong Kong libur.
Indeks dolar AS melorot ke level 94,042 dari sesi sebelumnya di 94,4.
Kurs Yen melemah ke posisi 113,55 terhadap USD dari sesi awal di 112,5.
Nilai tukar dolar Australia mengat ke posisi $0,7386 terhadap dolar AS dari posisi $0,735.
Minyak
Harga minyak rebound pada perdagangan sesi pagi hari Kamis (14/10) di pasar komoditas Asia. Minyak Brent naik 0,64 persen ke posisi harga USD83,71 per barel. Sedangkan minyak WTI menguat 0,65 persen ke harga USD80,96 per barel
(cnbc/idx/bloomberg)

Sumber : admin