Bursa Siang: Perang Tarif Impor Panas Lagi, IHSG Tergerus
Wednesday, July 11, 2018       12:22 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) bergerak melemah ke zona merah pada jeda perdagangan hari Rabu (11/7). IHSG terpangkas -0,32 persen (-20 poin) ke level 5.862.
Indeks LQ45 -0,68% ke level 922 poin. IDX30 -0,83% ke level 501 poin. Indeks JII -0,20% ke level 662. Indeks Kompas100 -0,54% ke level 1.188. Indeks Sri Kehati -0,62% ke posisi 340. Indeks Sinfra 18 -1,01% ke level 304.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan adalah , , ,PTBA, , , dan .
Saham Top Gainer LQ45 antara lain , , , , , dan .
Saham Top Loser LQ45 antara lain , , , , , dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp3,56 triliun dengan volume trading sebanyak 52,87 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net Sell) senilai Rp17,89 miliar.
Saham-saham konsumer dan keuangan menjadi lokomotif penekan IHSG . Kedua sektor tersebut turun paling signifikan masing-masing -0,98 persen dan -0,77 persen.
Nilai tukar rupiah -0,23% ke level Rp14.393 (pukul 12.00 pm)
Bursa Asia
Sentimen perkembangan relasi dagang global kembali menjadi fokus di bursa saham Asia pada perdagangan hari Rabu (11/7) pagi. Sebagian besar indeks saham regional melemah menyusul sikap USA yang mempertimbangkan barang-barang dari China senilai 200 miliar USD masuk ke daftar baru yang akan dikenakan tarif impor.
Barang-barang (asal China) dalam daftar pemerintah USA tersebut akan dikenakan tarif 10 persen, demikian pernyataan Pejabat Kementerian Perdagangan Robert Lighthizer. Menurut Robert pihaknya akan memulai (kebijakan itu) dengan sebuah komentar dan catatan publik selama periode tertentu sebelum secara resmi menerapkan kebijakan tersebut.
Pasar saham China tertekan seiring kabar yang berkembang itu. Bahkan Indeks Shanghai turun signifikan. Pada hari Selasa kemarin, Shanghai ditutup menguat untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Sedangkan Indeks Shenzhen turun 2,63 persen. Indeks saham blue chip, CSI 300 turun 2,4 persen.
Di bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng bergerak melemah. Pelemahan terjadi di tengah lonjakan yang terjadi pada saham material serta sektor saham tekno yang melemah 2 persen.
Sementara itu koreksi tajam terhadap saham yang sensitif terhadap isu perang dagang, seperti saham otomotif mengantarkan Indeks Nikkei 225 jatuh di bursa saham Jepang. Harga saham Toyota Motor turun 0,98 persen. Saham eksporter Jepang juga bergerak melemah seperti yang terjadi pada Advantest yang melemah 2,28 persen dan Canon yang turun 1,13 persen.
Adapun Indeks Kospi di bursa Korsel turun 1,13 persen. Saham-saham eksportir asal Korsel tertekan di tengah pelemahan yang meluas. Saham Hyundai Motor turun 2,43 persen. Samsung Electronics turun 1,3 persen. Sedangkan Indeks S&P/ASX200 di bursa Australia turun 0,66 persen seiring tekanan yang terjadi pada saham energi, material dan utiliti.
Nilai tukar dolar AS melemah ke level 110,90 (pukul 9.40 am) setelah kabar tarif impor baru. Di sesi sebelumnya USD bertengger di atas level 111.
"Masalahnya adalah kita tidak tahu arah (masalah ini) ke depannya. Itu dapat menekan investasi bisnis, menekan lapangan kerja dan merusak kepercayaan karena terlihat pasar finansial tertekan," kata Erik Norland, Senior Economist di CME Group.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -1,03% ke posisi 21.968. (11.42 am)
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -1,44% ke level 28.269.
Indeks Shanghai (China) -1,87% ke posisi 2.774.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,83% ke level 3.247. (12.00 pm)
Oil
Harga minyak terkoreksi turun pada perdagangan hari Rabu (11/7) pagi. Posisi harga minyak jatuh setelah Presiden USA Donald Trump mengancam penerapan tarif baru terhadap barang-barang impor asal China.
Harga minyak Brent drop 75 sen ke posisi USD78,11 per barel (pukul 03.08 GMT). Sementara minyak WTI tumbang 55 sen ke level USD73,56 per barel.
(cnbc/awsj/reuters/mk)

Sumber : admin