Bursa Siang: Regional Sambut Negatif Langkah The Fed, IHSG Susut
Friday, November 09, 2018       12:40 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menyusut pada sesi pagi perdagangan hari Jumat (9/11). IHSG melemah turun -1,45 persen (-87 poin) ke level 5.890.
Indeks LQ45 -2,06% ke level 935 poin. IDX30 -2,03% ke level 515 poin. Indeks JII -1,66% ke level 654. Indeks Kompas100 -1,87% ke level 1.194. Indeks Sri Kehati -1,45% ke posisi 362. Indeks Sinfra18 -1,35% ke level 307.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan: , , , , , dan .
Saham-saham top gainer LQ45: , , dan
Saham-saham top loser LQ45: , , , , , dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp3,84 triliun dengan volume trading sebanyak 56,50 juta lot saham. Pemodal asing aksi beli bersih (net buy) senilai Rp523,50 miliar.
Sektor konsumer dan industri dasar menjadi penekan utama IHSG . Kedua sektor tersebut melemah masing-masing -3,55 persen dan -1,45 persen.
Nilai tukar rupiah -0,72 persen ke level Rp14.645 (pukul 11:30 am)
Bursa Asia
Bursa saham Asia menurun dari posisi tertinggi sebulan terakhir pada sesi pagi perdagangan hari Jumat (09/11). The Fed tampak siap menaikkan suku bunga bulan depan. Penguatan bursa Asia secara mingguan yang diciptakan sejak awal pekan perlahan tanggal setelah pemilu mid term di USA memicu reli pasar saham global.
Tolok ukur market regional, Indeks MSCI Asia Pasifik turun 1,1 persen.
The Fed pada Kamis pekan ini memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan tetapi masih pada jalur meneruskan kebijakan kenaikan suku bunga secara bertahap, mengarah ke prospek perekonomian yang sehat yang mana dirusak oleh penurunan pertumbuhan investasi bisnis.
"Hasil meeting the Fed dan pernyataannya tidak menghasilkan kejutan penting, tetapi berhasil memperkuat pandangan bahwa ada kenaikan suku bunga bulan Desember dan pasar saham yang memanas," kata Masahiro Ichikawa, Analis pada Sumitomo Mitsui Asset Management yang berbasis di Tokyo.
Menurut Ichikawa, pernyataan the Fed muncul setelah kenaikan tajam pasar saham dan memberi peluang aksi jual untuk menuju ke arah rally.
Indeks acuan bursa saham China berada di zona merah. Indeks Shenzhen turun 0,576 persen. Pelaku pasar di bursa China memonitor lebih dekat polemik perang dagang USA dnegan China yang terus menjadi sentimen.
Indeks Harga Konsumen dan Produsen periode Oktober naik masing-masing 2,5 persen dan 3,3 persen dibanding tahun lalu. Data tersebut sejalan dengan estimasi para analis.
Sementara itu Indeks Nikkei 225 dan Indeks Topix di pasar saham Jepang juga ada dalam tekanan. Indeks Topix turun 0,2 persen. Indeks Kospi (Korsel) bergerak flat.
Sedangkan Indeks ASX200 (Australia) turun 0,41 persen. Sebagian besar sektor saham melaju secara variatif. Sektor energi drop 1,47 persen dan sektor finansial turun 0,11 persen.
Indeks dolar AS ke posisi 96,640, bergerak menguat dibanding posisi kemarin di level kisaran 96. Nilai tukar yen ke posisi 113,89 terhadap USD setelah melemah dari level di atas 113,6 pada sesi sebelumnya. Sementara dolar Ausie ke posisi $0,7249 atau melemah dibanding kemarin yang menguat di atas posisi $0,729.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -0,92% ke posisi level 22.279 (11.30 am).
Indeks Hang Seng (Hong -2,39% ke posisi 25.601.
Indeks Shanghai (China) -1,29% ke posisi 2.601.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,78% ke level 3.069. (11.30 am).
Oil
Harga minyak terkoreksi turun pada perdagangan hari Jumat (9/11) pagi di pasar Asia. Lonjakan suplai dan kecemasan terhadap perlambatan ekonomi menekan pergerakan harga.
Minyak Brent naik 14 sen ke harga USD70,79 per barel. Harga minyak WTI drop 4 sen ke harga USD61,63 per barel. (pukul 01:25 GMT).
(cnbc/awsj/reuters/idx)

Sumber : admin