Bursa Siang: Saham Asia Tumbang, The Fed Agresif Pelaku Pasar Gugup, IHSG Mampu Naik Tipis
Friday, January 14, 2022       13:31 WIB

Ipotnews - IHSG bergerak menjauh zona pelemahan saat sesi I berakhir pada perdagangan hari Jumat (14/1). IHSG mendaki naik sebesar 0,07 persen (4 poin) ke level 6.663 setelah fluktuatif di sepanjang sesi I .
Indeks LQ45 -0,10% ke 949.
Indeks IDX30 -0,08% ke 508.
Indeks IDX80 -0,14% ke 132.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -0,14% ke 562.
Indeks Kompas100 -0,08% ke 1.183.
Indeks Sri Kehati -0,02% ke 374.
Indeks SMInfra18 +0,11% ke 301.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp5,75 triliun. Volume perdagangan sebanyak 101,47 juta lot saham. Investor asing net buy Rp54,28 miliar. Rupiah down 0,14 persen terhadap USD di level Rp14.314 (11.30 AM).
Bursa Asia
Saham Asia terpukul pada hari Jumat (14/1) siang setelah serangan baru dari pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS dapat naik segera setelah Maret, membuat pasar bersiap untuk kondisi moneter yang lebih ketat.
Gubernur Fed Lael Brainard menjadi pejabat bank sentral AS terkini yang paling senior, pada hari Kamis memberi sinyal suku bunga akan naik pada bulan Maret. Pasar ekuitas berubah sangat merah dengan investor mencari perlindungan di aset yang lebih aman seperti utang pemerintah.
"Pelaku pasar benar-benar gugup sekarang. Itu karena semuanya berpotensi mendapat tekanan dari kebijakan Fed yang agresif," kata Kyle Rodda, analis pasar di IG di Melbourne.
Pasar saham Jepang terkoreksi tajam. Indeks Nikkei 225 melorot 2 persen sementara Indeks Topix juga turun 2 persen. Saham otomotif dan teknologi menekan pasar Jepang. Harga Saham SoftBank down 2,25 persen. Sony drop 3 persen.
Pelemahan juga terjadi di market saham Hong Kong. Indeks Hang Seng melemah 0,71 persen. Indeks Hang Seng Tech drop 1,64 persen. Saham Alibaba drop 3,56 persen. JD turun 4 persen.
Pasar saham China bervariatif. Indeks Shanghai Composite turun 0,32 persen dan Indeks Shenzhen Component menguat 0,48 persen. Ekspos China naik 20,9 persen (YoY) di periode Desember, sedikit di atas perkiraan para analis sebesar 20 persen. Sedangkan impor tumbuh 19,5 persen meleset dari perkiraan sebesar 26,3 persen.
Secara keseluruhan di tahun 2021 ekspor China tumbuh 29,9 persen dibanding tahun 2020 tumbuh 3,6 persen. Impor naik 30,1 persen setelah turun 1,1 persen di sepanjang 2020.
Bursa saham Australia ke zona merah. Indeks S&P/ASX200 turun 1,48 persen. Sementara Indeks Kospi di bursa Korsel melemah 1,48 persen. Bank sentral Korsel menaikkan suku bunga acuan 25basis poin menjadi 1,25 persen, posisi tertinggi sejak Maret 2020.
Indeks dolar AS melemah ke level 94,783 dari sesi.
Kurs Yen naik di posisi 113,81 terhadap USD dari sebelumnya di 114.
Nilai tukar dolar Australia melemah ke level $0,7267 terhadap dolar AS.
Minyak
Harga minyak turun pada hari Jumat (14/1) di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Washington akan segera bertindak untuk mendinginkan harga. Sementara kontrol pergerakan di China untuk mengendalikan wabah COVID-19 membebani permintaan bahan bakar. Minyak Brent drop 0,4 persen ke harga USD84,17 per barel. Minyak WTI melorot 0,6 persen ke harga USD81,67 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin