Bursa Siang: Tunggu Hasil The Fed Market Regional Ceria, IHSG Menyerah Lagi
Wednesday, September 16, 2020       12:23 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergelincir lagi ke zona merah pada perdagangan sesi 1 hari Rabu (16/9). IHSG melemah -0,74 persen (-38 poin) ke posisi 5.063.
Indeks LQ45 -0,98% ke 782.
Indeks IDX30 -0,95% ke 429.
Indeks IDX80 -0,92% ke 111.
Jakarta Islamic Indes (JII) -1,14% ke 534.
Indeks Kompas100 -1,00% ke 1.002.
Indeks Sri Kehati -1,10% ke 316.
Indeks SMInfra18 -1,06% ke 242.
Saham Teraktif: , , , , , ,
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp3,66 triliun. Volume perdagangan sebanyak 70,45 juta lot saham. Investor asing net sell -Rp537,39,81 miliar.
Nilai tukar rupiah melaju tipis 0,01 persen ke level Rp14.844 terhadap USD (12.00 PM).
Bursa Asia
Sebagian besar market saham Asia berlanjut menguat saat sesi siang pada perdagangan hari Rabu (16/9) didorong optimisme data perekonomian China dan USA. Dolar AS, yield US Treasury dan emas tetap stabil seiring investor menunggu pandangan the Fed tentang perekonomian USA pada meeting pekan ini.
Data produksi industri dan penjualan ritel di China memperlihatkan penguatan. Demikian pula data output produksi pabrik di USA menguat. Investor fokus pada pernyataan kebijakan the Fed yang akan dirilis hari Rabu pekan ini waktu setempat. Ini adalah kali pertama sejak Chairman the Fed Jerome Powell mengumumkan kebijakan lebih toleran terhadap kenaikan inflasi.
"Risikonya jika tidak melihat perkembangan baru the Fed sejak forum Jackson Hole, bisa berdampak tekanan jangka pendek terhadap yield USA Treasury yang terus naik, emas melemah, USD melonjak dan pelemahan di pasar saham USA," kata Kay Van Petersen, Analis pada Saxo Capital Market seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan, jika market mendapat kejutan (kebijakan) akomodatif, pasar akan mendapatkan sebaliknya dari semua itu, termasuk harga emas lebih tinggi.
Yield obligasi USA tenor 10 tahun stagnan di level 0,6789 persen. Sedangkan emas di pasar spot stabil di level harga USD1.955,48 per ons.
Pasar saham China ke zona bergerak minus saat sesi siang. Indeks Shanghai Composite melorot 0,24 persen. Indeks Shenzhen Component melemah 0,868 persen. Sementara Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong juga melorot 0,24 persen.
Pergerakan positif terjadi pula di bursa saham Korsel. Indeks Kospi naik 0,2 persen. Indeks S&P/ASx200 menuju area penguatan, naik 1,01 persen.
Sementara itu di bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 menguat 0,16 persen saat sesi siang masih berlangsung. Indeks Topix naik 0,26 persen. Penguatan pasar saham Jepang terjadi setelah rilis data ekspor Jepang periode Agustus turun 14,8 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi para analis yang memperkirakan turun 16,1 persen.
Indeks acuan regional, MSCI Asia Pasifik Index (tidak termasuk bursa saham Jepang) menguat 0,52 persen.
Indeks dolar AS melemah ke level 93,033 dibanding periode sebelumnya di posisi 93.185.
Kurs Yen menguat tipis ke 105,25 terhadap USD dari posisi sebelumnya di 106 yen.
Nilai tukar dolar Australia drop ke $0,7318 dari sebelumnya di level $0,733.
Minyak
Harga minyak melaju positif saat sesi pagi pada perdagangan hari Rabu (16/9) di pasar komoditas Asia. Minyak memperpanjang penguatan dari sesi sebelumnya seiring badai merusak produksi minyak lepas pantai di USA juga karena data menunjukkan stok minyak mentah USA turun signifikan.
Minyak mentah WTI naik 18 sen ke level USD38,46 per barel. Harga minyak Brent up 15 sen ke level USD40,68 per barel (00.55 GMT).
(cnbc/idx/reuters)

Sumber : admin