Bursa Sore Neraca Dagang Surplus, IDR Dan IHSG Kompak Menguat
Monday, April 15, 2019       17:07 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di zona hijau pada akhir perdagangan hari Senin (15/4). IHSG melaju +0,46 persen (+29 poin) ke level 6.435.
Indeks LQ45 +0,48% ke 1.013. Indeks IDX30 +0,52% ke level 557. IDX80 +0,42% ke 143. Indeks JII +0,12% ke posisi 695. Indeks Kompas100 +0,46% ke 1.309. Indeks Sri Kehati +0,27 persen ke 402 dan Indeks SMInfra18 +0,46 persen ke level 343.
Saham-saham teraktif: , , , , , , .
Saham-saham top gainers LQ45: , , , , , , .
Saham-saham top losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi mencapai Rp8,49 triliun. Volume trading sebanyak 145,13 juta lot saham. Investor asing membukukan jual bersih (net sell) -Rp344,80 miliar.
IHSG ditutup di zona hijau didorong oleh menguatnya nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar AS seiring dengan adanya surplus neraca perdagangan di bulan Maret sebesar USD0,54 miliar
Nilai tukar rupiah naik +0,23% ke posisi Rp14.060 terhadap dolar AS. (04:00 pm).
Bursa Asia
Indeks di market saham Asia bergerak mixed pada akhir perdagangan hari Senin (15/4). Hal ini seiring kepercayaan para investor melemah di pertengahan aktivitas perdagangan. Data indikator perekonomian China yang lebih baik dari perkiraan dinilai telah meningkatkan sentimen risiko.
Data yang dirilis akhir pekan lalu, ekspor China naik 14,2 persen (YoY) atau jauh di atas ekspektasi 7,3 persen. Sedangkan impor turun tajam meleset dari perkiraan, indikator domestik demand di China masih melemah.
"Data neraca perdagangan dan kredit China yang lebih kuat dari yang diperkirakan memicu risiko pada pergerakan Jumat pekan lalu," kata Rodrigo Catril, Analis National Australia Bank.
Menurut Catril, data kredit tumbuh signifikan di periode Maret. Data neraca perdagangan yang lebih kuat dari estimasi sinyal kenaikan kredit secara substansial dalam perekonomian. "Ini berarti kebijakan pelonggaran kredit sangat sulit dan fokus sekarang akan beralih ke data aktivitas selama periode Maret," ujarnya.
Bursa saham China berakhir di zona merah setelah menguat di sesi pagi. Indeks Shenzhen Composite drop -0,84 persen ke posisi 1.723,9 dan. Sementara di pasar saham Hong Kong, Indeks Hang Seng melemah. Hang Seng di akhir sesi pagi bergerak hijau.
Indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo bergerak menguat saat penutupan pasar ke level 22.169,11. Indeks Topix bangkit 1,4 persen di level 1.627,93.
Sementara Indeks Kospi naik 0,42 persen ke level 2.242,88 menapaki zona hijau yang terjadi sejak sesi pagi. Adapun Indeks ASX200 di pasar saham Australia melandai di tengah sebagian besar sektor saham yang melemah. Subsektor energi naik 0,54 persen dan sektor finansial naik 0,39 persen.
Adapun di pasar finansial, Indeks dolar AS ke level 96,859 atau melemah dibandingkan dengan posisi sesi sebelumnya di level 97,00. Nilai tukar yen melaju positif di posisi 111,91 terhadap USD dibanding posisi sesi sebelumnya di level 112,09. Dolar Australia naik ke posisi $0,7166.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) +1,37% di level 22.169.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -0,33% ke level 29.810.
Indeks Shanghai (China) -0,34% di posisi 3.177.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,18% ke 3.325.
Bursa Eropa
Market saham Eropa mixed di menit-menit awal pada perdagangan hari Senin (15/4) pagi waktu setempat. Hal ini sebagai reaksi para investor terhadap kabar aksi akuisisi dan perkembangan negosiasi konflik dagang AS dan China.
Indeks DAX (Jerman) +0,03% ke level 12.004.
Indeks FTSE (Inggris) -0,13% pada posisi 7.427.
Indeks CAC (Perancis) +0,06% di level 5.505.
Minyak
Harga minyak menyentuh titik pelemahan pada perdagangan sesi sore, hari Senin (15/4) di pasar komoditas Asia. Para pemodal memantau sinyal pasokan global yang variatif.
Minyak Brent turun 11 sen ke harga USD 71,44 per barel (pukul 06:29 GMT). Sedangkan minyak WTI turun 26 sen ke harga USD 63,63 per barel.
(cnbc/reuters/awj/idx)

Sumber : admin