Bursa Sore: Berada di Zona Merah Sepanjang Sesi, IHSG Menyerah
Wednesday, June 12, 2019       16:31 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terkoreksi ke zona negatif pada akhir perdagangan hari Rabu (12/6). IHSG melemah -0,47 persen (-30 poin) ke level 6.276.
Pelemahan yang terjadi pada IHSG seiring aksi jual para pemodal setelah indeks menguat sejak awal pekan ini. Sementara faktor eksternal seperti pemerintah AS yang mulai bersikap keras terhadap China dalam konflik dagang menekan market regional.
Indeks LQ45 -0,61% ke 996. Indeks IDX30 -0,58% ke level 548. IDX80 -0,70% ke 141. Indeks JII -0,33% ke posisi 672. Indeks Kompas100 -0,53% ke 1.271. Indeks Sri Kehati -0,59 persen ke 394 dan Indeks SMInfra18 -0,73 persen ke level 331.
Saham-saham teraktif: , , , , , , .
Saham-saham top gainers LQ45: , , , , , , .
Saham-saham top losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi mencapai Rp7,48 triliun. Volume trading sebanyak 127,68 juta lot saham. Investor asing membukukan jual bersih -Rp189,54 miliar.
Nilai tukar rupiah naik tipis +0,04% ke level Rp14.230 terhadap USD (04.00 pm).
Bursa Asia
Market saham Asia tertekan pada akhir perdagangan hari Rabu (12/6) seiring sikap keras AS terkait negosiasi konflik dagang dengan China. Estimasi kenaikan inflasi AS dapat menambah peluang penurunan suku bunga di AS secara lebih awal.
Presiden AS Donald Trump pada Selasa pekan ini menyatakan dia menunda kesepakatan damai perang dagang dengan China dan tidak berminat melanjutkan kecuali China setuju terhadap 4 atau 5 poin penting. Namun Trump tidak merinci poin-poin yang disebutnya tersebut.
Bursa saham China bergerak melemah di akhir sesi. Indeks Shenzhen Component mengarah ke teritori negatif, turun 0,92 persen dan Indeks Shenzhen Composite drop 0,639 persen.
Data yang dirilis pemerintah China menunjukkan inflasi di tingkat produsen bulan Mei di negara tersebut naik 0,6 persen (YoY), sesuai dengan perkiraan para analis. Sedangkan inflasi di tingkat konsumen naik 2,7 persen (YoY). Tingkat inflasi tersebut adalah yang tertinggi sejak Februari 2018.
Indeks di bursa saham Hong Kong ke zona merah setelah Indeks Hang Seng tumbang secara tajam. Tekanan terhadap Hang Seng seiring aksi demo menentang UU Ekstradisi China yang terus berlanjut.
Di bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 bergerak negatif seiring pelemahan yang terjadi pada saham unggulan. Harga saham SOftbank Group turun 2,4 persen. Sementara Indeks Topix turun 0,45 persen dan finis ke level 1.554,22.
Adapun pasar saham Korsel juga ke area negatif. Indeks Kospi melorot 0,14 persen ke posisi 2.108,75. Pasar saham Australia berbalik melemah tipis. Indeks ASX200 melemah tipis.
Di pasar finansial, Indeks dolar AS melemah ke level 96,637 dibandingkan level kemarin pada posisi 96,9. Nilai tukar yen naik tipis ke posisi 108,33 terhadap USD dibanding posisi sesi sebelumnya di level 108,6. Dolar Australia turun tipis di posisi $0,6951 setelah terkoreksi dari level $0,6963 di sesi sebelumnya.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -0,35% ke posisi 21.129.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -1,73% ke level 27.308.
Indeks Shanghai (China) -0,56% pada level 2.909.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,18 ke level 3.203.
Bursa Eropa
Market saham Eropa bergerak melemah di menit-menit awal pada perdagangan hari Rabu (12/6) pagi waktu setempat. Hal ini terjadi setelah AS dan China mulai bersikap keras dalam konflik dagang yang melibatkan dua negara tersebut.
Indeks DAX (Jerman) -0,42% ke posisi 12.104.
Indeks FTSE (Inggris) -0,38% pada level 7.370.
Indeks CAC (Perancis) -0,46% di posisi 5.383.
Minyak
Harga minyak melemah tajam pada perdagangan sesi sore, hari Rabu (12/6) di pasar komoditas Asia. Pergerakan harga minyak terbebani oleh prospek demand yang lesu serta kenaikan persediaan minyak AS.
Minyak Brent drop USD 1,16 ke harga USD 61,13 per barel (06:16 GMT/13:16 WIB). Sedangkan minyak WTI melemah USD 1,04 ke harga USD 52,23 per barel.
(cnbc/reuters/awj/idx)

Sumber : admin