Bursa Sore: IHSG Berkibar Melawan Arus Pelemahan Saham Asia, Hawkish The Fed Makin Dekat
Thursday, January 27, 2022       16:07 WIB

Ipotnews - IHSG berbalik arah menguat lalu meninggalkan zona merah saat akhir perdagangan hari Kamis (27/1). IHSG mendaki naik sebesar 0,16 persen (10 poin) ke level 6.611.
Indeks LQ45 +0,02% ke 947.
Indeks IDX30 -0,02% ke 507.
Indeks IDX80 -0,06% ke 132.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -0,74% ke 556.
Indeks Kompas100 +0,07% ke 1.179.
Indeks Sri Kehati -0,03% ke 374.
Indeks SMInfra18 -0,81 ke 297.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp11,43 triliun. Volume perdagangan sebanyak 214,57 juta lot saham. Investor asing net sell Rp73,02 miliar. Rupiah drop 0,25 persen terhadap USD di level Rp14.389 (03.30 PM).
Bursa Asia
Pada perdagangan hari Kamis (27/1), saham Asia jatuh ke level terendah dalam hampir 15 bulan. Imbal hasil US Treasury jangka pendek mencapai level tertinggi dalam 23 bulan terakhir dan USD menguat setelah Chairman Federal Reserve mengisyaratkan rencana untuk terus memperketat kebijakan.
Pada saat yang sama, meningkatnya kekhawatiran investor atas ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina memperburuk kekhawatiran atas pasokan pasar energi yang ketat, menjaga harga minyak tetap tinggi pada level tertinggi multi-tahun meskipun ada aksi ambil untung.
Dalam pembaruan kebijakan terbaru pada hari Rabu, The Fed mengindikasikan kemungkinan akan menaikkan suku bunga AS pada bulan Maret, seperti yang telah diperkirakan secara luas, dan menegaskan kembali rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi bulan itu sebelum meluncurkan pengurangan yang signifikan dalam kepemilikan asetnya.
Tetapi dalam konferensi pers lanjutan, Powell memperingatkan bahwa inflasi tetap di atas tujuan jangka panjang Fed dan masalah rantai pasokan mungkin lebih persisten daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Ada perubahan mencolok dalam hal pernyataan yang relatif dovish dan kemudian konferensi pers yang relatif hawkish," kata David Chao, ahli strategi pasar global, Asia Pasifik (ex-Jepang) di Invesco.
Kekhawatiran bahwa The Fed akan semakin memprioritaskan memerangi inflasi memukul pasar saham. Indeks MSCI dari pasar regional di luar Jepang turun 2,2% pada hari Kamis ke level terendah sejak 5 November 2020, dan berada di jalur untuk minggu terburuk sejak Februari 2021.
Pasar saham Jepang tergerus signifikan. Indeks Nikkei 225 jatuh 3,11 persen. Sementara Indeks Topix turun 2,61 persen. Indeks Kospi (Korsel) melorot 3,5 persen. Sedangkan di Hong Kong, Indeks Hang Seng tergelincir 1,99 persen.
Market saham China juga terseret ke zona merah hingga akhir sesi. Indeks Shanghai Composite drop 1,78 persen sementara Indeks Shenzhen Component melemah 2,77 persen.
Adapun pasar saham Australia mengekor pelemahan regional. Indeks S&P/ASX200 melemah 1,77 persen. Indeks Nifty (India) tumbang 1,19 persen. Indeks Straits Times (Singapura) melemah 0,44 persen.
Indeks dolar AS merayap naik 0,92 persen ke level 96,827 .
Kurs Yen di posisi 114,84 terhadap USD dari sesi sebelumnya di 114,45.
Nilai tukar dolar Australia jatuh 0,6 persen berada di level $0,7071 terhadap dolar AS.
Bursa Eropa
Bursa saham Eropa melemah saat menit-menit awal pada perdagangan hari Kamis (27/1) pagi waktu setempat. Pasar saham global bereaksi buruk terhadap keputusan kebijakan moneter terkini the Fed. Indeks FTSE (Inggris) turun 147 poin ke level 7.323. Indeks DAX di bursa Jerman turun 379 poin ke posisi 15.071 dan Indeks CAC-40 Prancis turun 175 poin pada level 6.804.
Minyak
Posisi harga minyak melemah saat sesi sore pada perdagangan hari Kamis (27/1) seiring menguatnya dolar AS menyusul sinyal the Fed akan mengetatkan moneter segera. Minyak Brent drop 0,6 persen ke harga USD 89,44 per barel. Minyak WTI melemah 0,6 persen ke harga USD86,77 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : admin