Bursa Sore: Saham Asia Hijau Meski Ada Spekulasi Lonjakan Inflasi, IHSG Tetap Melemah 
Monday, September 27, 2021       15:54 WIB

Ipotnews - IHSG bergerak melemah pada perdagangan hari Senin (27/9). Indeks finis ke zona merah ke posisi 6.122 setelah tergusur 23 poin (-0,36 persen). Tekanan pada saham ritel dan bank papan atas turut menghambat laju IHSG .
Indeks LQ45 -0,57% ke 861.
Indeks IDX30 -0,60% ke 458.
Indeks IDX80 -0,39% ke 123.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -0,57% ke 537.
Indeks Kompas100 -0,52% ke 1.081.
Indeks Sri Kehati -0,69% ke 327.
Indeks SMInfra18 +0,14% ke 295.
Saham Paling Aktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp11,65 triliun. Volume perdagangan sebanyak 257,47 juta lot saham. Investor asing net buy Rp355,67 miliar. Rupiah naik 0,04 persen terhadap USD ke kevel Rp14.252 (03.30 PM).
Bursa Asia
Seiring sentimen risiko berubah menjadi lebih baik, pasar saham Asia bergerak menguat saat sesi sore pada perdagangan hari Senin (27/9). Meskipun demikian lonjakan harga minyak ke posisi tertinggi dalam 3 tahun dapat mengobarkan ketakutan pada inflasi serta memperburuk perubahan hawkish beberapa bank sentral belakangan ini.
Minyak melampaui posisi puncak Juli karena output global terganggu memaksa perusahaan tambang minyak menarik persediaan minyak mereka dalam jumlah besar. Sementara kekurangan gas alam di Eropa mendorong kenaikan harga di seluruh daratan Eropa.
"Rally harga minyak ini diperkirakan akan berlanjut dengan harga minyak Brent diprediksi tembus USD90 barel per hari versus USD80 barel per hari sebelumnya," kata tim analis Goldman Sachs.
Lonjakan (minyak) seperti ini dapat memicu spekulasi bahwa inflasi global akan bertahan lebih lama dari perkiraan dan mempercepat berakhirnya likuiditas super murah, menopang perdagangan reflasi pada saham bank dan energi seraya merusak harga obligasi.
Indeks Nikkei 225 di pasar saham Jepang melemah 0,03 persen ke 30.240. Begitu pula dengan Indeks Topix tertekan sebesar 0,14 persen ke 2.087.
Sedangkan Indeks Shanghai Composite juga melemah saat akhir sesi. Shanghai turun 0,84 persen ke 3.582 dan Indeks Shenzhen Component melemah -0,64 ke 14.344. Adapun Indeks Hang Seng melawan arus, setelah menguat 0,07 persen ke 24.208.
Market saham Korsel mengekor jejak penguatan di bursa Hong Kong. Indeks Kospi di Korsel naik 0,27 persen ke 3.133.
MSCI Asia Pacific Indeks (tidak termasuk market Jepang) bergerak naik 0,5 persen. Market Australia menghijau. Indeks S&P/ASX200 naik 0,57 persen berakhir ke 7.384.
Indeks dolar AS mendaki naik ke level 93,249.
Kurs Yen melorot ke posisi 110,85 terhadap USD.
Nilai tukar dolar Australia menguat ke posisi $0,726 terhadap dolar AS.
Bursa Eropa
Market saham Eropa menghijau saat menit-menit awal pada perdagangan hari Senin (27/9) pagi waktu setempat. Hasil pemilu Jerman tampak telah hilang sebagai risiko penting bagi pelaku pasar saham di Eropa.
Indeks DAX (Jerman) +1,08% pada level 15.700.
Indeks FTSE (Inggris) +0,98% ke posisi 7.121.
Indeks CAC (Perancis) +0,54% di level 6.673.
Minyak
Harga minyak mendaki naik pada perdagangan sesi sore hari Senin (27/9) di pasar komoditas Asia disertai Brent mengarah ke level USD80 per barel. Keperkasaan harga ini terjadi di tengah kekhawatiran suplai karena sebagian dunia melihat demand meningkat ketika kondisi pandemi covid-19 mengendur.
Minyak Brent naik 1,2 persen ke posisi harga USD79,01 per barel. Sedangkan minyak WTI juga naik 1,1 persen ke harga USD74,81 per barel. Ini merupakan harga tertinggi sejak Juli.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin