Bursa Sore: Saham IT Jungkirkan Market Regional, IHSG Takluk Lagi
Thursday, December 06, 2018       16:35 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) parkir di zona merah pada akhir perdagangan hari Kamis (06/12). IHSG tumbang -0,29 persen (-18 poin) ke level 6.115.
Indeks LQ45 -0,25% ke level 976 poin. IDX30 -0,28% ke level 539 poin. Indeks JII -0,33% ke level 673. Indeks Kompas100 -0,33% ke level 1.248. Indeks Sri Kehati -0,45% ke posisi 378. Indeks Sinfra18 -0,05% ke level 314.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan: , , , , , dan .
Saham-saham top gainer LQ45: , , , , , dan .
Saham-saham top loser LQ45: , , , , , WKST dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp8,51 triliun dengan volume trading sebanyak 99,71 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net sell) senilai -Rp395,90 miliar.
Sektor aneka industri dan perkebunan menjadi penekan utama laju IHSG . Kedua sektor tersebut melemah masing-masing -2,39 persen dan -1,33 persen. Saham-saham teknologi (IT) jadi sentimen negatif market regional seiring penangkan Direktur Keuangan Huawei atas tuduhan melanggar UU di USA.
Nilai tukar rupiah -0,65 persen ke level Rp14.530 (pukul 04:00 pm)
Bursa Asia
Penangkapan Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou di Kanada menghentak sentimen pasar di Asia pada akhir perdagangan hari Kamis (6/12). Para pemodal menilai kejadian tersebut akan berimplikasi pada mata rantai pasok dan perekonomian di tengah perang dagang USA dan China yang sudah tegang.
Saham-saham teknologi di regional tertekan seiring penangkapan tersebut. Harga saham Samsung turun 2,29 persen. Sunny Optical (pembuat lensa ponsel Huawei) tumbang 5,47 persen. AAC Technologies turun 5,59 persen. Chinasoft International drop 11,71 persen.
Sentimen tersebut juga menekan saham-saham teknologi di bursa Jepang. Saham Tokyo Electron turun 4,54 persen. Advantest drop 5,30 persen. TDK Corp drop 6,64 persen. Taiwan Semiconductor drop 2,56 persen.
Meng Wanzhou adalah putri pendiri Huawei, menghadapi ancaman ekstradisi ke USA, demikian kata Departemen Kehakiman Kanada. Penahanan tersebut mencerminkan eskalasi baru dalam upaya USA minta pertanggungjawaban perusahaan China atas pelanggaran UU di USA. Hal ini mungkin menimbulkan kemarahan China.
"Investigasi atas Huawei dapat menjadi awal tindakan lanjutan terhadap para pejabat senior perusahaan. Bila USA melarang piranti Huawei masuk USA seperti terhadap ZTE, dampaknya akan lebih besar," kata Tim Riset Eurasia Group. Menurut Tim Riset tersebut, piranti Huawei lebih banyak digunakan oleh operator di seluruh dunia, termasuk di Eropa dan Afrika.
MSCI Asia Pacific Indeks sebagai tolok ukur pasar saham regional (tidak termasuk bursa Jepang) turun 1,7 persen.
Tolok ukur pasar saham China kompak bergerak melemah. Indeks Shanghai di zona merah dan Indeks Shenzhen drop 2,17 persen. Bursa saham Taiwan turun signifikan setelah Indeks Taiex drop 2,34 persen.
Tekanan juga terjadi di bursa Hong Kong setelah Indeks Hang Seng melorot 2,47 persen.
Sementara itu Indeks Nikkei 225 terkoreksi. Di bursa Korsel, Indeks Kospi melemah 1,55 persen.
Indeks ASX 200 (Australia) tumbang -0,19 persen. Pelemahan di bursa Australia seiring neraca perdagangan Australia tercatat surplus di periode Oktober meleset dari perkiraan hanya sebesar 2,3 miliar dolar Ausie dari konsensus sebesar 3,2 miliar dolar Ausie.
Indeks dolar AS ke level 97,094 melemah dari sesi sebelumnya di level 97,148. Kurs yen di level 112,92 terhadap dolar AS. Dolar Australia di level $0,7219.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -1,91% ke level 21.501.
Indeks Hang Seng (Hong -2,47% ke posisi 26.156.
Indeks Shanghai (China) -1,68% ke posisi 2.605.
Indeks Straits Times (Singapura) -1,28% ke level 3.115.
Bursa Eropa
Market saham Eropa bergerak melemah pada menit-menit awal perdagangan hari Kamis (6/12) pagi waktu setempat. Pergerakan ini terjadi di tengah ketakutan terhadap perang dagang yang menguat lagi antara USA dan China.
Indeks FTSE (Inggris) -1,20% ke level 6.839.
Indeks DAX (Jerman) -1,56% di posisi 11.025.
Indeks CAC (Perancis) -1.40% pada level 4.875.
Oil
Harga minyak melemah pada perdagangan hari Kamis (06/12) sore di pasar Asia seiring pelemahan di pasar saham. Para trader memantau meeting OPEC yang diperkirakan sepakat untuk menurunkan pasokan dengan tujuan menekan banjir pasokan yang telah menekan harga minyak turun hingga 30 persen sejak Oktober.
Minyak Brent drop 21 sen ke harga USD61,35 per barel (pukul 07:47 GMT). Harga minyak WTI turun 28 sen ke harga USD53,17 per barel.
(cnbc/awsj/reuters/idx)

Sumber : admin