China Ekspektasikan Vaksin Virus Korona akan Siap untuk Publik di November
Wednesday, September 16, 2020       15:24 WIB

Ipotnews - Ahli keamanan hayati terkemuka China mengungkapkan, suntikan vaksin virus korona akan siap digunakan publik pada awal November atau Desember di China. Alur waktu tersebut akan membuat raksasa Asia itu menjadi salah satu yang pertama di dunia yang mencapai tonggak tersebut.
Menurut Wu Guizhen, kepala ahli keamanan hayati di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, China, uji klinis tahap akhir dari beberapa kandidat vaksin telah berkembang dengan sangat lancar. Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah China pada Selasa kemarin, Wu mengaku telah mendapatkan suntikan vaksinasi pada bulan April, dan merasa "tidak ada yang abnormal," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (16/9).
Proyeksi itu muncul di tengah klaim Presiden AS Donald Trump, bahwa suntikan virus korona di AS dapat siap dalam empat pekan mendatang, yang memicu harapan sekaligus kekhawatiran. Padahal belum ada sinyal apapun dari para pengembang vaksi di AS tentang kemungkinan itu.
Pada acara yang diselenggarakan ABC News, Selasa, Trump mengatakan, "Administrasi sebelumnya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan vaksin, karena FDA dan semua [proses] persetujuannya."
"Kita tinggal hitungan minggu untuk mendapatkannya. Bisa jadi tiga minggu, empat minggu," ujar Trump kepada seorang penanya.
Kerusakan ekonomi akibat langkah-langkah pencegahan yang ketat menjadi beban yang terlalu berat bagibanyak pemerintah, termasuk AS. Namun di pihak lain, para pengembang obat dan vaksin di AS merasakan adanya tekanan politik untuk mendapatkan hasil pengujian dengan cepat menjelang pemilihan presiden di AS.
China memiliki empat dari sembilan kandidat vaksin yang telah maju ke uji coba tahap akhir dalam perlombaan mendapatkan imunisasi terhadap Covid-19. Wu mengatakan, dua pabrik produksen kandidat vaksin virus korona di China saat ini telah menerima persetujuan regulasi, sementara yang ketiga sedang menjalani penilaian.
Suntikan eksperimental perusahaan China telah bergerak cepat, bahkan ketika produsen vaksin Astrazeneca Plc tersandung masalah. Pembuat obat yang berbasis di Inggris menghentikan percobaan suntikan vaksin virus korona yang dikembangkan dengan Universitas Oxford pada pekan lalu, karena seorang sukarelawannya jatuh sakit.
Laju China dikhawatirkan akan mendorong pemerintah AS untuk semakin keras mendorong lembaga otoritas di negara itu agar segera memberi lampu hijau untuk penggunaan vaksin kepada publik menjelang pemilihan presiden pada awal November. Produsen obat utama barat telah menandatangani janji bahwa mereka tidak akan menyerahkan kandidat vaksin mereka untuk mendapatkan persetujuan sesuai regulasi sebelum benar-benar menunjukkan keamanan dalam uji coba tahap akhir. (Bloomberg)

Sumber : Admin