China Kesampingkan Target PDB Tahun Ini, Tembaga Langsung Merosot
Friday, May 22, 2020       13:29 WIB

Ipotnews - Harga tembaga jatuh, Jumat siang, setelah konsumen terbesar, China, tidak menetapkan target pertumbuhan tahunan untuk pertama kalinya karena pandemi virus korona membuat perekonomiannya terpukul.
Di sisi lain, ketegangan antara China dan Amerika Serikat juga menekan harga logam merah tersebut.
Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 1,3% menjadi USD5.318 per ton pada pukul 12.04 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Jumat (22/5).
Sementara itu, kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) menyusut 1,5% menjadi 43.520 yuan (USD6.112,19) per ton.
Target produk domestik bruto (PDB) China dihilangkan dari laporan kerja Perdana Menteri Li Keqiang untuk pertama kalinya sejak pemerintah mulai menerbitkan target tersebut pada 1990.
Sentimen investor juga tertekan menyusul rencana Beijing untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang baru di Hong Kong mendapat peringatan dari Presiden Donald Trump.
Namun, baik kontrak tembaga LME dan ShFE berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan karena beberapa ekonomi dibuka kembali dari penguncian untuk menahan penyebaran tersebut, dan juga didorong harapan stimulus baru dari China.
"Sepertinya ini akan menjadi pelonggaran besar-besaran guna merangsang ekonomi domestik. Ini adalah pembelian nyata. Mereka yang mengikuti permintaan riil akan membeli saat harga jatuh," kata seorang pedagang logam di Singapura. "Sabar saja...aksi jual mereda. Mereka akan kehabisan peluru."
General Manager Chinalco meminta China untuk mengendalikan "ekspansi buta" kapasitas peleburan tembaga.
Perusahaan tambang Kanada, Hudbay Minerals Inc, memperkirakan penundaan hingga empat bulan sebelum mulai melakukan aktivitas di tambang tembaga Constancia, Peru.
Harga logam dasar lainnya di kompleks LME, nikel anjlok 4,1% menjadi USD12.255 per ton, dan seng turun 0,9% menjadi USD1.965. Sementara, di ShFE, aluminium melemah 0,2% menjadi 12.815 yuan per ton dan nikel menyusut 3,5% menjadi 100.830 yuan per ton. (ef)

Sumber : Admin