Dafam Property (DFAM) prediksi pendapatannya turun 51% pada semester I 2020
Saturday, July 11, 2020       10:00 WIB

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola properti dan hotel PT Dafam Property Indonesia Tbk () mengaku bisnis anak usaha yang mengelola perhotelan yakni PT Dafam Hotel Management (PT DHM) sangat terdampak oleh adanya pandemi Covid-19.
Direktur Utama, , Billy Dahlan mengatakan, lini bisnis perhotelan terimbas adanya imbauan  stay at home, work from home , Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ), Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), dan aturan Pemerintah Daerah atau Pusat yang menyebabkan tingkat hunian hotel turun drastis, dan juga berimbas pendapatan PT DHM juga mengalami penurunan.
Entitas anak unit hotel tetap menjalankan operasi dengan menerapkan pembatasan operasional. Yakni dengan melakukan kegiatan operasional secara terbatas dengan penyesuaian evaluasi okupansi harian diselaraskan dengan penyediaan kamar dan fasilitas per segmen lantai tanpa mengurangi kenyamanan tamu.
Secara keseluruhan, ia memperkirakan pendapatan akan turun sekitar 51% hingga 75% pada semester pertama tahun 2020 ketimbang realisasi periode yang sama tahun lalu. "Perusahaan memperkirakan akan ada penurunan laba bersih lebih dari 75% pada periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 ketimbang periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (10/7).
Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh guna mempertahankan kinerja pada 2020. Pertama melakukan efisiensi secara ketat di segala bidang di seluruh departemen.
Kedua, melakukan terobosan-terobosan marketing kreatif untuk meningkatkan pendapatan dari sector property maupun okupansi hotel dengan memberikan paket yang tepat untuk sasaran masing-masing segmen pasar.
Kemudian, melakukan penyesuaian gaji untuk seluruh jajaran manajemen maupun karyawan, melakukan pendekatan bisnis dan pengajuan untuk relaksasi pembayaran utang usaha. Selanjutnya, menunda pembelian-pembelian item barang untuk sementara waktu disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas.
Tak kalah penting, juga melakukan pendekatan dan pengajuan relaksasi utang bank. Kemudian untuk lini bisnis perhotelan, menyesuaikan operasional di unit-unit hotel dilokasi masing-masing dengan tetap mengindahkan aturan Pemerintah daerah setempat dan juga tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19.
"Kami melakukan pembatasan operasional secara terbatas, dengan cara penyesuaian di masing-masing unit hotel, penerapan penyesuaian antara evaluasi okupansi harian dengan penyediaan kamar dan fasilitasnya tanpa mengurangi kenyamanan tamu," paparnya.
Terakhir, perusahaan ini tetap melakukan promosi pariwisata domestik dengan aktif dan arif.

Sumber : KONTAN.CO.ID