Dampak Virus Corona Mulai Menghantam Kinerja ASII
Friday, April 03, 2020       11:25 WIB

Ipotnews - Akibat terganjal virus Corona kinerja PT Astra International Tbk () mengalami penurunan cukup tajam.
Menurut Head of Investor Relations   , Tira Ardianti penjualan otomotif di tahun ini akan mengalami penurunan akibat merebaknya wabah virus corona alias Covid-19. Perkiraan ini berdasarkan realisasi penjualan kendaraan roda empat di lapangan.
"Kalau saya tanya di beberapa cabang penjualan kami, penjualan turun sekitar 30%," ujarnya seperti dikutip KONTAN, Kamis (2/4).
Penurunan tersebut terjadi sejak pembatasan sosial hingga minggu ketiga Maret 2020. Penurunan ini merupakan imbas dari banyak orang mengurangi aktivitas di luar rumah. Apalagi, aktivitas ekonomi secara keseluruhan juga menurun.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya memperkirakan, penjualan mobil sepanjang tahun ini bisa menembus 1,1 juta unit. Tapi, menurut Tira, target ini sudah tidak relevan lagi di tengah kondisi sekarang.
Tira tidak menyampaikan target penjualan mobil Astra. Namun, sebelumnya disebutkan, bakal menjaga pangsa pasar minimal 51% tahun ini. Sepanjang dua bulan pertama tahun ini,  market share  Astra International meningkat.
Melihat kondisi saat ini, Analis Bahana Sekuritas Anthony Yunus merevisi perkiraan volume penjualan mobil. Ia menilai penjualan mobil nasional akan turun sekitar 8% dibanding perkiraan sebelumnya, yakni menjadi 948.000 unit.
Untuk menghadapi tekanan tersebut, bakal melakukan disiplin finansial. Perusahaan ini bakal menekan belanja operasional dan modal yang tidak perlu.
Menurut Anthony, tekanan yang sedang terjadi akan membuat pendapatan turun 15,6% dari perkiraan semula menjadi Rp 225,8 triliun hingga akhir tahun ini. Laba bersih diperkirakan turun sekitar 20% menjadi sekitar Rp 19,6 triliun pada akhir 2020
Oleh karenanya berbagai stimulus dari pemerintah untuk masyarakat hingga kalangan usaha diharapkan mampu menahan gejolak ekonomi. Dengan demikian, sentimen positif akan kembali menghampiri . Anthony masih mempertahankan rekomendasi  buy  saham dengan target harga Rp 6.000 per saham. (winardi)

Sumber : Admin