Danai Proyek Tol "On Going", JSMR Bakal Terbitkan KIK-EBA Syariah dan Dinfra II
Tuesday, November 05, 2019       15:40 WIB

Ipotnews - PT Jasa Marga (Persero) Tbk () menjajaki penerbitan Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset Syariah (EBA-SP Syariah) dan Dinfra II untuk pembiayaan sejumlah proyek jalan tol yang sedang dikerjakan perseroan.
"Kita lagi coba alternatif pembiayaan dengan pembiayaan syariah. Jadi kita akan coba sekuritisasi syariah yang pertama, underlying-nya tol JORR (Jakarta Outter Ring Road)," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal di Jakarta, Selasa (5/11).
Donny mengatakan, pihaknya sekarang sedang melakukan rating terkait underlying yang akan digunakan dalam KIK EBA Syariah tersebut. "Kita juga mau keluarkan Dinfra kedua, underlying nya kita pakai salah satu yang di ruas tol trans Jawa. Kita masih menunggu pricing yang pas," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Finance Gropu Head Jasa Marga, Eka Setya Adrianto mengatakan, nilai dana yang ditargetkan bisa diraih dari KIK EBA Syariah itu paling tidak sebesar Rp 2 triliun, seperti KIK-EBA terdahulu yang pernah diterbitkan dengan underlying pendapatan tol Jagorawi.
"Kita ingin raih investor baru yaitu syariah. Jadi nanti investornya ada berapa ya, nanti kita telan. Kalau Jasa Marga mereflek ke EBA yang kemarin Rp 2 triliun, harusnya sama di level itu," ungkapnya.
Meski tidak menyebut secara detil, namun Adri menyebut bahwa dana yang didapatkan melalui KIK EBA Syariah maupun Dinfra II itu akan digunakan untuk membayar kontraktor yang selama proses konstruksi menggunakan sistem turnkey project.
"Kita konsisten, karena kita punya 20 (Proyek tol on going) yang kita lagi bangun dan kita menyelesaikan itu ya tentunya karena kita turnkey project kan, kontraktor bangun duluan setelah project selesai baru kita bayar, nah kita menyiapkan bermacam-macam alternatif pendanaan untuk membayar teman-teman kontraktor kita," jelasnya.
Adapun proyek turnkey yang paling dekat yang harus dibayar salah satunya adalah tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Namun demikian menurut Adri, dana yang dibutuhkan relatif tidak terlalu banyak.
"Tahun ini nggak banyak lagi kira-kira Rp10-20 triliun. Tapi kita itu 70 persennya sudah ada pinjaman, jadi saya hanya tinggal mencari ekuitas porsinya saja. Itupun Jasa Marga 60 persen kan. Sehingga 60 persen dari 30 persen (sisa pendanaan di luar pinjaman) yang kita cari lagi yang dananya kurang dari Rp10 triliun," pungkasnya.(Sigit)

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA