Dari Emiten Properti Ini, Hanya PWON Lampaui Ekspektasi
Friday, November 01, 2019       14:53 WIB

Ipotnews - Seluruh emiten properti relatif telah merilis kinerja periode 3Q19. Hanya yang menorehkan hasil kuat, lalu berikutnya adalah , dan terakhir . Tiga emiten properti terakhir membukukan kinerja di bawah ekspektasi.
Tetapi secara kuartalan (QoQ) sebagian besar menorehkan profit dan marjin yang membaik (terutama dan karena keduanya muncul dari dasar yang rendah).
"Salah satu tren yang Kami cermati adalah kenaikan proporsi pendapatan berulang (recurring income) di semua emiten, ke depan ini mungkin menjadi kecenderungan di tengah melambatnya pre sales dalam 3 tahun terakhir," demikian seperti dikutip dari riset Tim Analis Indo Premier Sekuritas, Jumat (1/11).
Di saat yang sama, kenaikan proporsi recurring income juga menjadi pertanda baik menjelang penerapan IFRS 9. Hal ini berarti pengakuan atas properti tingkat akan didasarkan kepada serah terima bukan persentase penyelesaian (pengerjaan). Ini mungkin akan berdampak ke dan sampai batas tertentu ke meskipun yang terakhir menorehkan recurring income tertinggi di sektor ini.
Kinerja
Laba inti yang dicapai selama 9M19 sebesar Rp2 triliun (-1 persen YoY/+14 persen (QoQ), lebih kuat dari perkiraan, mencapai 78 persen estimasi konsensus. Laba bersih Rp2,2 triliun (+21 persen YoY/+18 persen QoQ), juga lebih tinggi dari ekspektasi (82 persen dari konsensus) di tengah laba kurs di 9M19 (vs rugi kurs di 9M18).
Pendapatan tumbuh flat (YOY) dan demikian juga secara kuartalan (QoQ). Recurring income tumbuh +7 persen (YoY) dan +7 persen (QoQ) diimbangi oleh pendapatan development yang terpangkas (-6 persen YoY/-14 persen QoQ).
Marjin kotor flat (YoY) di level 59 persen selama 9M19. Sedangkan marjin kotor secara QoQ sebesar 61 persen di 3Q19 dari sebesar 57 persen saat 2Q19. Marjin development pada 3Q19 sebesar 69 persen vs 61 persen saat 2Q19. Marjin recurring income 55 persen (3Q19) dan 52 persen (2Q19). Terlihat membaik (QoQ).

Sementara itu laba bersih pada 9M19 sebesar Rp315 miliar (+55 persen YoY/+55 persen QoQ saat 3Q19). Torehan kinerja ini di bawah ekspektasi hanya 69 persen dari konsensus.
Marjin laba kotor berada di posisi 46 persen di 9M19 vs 48 persen (9M18). Secara YoY marjin laba kotor ini terpangkas terutama karena marjin development yang mengalami tekanan (utamanya di produk hunian), sebagai diimbangi oleh marjin sewa yang meningkat. Sedangkan secara QoQ, marjin kotor flat di posisi 44 persen saat periode 3Q19.

Laba yang dibukukan JPRT di bawah ekspektasi, sebesar 67 persen dari konsensus para analis. JPRT membukukan laba bersih Rp740 miliar di periode 9M19 atau naik +8 persen (YoY) / +6 persen (QoQ).
"Walaupun diyakini perseroan akan dapat mencapai estimasi konsensus," tambah Tim Analis Indo Premier.
Secara keseluruhan pendapatan tumbuh 6 persen (YoY) atau +18 persen (QoQ) ditopang oleh pendapatan dari development yang naik +20 persen (QoQ) mencapai 80 persen dari total pendapatan. Recurring income tumbuh 9 persen baik YoY maupun QOQ.

Laba bersih yang berhasil digaet pada 9M19 sebesar Rp409 miliar (-29 persen YoY) di bawah ekspektasi, hanya 38 persen dari estimasi konsensus tahun 2019.
Tetapi secara QoQ, laba terlihat naik signifikan mencapai 746 persen (QoQ). Pendapatan turun 1 persen (YoY) di 9M19 dan +1 persen (QoQ) di periode 3Q19 karena pendapatan yang berasal dari recurring.
Pendapatan recurring ini naik +8 persen (YoY) dan +12 persen (QoQ) mengimbangi pendapatan development yang melemah yaitu turun -4 persen (YoY)/ -4 persen (QoQ).
Marjin kotor stabil di level 49 persen (9M19), walaupun membaik sebesar 51 persen saat 3Q19 vs 42 persen saat 2Q19. Marjin di kuartal tersebut karena membaiknya marjin development.
(Riset Indo Premier Sekuritas)


Sumber : admin