Data Makro Isyaratkan Pemulihan Lebih Kuat, Euro Bergairah Lagi
Friday, April 23, 2021       15:50 WIB

Ipotnews - Euro menguat, Jumat, kembali ke level tertinggi tujuh pekan setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde meredam spekulasi bahwa pembuat kebijakan akan mulai mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi.
Angka indeks manajer pembelian (PMI) flash untuk periode April tercatat lebih baik dari ekspektasi di zona euro dan mendukung pandangan bahwa pemulihan ekonomi kawasan sedang berakselerasi, meski euro yang sudah lebih kuat sedikit tergerak oleh data tersebut. Data serupa dari Amerika Serikat akan dirilis pada pukul 13.45 GMT.
Euro naik 0,3% menjadi USD1,2054 sementara Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,3%, demikian laporan  Reuters,  di London, Jumat (23/4).
Dolar terjebak dalam kisaran perdagangan yang sempit di dekat posisi terendah multi-pekan, Jumat, karena pasar menantikan langkah selanjutnya oleh bank sentral utama menjelang pertemuan Federal Reserve, minggu depan.
"ECB terdengar jauh lebih bijaksana daripada BoC (Bank of Canada), karena Presiden ECB Christine Lagarde menekankan bahwa risiko masih condong ke sisi bawah dan ketidakpastian tetap ada," kata analis UniCredit.
Itu mungkin menawarkan investor kesempatan untuk mengambil untung pada EUR-USD setelah reli baru-baru ini, kata analis tersebut.
Kendati kenaikan tingkat vaksinasi virus korona dan prospek ekonomi yang membaik adalah alasan untuk optimistis, investor mengurangi ekspektasi untuk penarikan pelonggaran moneter setelah Lagarde mengatakan pembicaraan tentang penghentian program pembelian obligasi darurat masih terlalu dini, kata para analis.
Chairman The Fed Jerome Powell diperkirakan mengulangi pesannya pekan depan, yang akan memberikan tekanan pada imbal hasil US Treasury dan membatasi kenaikan dolar terhadap sebagian besar mata uang.
"Powell bakal mengulangi kelanjutan kebijakan moneter yang longgar seperti Lagarde," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Strategi Mata Uang di Mizuho Securities.
"Akibatnya, dolar cenderung jatuh terhadap yen, tetapi tren yang lebih besar bagi dolar masih variatif. Dolar masih bisa naik terhadap mata uang komoditas jika harga komoditas mulai turun lagi."
Dolar Australia dan Selandia Baru menguat pada sesi Jumat, tetapi  trader  mengatakan risiko mengarah ke sisi negatif karena melemahnya harga komoditas baru-baru ini. Poundsterling naik 0,4% menjadi USD1,3890. (ef)

Sumber : Admin