Data Manufaktur Amerika Mengecewakan, Emas Relatif Stabil
Tuesday, December 03, 2019       03:48 WIB

Ipotnews - Emas relatif stabil, Senin, setelah memangkas kerugian karena data manufaktur Amerika yang lemah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, sementara palladium melampaui USD1.860 per ounce dalam lonjakan selama sepekan untuk menembus level tertinggi baru sepanjang masa dipicu krisis pasokan.
Harga emas di pasar spot datar di posisi USD1.463,96 per ounce pada pukul 01.46 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (2/12) atau Selasa (3/12) dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,2% lebih rendah menjadi USD1.469,20.
Emas pada awalnya jatuh ke level terendah USD1.453,60 per ounce karena apresiasi dolar dan data manufaktur China yang lebih baik dari perkiraan menopang ekuitas.
Namun, indeks saham Wall Street merosot dan dolar tergelincir setelah data menunjukkan penurunan tak terduga pada belanja konstruksi untuk periode Oktober karena investasi dalam proyek-proyek swasta jatuh ke level terendah tiga tahun.
"Pasar mengawali hari dengan  risk-on tone , tetapi berbalik arah ketika data ISM sedikit lebih lemah dari perkiraan. Kami melihat ekuitas, imbal hasil, dan dolar semuanya terkoreksi, yang sedikit membantu emas," kata Ryan McKay, analis TD Securities.
Ekuitas dunia mengawali pekan ini dengan kuat setelah survei bisnis swasta menunjukkan aktivitas pabrik China berkembang dengan laju tercepat dalam hampir tiga tahun pada November.
Namun, pasar berbalik arah menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump mengatakan akan segera mengembalikan tarif impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina.
Investor menyukai emas selama masa ketidakpastian global.
"Gagasannya adalah Federal Reserve AS telah melakukan pemotongan (suku bunga) untuk saat ini dan kita akan perlu melihat tren data yang lebih lemah sampai awal 2020 untuk meyakinkan pasar bahwa kita akan mendapatkan lebih banyak pemotongan. Sampai saat itu, tidak ada dorongan nyata untuk melihat reli emas," kata McKay.
The Fed memangkas suku bunga tiga kali tahun ini dan memiliki satu pertemuan pengaturan kebijakan lagi pada 10-11 Desember. Namun, investor sekarang melihat The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah hingga setidaknya pertengahan 2020.
Pasar juga menunggu kejelasan tentang kesepakatan perdagangan sementara AS-China.
Palladium menguat 0,6% menjadi USD1.852,49 per ounce, setelah mencapai level tertinggi baru USD1.861,71 di awal sesi. Logam itu sudah memecahkan rekor harian sejak 25 November.
Kekhawatiran bahwa pasokan logam yang digunakan dalam sistem pembuangan mobil itu bisa kekurangan membantu menaikkan harga lebih dari 47% tahun ini saja, meski sektor otomotif melemah.
Logam lainnya, perak turun 0,6% menjadi USD16,92 per ounce dan platinum 0,1% lebih rendah menjadi USD898,85 per ounce. (ef)

Sumber : Admin